Atomic relative(Ar) dan Molecule relative (Mr)

6.3. Atomic relative(Ar) dan Molecule relative (Mr)

Lambang atom menginformasikan kepada kita tentang

nomor massa dan kita ketahui massa atom sangat kecil misalnya massa atom hidrogen sebesar 3.348 × 10 ‐27 Kg.

Bagan 6.21. Persamaan untuk Ar Untuk mempermudah dalam mempelajari ditetapkan

dan Mr oleh IUPAC satuan massa atom (sma). Hal ini diperlukan

untuk memepermudah dalam penulisan serta dengan sederhana kita dapat menetapkan massa sebuah molekul.

Satuan massa atom (sma) dan 1 (satu) sma didefinisikan sebagai:

dilanjutkan dengan penetapan Atomic relative (Ar) atau sering disebut juga dengan Massa Atom dan Massa Molekul yang diberi lambing dengan Mr = Molecule relative. Kedua definisi atau persamaan untuk Atomic relative (Ar) dan Molecule relative (Mr) disajikan pada bagan 6.21.

Berdasarkan nomor massa dalam tabel periodik kita dapat tetap, misalnya atom Hidrogen yaitu 1.00079 sma, maka massa atom atau Atomic relative (Ar) dibulatkan menjadi 1 sma. Demikianpula untuk atom Oksigen didalam tabel periodik nomor massanya 15.99994, Atomic relative dibulatkan menjadi 16 sma.

Untuk menetapkan Molecule relative (Mr) dari sebuah senyawa dapat dihitung dengan memperhatikan jumlah atom penyusunnya dibagi dengan 1 sma. Sebagai

contoh, jika kita menetapkan Mr dari H 2 O.

Atom ‐atom penyusunnya adalah Hidrogen dan Oksigen, jumlah atomnya adalah 2 untuk Hidrogen dan 1 untuk Oksigen, Sehingga massanya adalah :

Dengan cara yang sama kita dapat menghitung Mr senyawa ‐senyawa lain, dengan bantuan tabel periodik untuk mendapatkan data massa setiap atom.

Bagan 6.22. Persamaan yang

menyatakan hubungan jumlah mol Dalam mereaksikan zat, banyak hal yang perlu kita dengan jumlah partikel untuk atom perhatikan misalnya wujud zat berupa gas, cair dan

6.4. Konsep Mol

dan molekul padat. Cukup sulit bagi kita untuk mereaksikan zat dalam

ketiga wujud zat tersebut, dalam bentuk padat dipergunakan ukuran dalam massa (gram), dalam bentuk cair dipergunakan volume zat cair dimana didalamnya ada pelarut dan ada zat yang terlarut. Demikianpula yang berwujud gas memiliki ukuran

volume gas. Kondisi ini menuntut para ahli kimia untuk memberikan

satuan yang baru yang dapat mencerminkan jumlah zat dalam berbagai wujud zat. Avogadro mencoba memperkenalkan satuan baru yang disebut dengan mol. Definisi untuk 1 (satu) mol adalah banyaknya zat yang

mengandung partikel sebanyak 6.023 x 10 23 . Bilangan ini dikenal dengan Bilangan Avogadro yang dilambangkan

dengan huruf N. Lihat persamaan hubungan 1 mol dengan jumlah

partikel pada Bagan 6.22. Dari persamaan diatas dapat kita nyatakan bahwa : 1 mol Karbon (C) mengandung

6.023 x 10 23 atom Karbon. 1 mol senyawa H

mengandung 6.023 x 10 23 molekul air. Dari pernyataan ini juga muncul berapa massa 6.023 x

10 23 partikel atom Karbon dan berapa massa dari 6.023 x

10 23 molekul Air (H

2 O).

Dengan mempertimbangkan aspek massa zat, 1 mol zat didefinisikan sebagai massa zat tersebut yang sesuai dengan massa molekul relatifnya (Mr) atau

massa atomnya (Ar). Untuk 1 mol zat Karbon maka memiliki massa sesuai

dengan massa atom Karbon, diketahui dari tabel periodik bahwa massa atom karbon adalah 12 sma, sehingga massa zat tersebut juga 12 gram. Untuk itu 1 mol zat dapat kita ubah kedalam bentuk persamaan :

6.5 . Hubungan persamaan reaksi dengan mol zat

Hukum kekekalan masa, perbandingan volume Gay Bagan 6.23. Persamaan reaksi Lussac dan dan hukum Avogadro telah menyatakan kesetaraan jumlah volume,

mengantarkan kita untuk memahami hubungan jumlah molekul dan jumlah mol kesetaraan antara massa, volume dan jumlah

molekul dari zat ‐zat yang bereaksi dengan hasil reaksi. Berdasarkan hukum Gay Lussac dan persamaan diatas tampak bahwa jumlah volume gas setara dengan jumlah molekul, jumlah mol zat, juga dengan koofisien reaksi. Perhatikan bagan reaksi 6.23.