bahan ditempatkan. Air dipanaskan dengan api seperti pada penyulingan air di atas. Bahan tanaman yang akan disuling hanya terkena uap dan tidak terkena air yang
mendidih Sastrohamidjojo, 2004. Metode ini disebut juga dengan system kukus. Pada prinsipnya, metode penyulingan ini menggunakan uap bertekanan rendah. Keuntungan
dari metode ini yaitu penetrasi uap terjadi secara merata ke dalam jaringan bahan dan suhu dapat dipertahankan sampai 100
C. Lama penyulingan relatif lebih singkat, randemen minyak lebih besar dan mutunya lebih baik jika dibandingkan dengan minyak
hasil dari system penyulingan dengan air Armando, 2009.
3. Penyulingan dengan uap steam distillation Cara ketiga dikenal sebagai penyulingan uap dan perangkatnya mirip dengan kedua alat
penyuling sebelumnya hanya saja tidak ada air di bagian bawah alat. Uap yang digunakan lazim memiliki tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfer dan dihasilkan dari
hasil penguapan air yang berasal dari suatu pembangkit uap air. Uap air yang dihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam alat penyulingan Sastrohamidjojo, 2004.
2.5.2. Ekstraksi Minyak atsiri
Ekstraksi adalah proses penarikan komponen aktif minyak atsiri yang terkandung dalam tanaman menggunakan bahan pelarut yang sesuai dengan kelarutan komponen
aktifnya. Ekstraksi minyak atsiri dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1. Ekstraksi dengan pelarut menguap solvent extraction Prinsipnya sederhana yaitu minyak atsiri yang terkandung di dalam bahan dilarutkan
dalam pelarut organik yang mudah menguap. Cara kerja ekstraksi menggunakan pelarut menguap yaitu dengan memasukkan bunga yang akan diekstraksi ke dalam alat
ekstraktor khusus, kemudian ekstraksi berlangsung pada suhu kamar dengan menggunakan pelarut. Pelarut akan berpenetrasi ke dalam bunga sehingga melarutkan
minyak bunga beserta lilin, albumin, dan zat warna. Hal itu mengakibatkan warna
Universitas Sumatera Utara
minyak yang diproses dengan cara ini akan menghasilkan minyak dengan warna kuning kecoklatan gelap karena mengandung pigmen alami yang tidak mudah menguap.
2. Ekstraksi dengan lemak dingin enfluorasi Enfluorasi merupakan cara terbaik untuk menarik minyak atsiri yang terdapat dalam
bunga. Hal itu karena prosesnya dilakukan dalam suasana dingin sehingga kandungan minyak atsirinya tidak cepat menguap. Untuk proses enfluorasi dibutuhkan lemak dingin
yang berfungsi sebagai adsorban atau penyerap minyak atsiri dari bunga. 3. Ekstraksi dengan lemak panas maserasi
Maserasi merupakan salah satu proses ekstraksi yang dilakukan melalui perendaman bahan baku dengan pelarut organik Yuliani dan Satuhu, 2012. Cara maserasi dapat
digunakan untuk bahan yang lunak dan untuk bahan yang keras telah dirajang. Selama perendaman minyak atsiri yang keluar dari bahan sampel akan berinteraksi dengan
lemak, minyak atsiri kemudian dipisahkan. Untuk memisahkan minyak atsiri dari lemak, diekstraksi dengan alkohol Guenther, 1997.
2.5.3. Pengepresan
Sistem pengepresan pada umumnya dilakukan untuk bahan berbentuk biji.. Alat ini bekerja dengan menekan atau mengepres bahan baku sehingga sel-sel di dalam bahan akan pecah
dan mengeluarkan minyak atsiri Yuliani dan Satuhu, 2012.
2.6. Kromatografi Gas – Spektrometer Massa