Teori Teoretis tentang Ragam Belajar

3. Teori Teoretis tentang Ragam Belajar

Dalam kaitannya dengan ragam-ragam belajar rasional dan sosial yang menjadi masalah penelitian ini, peneliti temukan konsep teoretis terkait dari konsep tentang ragam-ragam belajar yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah. 9 Dalam hal ini Syah menjelaskan, bahwa:

”Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan

sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-macam.” 10

Dari penjelasan Syah tersebut dapat dipahami, bahwa ragam belajar adalah macam-macam kegiatan proses belajar yang memiliki corak yang berbeda-beda antara satu dan lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan.

Untuk memudahkan pemahaman secara ringkas tentang ragam-ragam belajar sebagaimana penjelasan Syah, berikut ini peneliti menyajikannya ke dalam bentuk tabel.

9 Ibid., h. 125-131. 10 Ibid., h. 125.

Tabel 2.3. Ragam-Ragam Belajar Peran/ No.

Kemampuan Cakupan Ragam

yang Bidang Studi Diperlukan 1 Ragam

Belajar yang

Memperoleh

Akal yang kuat Matematika,

Abstrak

menggunakan

di samping kimia, cara-cara

pemahaman

penguasaan kosmografi berpikir

dan

atas prinsip, astronomi, dan abstrak

pemecahan

masalah-

konsep, dan sebagian

masalah yang

generalisasi materi bidang

tidak nyata

studi agama seperti tauhid.

Latihan-latihan Olahraga, Ketrampilan menggunakan

2 Ragam

Belajar dengan

Memperoleh

dan menguasai intensif dan musik, menari, gerakan

melukis, servis motorik yang

ketrampilan

teratur

elektronik, dan berhubungan

jasmaniah

sebagian materi dengan urat

tertentu

pelajaran syaraf dan otot-

agama seperti otot/neuro-

ibadah shalat muschular

dan haji

Kepekaan dan IPS, pelajaran

Sosial

memahami

kepedulian agama, dan masalah-

pemahaman

PPKN masalah sosial dalam dan teknik-

dan kecakapan

sosial

memecahkan

teknik untuk

masalah-

memecakhan

masalah sosial

masalah

dan mengatur

tersebut

dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama secara berimbang dan proporsional

Kemampuan Hanpir semua

penguasaan bidang studi;

Masalah

metode-

khususnya metode ilmiah

dan kecakapan konsep-

ilmu-ilmu atau berpikir

kognitif untuk

konsep,

eksakta seperti secara

memecahkan

prinsip-

masalah secara prinsip, dan

matematika

sistematis, rasional, lugas, generalisasi dan IPA logis, teratur,

serta insight (Lawson, dan teliti.

dan tuntas.

(tilikan akal). 1991)

5 Ragam

Belajar dengan Memperoleh Kemampuan Bidang-bidang

Rasional

menggunakan

studi untuk kemampuan

aneka ragam

rational

belajar peme- berpikir secara menggunakan

kecakapan

problem

solving dengan cahan masalah, logis dan

prinsip-prinsip menggunakan tetapi tanpa sistematis

pertimbangan penekanan (sesuai dengan konsep.

dan konsep-

dan strategi khusus pada akal sehat).

akal sehat, penggunaan Jenis ragam ini

logis, dan bidang-bidang erat kaitannya

sistematis studi eksakta. dengan belajar

(Reber, 1988). Bidang lain: (Reber, 1988). Bidang lain:

bidang studi

masalah.

agama semisal seni baca tulis al-Qur’an.

6 Ragam

Kemampuan Bidang apapun Pengetahuan cara

Belajar dengan Memperoleh

atau menambah metodologis yang dijadikan

melakukan

informasi dan

penelitian, objek

penyelidikan

pemahaman

ketekunan, dan penelitian.

terhadap objek pengetahuan

menggunakan

pengetahuan

tertentu yang

alat-alat

tertentu,

biasanya lebih

laboratorium

melalui

rumit dan

dan penelitian

investigasi dan memerlukan

lapangan

eksperimen

kiat khusus

(Reber, 1988)

dalam memelajarinya

Dari tabel di atas dapat dipahami, bahwa bidang-bidang studi tertentu memiliki karateristik khas sesuai dengan ragam belajarnya, dengan tujuan, dan peran/kemampuan yang diperlukannya.

Pada tabel di atas diketahui, bahwa bidang studi matematika disebutkan secara tegas sebagai cakupan bidang studi pada dua agam belajar, yaitu ragam abstrak (ragam pertama), dan ragam pemecahan masalah (ragam keempat). Dengan demikian, bidang studi Matematika memiliki karakteristik khas sebagai bidang studi kecakapan kognitif, baik bersifat abstrak, rasional, maupun pemecahan masalah.