Ikatan Ion

5.1.1. Ikatan Ion

Pencapaian kestabilan satu atom dapat terjadi dengan

cara pembentukan ikatan ion. Ikatan ini terjadi karena

adanya gaya listrik elektrostatik antara ion yang bermuatan positif (kation) dengan ion yang bermuatan negatif (anion).

Peristiwa ikatan ion diawali dengan proses pelepasan elektron dari sebuah atom menjadi ion positif, sebagai

contoh kita pergunakan aton Na, bersamaan dengan

elektron yang dilepaskan ditangkap oleh atom Cl

lainnya sehingga atom tersebut menjadi bermuatan

negatif. Dengan kata lain proses pelepasan dan penangkapan elektron melibatkan dua atom atau lebih dan berlangsung secara simultan, perhatikan Gambar

5.2. Perbedaan muatan listrik dari kedua ion itulah yang

menimbulkan gaya tarik elektrostatik dan kedua ion berikatan (lihat Gambar 5.3). Dalam kimia, kita tuliskan persamaan reaksinya

Na + → Na + e Cl + e → Cl ‐

Na + Cl ‐ → Na Cl Gambar 5.2. Proses pelepasan dan Dalam penulisan e dapat dicoret atau dihapus, karena

penarikan elektron dari atom Na ke keberadaannya saling meniadakan disebelah kiri tanda

atom Cl, menghasilkan ion ‐ion panah dan disebelah kanan tanda panah.

bermuatan Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam

ikatan ionik adalah yang terbentuk oleh reaksi antara

unsur yang memiliki orbital terluar s 1 dengan unsur

yang memiliki orbital terluar p . Kedua unsur tersebut memiliki perbedaan elektro ‐negativitas yang besar.

Dalam tabel periodik, unsur ‐unsur yang umumnya membentuk ikatan ionik adalah unsur alkali dan alkali

1 tanah (memiliki elektron valensi s 2 dan s ) dengan

4 unsur halogen (memiliki elektron valensi p 5 dan p ). Beberapa pengecualian terjadi untuk Flor yang

memiliki elektronegatifitas tertinggi, dan atom Cesium (Cs) yang memiliki elektronegatifitas terendah mengakibatkan ikatan yang terbentuk dari kedua atom

ini tidak sepenuhnya ionik. Gambar 5.3. Ikatan ion terjadi karena Penamaan untuk senyawa yang dibangun melalui

adanya gaya elektrostatika dari ion ikatan ion diberikan dengan “menyebutkan nama atom

positif dengan ion negatif logam (kation) dan menyebutkan nama anion

ditambahkan dengan akhiran ida”. Pada Tabel 5.1. di

bawah ini diberikan lambang dan nama atom logam

1 2 4 yang memiliki elektron valensi s 5 dan s dan p dan p .

Senyawa yang terbentuk dari ikatan ionik umumnya berupa kristal padat seperti; Natrium Klorida (NaCl), Cesium Klorida (CsCl), Kalium Bromida (KBr), Natrium Yodida (NaI) dan lainnya.

Tabel 5.1. Hubungan electron valensi dengan ikatan ion pada senyawa

1 2 4 s 5 dan s (Bentuk ion) p dan p (Bentuk ion) Contoh senyawa ion

Na : Na 2 Natrium/ Sodium O:O ‐ Oksigen, Oksida NaCl, Natrium klorida

2 K: K ‐ Kalium/Potasium S:S

Sulfur : Sulfida

KBr, Kalium bromide

Cs : Cs ‐ Cesium F:F

Flor, Florida

CsCl, Cesium klorida

Be : Be ‐ Berilium Cl : Cl Klor, Klorida BeCl 2 , Berilium klorida

Mg : Mg ‐ Magnesium Br : Br Brom, Bromida MgO, Magnesium oksida

CaS, Calsium sulfida Sr : Sr 2+ , Strontium

Ca : Ca ‐ Calsium I:I

Iod, Iodida

‐ SrCl 2 , Strontium klorida Ba : Ba 2+ , Barium

BaS, Barium Sulfida

Bentuk kristal padat sangat kuat, untuk senyawa NaCl,

dibangun oleh ion Na ‐ dan Cl , dimana setiap kation

Na dikelilingi oleh 6 anion Cl pada jarak yang sama,

demikian pula sebaliknya setiap Cl dikelilingi oleh 6

kation Na juga pada jarak yang sama. Sehingga kekuatan yang dibangun sama kuatnya baik

untuk kation maupun anion. Perhatikan kristal padat NaCl pada Gambar 5.5.

Struktur kristal ionik sangat kuat sehingga umumnya hanya dapat larut dalam air atau dengan pelarut lainnya yang bersifat polar. Kristal ionik berbentuk padatan, lelehan maupun dalam bentuk larutan, bersifat konduktif atau menghantarkan listrik.

Gambar 5.5. Bentuk kristal ionik, dipergunakan dan sisanya sebagai penyusun tulang.

seperti NaCl, setiap Na + (merah) Kation natrium menjaga kestabilan proses osmosis

dikelilingi 6 anion Cl ‐ dan sebaliknya Cl extraselular dan intraseluler, di daerah extraseluler

(hijau) dikelilingi 6 kation Na + kation natrium dibutuhkan sekitar 135 ‐145 mmol, sedangkan di intraselular sekitar 4 ‐10 mmol.

Senyawa ionik dibutuhkan dalam tubuh, misalnya kation Na + dalam bentuk senyawa Natrium Klorida

dan Natrium Karbonat (Na 2 CO 3 ), didalam tubuh

terdapat sekitar 3000 mmol atau setara dengan 69 gram, 70% berada dalam keadaan bebas yang dapat