Hasil Wawancara dengan Nara Sumber dari Partai Golkar

A.1. Hasil Wawancara dengan Nara Sumber dari Partai Golkar

 Wawancara dengan Gunawan Prastyono sebagai Fungsionaris Partai Golkar dan calon terpilih Anggota Legislatif dari Partai Golkar pada Pemilihan Umum Legislatif 2009.

Tanya : Bagaimanakah personal branding calon anggota Legislatif dari Partai Golkar? Jawab : Kalo di partai Golkar itu jelas, sudah ada itu yang namanya PDLT, P yang

pertama itu Prestasi, Dedikasi, L nya itu Loyalitas, T nya itu Tidak tercela. Jadi seseorang itu untuk maju menjadi Calon Legislatif itu masuk dulu menjadi Fungsionaris. Kader itu untuk maju menjadi Calon Legislatif itu masuk dulu menjadi Fungsionaris. Seorang funsionaris itu di atas kader, jadi untuk bisa masuk pertama itu Prestasi, Dedikasi, L nya itu Loyalitas, T nya itu Tidak tercela. Jadi seseorang itu untuk maju menjadi Calon Legislatif itu masuk dulu menjadi Fungsionaris. Kader itu untuk maju menjadi Calon Legislatif itu masuk dulu menjadi Fungsionaris. Seorang funsionaris itu di atas kader, jadi untuk bisa masuk

Tanya : Bagaimanakah branding Partai Golkar itu sendiri yang ingin diciptakan? Jawab : Selama ini Partai Golkar sudah dikenal dekat dengan masyarakat dan sudah

memasyarakat. Anda tahu salah satu contohnya, bahwasanya walaupun mungkin tempo dulu orang itu mendengarnya kita ini partainya orde baru, tapi sebenarnya tidak, kita sudah dengan paradigma baru itu yang dikedepankan adalah bagaimanana kita dekat dengan rakyat, kita ini berkarya, berkarya untuk bangsa itu yang paling penting, jadi kalu image yang seperti dulu itu sudah tidak lagi. Kita memang dengan paradigma baru ini pengen bekarkarya untuk bangsa. Jadi, yang utamanya pengen dekat dengan masyarakat. Jadi memang yang kita ciptakan memang seperti itu tidak spt dulu. Kalu kita memang punya beberapa jalur. Ada jalur a, jalur b, jalur g, jalur a itu dari ABRI, b itu birokrasi, golkar itu memang dari kader-kader asli Golkar kalau dulu kan memang seperti itu, kalau sekarang kan sudah dengan partai ini kan sudah dengan paradigma baru. Kita pengen berkarya untuk bangsa. Ini golkar seperti itu.

Tanya : Bagaimanakah caranya agar branding partai tersebut bisa benar-benar tercipta di masyarakat? Jawab : Kita memang bukan top down lagi ya tapi dengan button up, tempo dulu pada jaman Orba dulu ada karakterdes, tapi sekarang kita sudah membuat POKKAR (Kelompok Golkar) di tiap-tiap TPS. Jadi progam-progam kita itu langsung Tanya : Bagaimanakah caranya agar branding partai tersebut bisa benar-benar tercipta di masyarakat? Jawab : Kita memang bukan top down lagi ya tapi dengan button up, tempo dulu pada jaman Orba dulu ada karakterdes, tapi sekarang kita sudah membuat POKKAR (Kelompok Golkar) di tiap-tiap TPS. Jadi progam-progam kita itu langsung

Tanya : Bagaimanakah POKKAR bekerja? Jawab : Arus bawah memang kita perhatikan, sekarang memang saatnya kan memang

seperti itu jadi apa yang menjadi keluhan di masyarakat ya mesti harus kita tangkap. Jadi bukan lagi kita ini janji, tapi bukti. Bukti itu bagaimana, ya seperti itu tadi, dengan kita membuat POKKAR itu kita bisa menjaring apa-apa yang ada di masyarakat. “Woo karepe wong-wong itu sperti ini” (oh maksudnya orang- orang itu seperti ini). Mungkin POKKAR itu kan kader kita yang paling bawah ya, di tingkat TPS, dia inikan mungkin bisa di warung, bisa di pasar, dengan ngomong-ngomong, sambil kelompok-kelompok, kan akhirnya kan, woo aspirasi di bawah ini seperti ini. Ya itulah, harapannya POKKAR seperti itu, nah dari POKKAR itukan nanti naik ke kader tingkat desa, dari desa nantikan naik ke tingkat kecamatan, pengurus desa ke pengurus kecamatan baru nanti naik ke cabang. Nah di cabang itu nantikan kita punya orang-orang di dewan, di Fraksi Golkar, lha dari partai nantikan bisa kita teruskan ke fraksi.

Tanya : Media promosi yang digunakan Partai Golkar diantaranya ada yang disebut dengan Temu Rasa, apa lasannya memilih media ini pak? Jawab : Alasannya, kita bisa lebih dekat dengan calon pemilih, jadi apa yang menjadi aspirasi pemilih itu kita tahu, apalagi lebih mengenal lagi, itu yang pertama. Yang Tanya : Media promosi yang digunakan Partai Golkar diantaranya ada yang disebut dengan Temu Rasa, apa lasannya memilih media ini pak? Jawab : Alasannya, kita bisa lebih dekat dengan calon pemilih, jadi apa yang menjadi aspirasi pemilih itu kita tahu, apalagi lebih mengenal lagi, itu yang pertama. Yang

Tanya : Siapa sajakah yang menjadi target Partai Golkar? Jawab : Semua lapisan, kelompok perempuan, karang taruna, kelompok tani, organisasi-

organisasi massa yang ada. Seperti jemaah-jemaah Yasin, kelompok ibu-ibu PKK, itukan bisa mengena, mereka bisa kenal langsung dengan kita. Makanya kita pilih yang heart to heart kelompok-kelompok kecil dari hati ke hati, lain kita tidak pakai yang orasi, orasi itu biaya mahal, belum tentu mereka mau memilih kita. Itu pertimbangannya.

 Wawancara dengan Tomo Budi Harsojo Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Madiun. Tanya : Seperti apakah branding Partai Golkar yang ingin diciptakan di masyarakat? Jawab : Jadi, begini, Partai Golkar nama baiknya (brandingnya) sudah cukup bagus,

terbukti juga selalu menempati posisi 1 dan 2, sselama pemilu ini berlangsung, 10 kali, Golkar pasti menang. Jadi, Mulai tahun 1971 sampai sekarang ini itu sudah 9 kali, sekali di tahun 1955, jadi 10 kali Golkar itu menang. Kemenangan Golkar ini

sebenarnya bukan menggunakan power tapi menggunakan pendekatan- pendekatan macam-macam. Pendekatan politik, ekomoni, dan sosial budaya, maupun Hankam. Sudah barang tentu untuk kegiatan politik, sebenarnya politik Golkar itu politik pemerintah, sejak dulu sebenarnya politik negara,ulangi, bukan politik pemerintah, politik negara. Jadi Golkar itu memiliki sistem politik sama dengan sistem politik negara artinya mensejahterakan rakyat membuat rakyat itu tenteran, terayomi, aman, nah untuk itu Golkar memiliki satu prinsip bahwa xxxxxx itu untuk menegakkan Pancasila UUD 45 dan tegaknya NKRI. Lalu untuk itu pelaksanaannya dengan mengedepankan pendekatan karya dan kekaryaan. Artinya kalau kita itu ingin hidup sejahtera, bangsa ini, disamping ridho Allah, harus berkarya, harus bekerja, itu saja sebenarnya, lalu lahirlah konsep-konsep tentang pembangunan. Jadi politiknya Golkar itu sebenarnya Politik Pembangunan, oleh karena itu kegiatannya dipilih kegiatan-kegiatan yang dekat dengan kepentingan rakyat, yang dekat dengan apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh rakyat, mencari solusi apa sebenarnya permasalahan yang dihadapi oleh rakyat, jadi kebijakan-kebijakannya, sikap-sikapnya, adalah sikap- sikap kebijakan yang bisa mencari solusi terhadap permasalahn prinsip yang dihadapi oleh rakyat, baik di bidang pertaniaan, pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, keamanan, lingkungan dsb. Itu Golkar. Lalu, doktrin Golkar itu Karya dan Kekaryaan, artinya kalau kita mau hidup sejahtera, makmur, selain Ridho Allah, kita harus bekerja atau berkarya, bahasa agamanya adalah ibadah, amal soleh, berbuat baik, beramal soleh, itu Golkar. Jadi Golkar tidak akan menyebabkan pertikaian. Oleh karena itu Golkar tidak mau bertikai, geger tidak mau tapi sebenarnya bukan menggunakan power tapi menggunakan pendekatan- pendekatan macam-macam. Pendekatan politik, ekomoni, dan sosial budaya, maupun Hankam. Sudah barang tentu untuk kegiatan politik, sebenarnya politik Golkar itu politik pemerintah, sejak dulu sebenarnya politik negara,ulangi, bukan politik pemerintah, politik negara. Jadi Golkar itu memiliki sistem politik sama dengan sistem politik negara artinya mensejahterakan rakyat membuat rakyat itu tenteran, terayomi, aman, nah untuk itu Golkar memiliki satu prinsip bahwa xxxxxx itu untuk menegakkan Pancasila UUD 45 dan tegaknya NKRI. Lalu untuk itu pelaksanaannya dengan mengedepankan pendekatan karya dan kekaryaan. Artinya kalau kita itu ingin hidup sejahtera, bangsa ini, disamping ridho Allah, harus berkarya, harus bekerja, itu saja sebenarnya, lalu lahirlah konsep-konsep tentang pembangunan. Jadi politiknya Golkar itu sebenarnya Politik Pembangunan, oleh karena itu kegiatannya dipilih kegiatan-kegiatan yang dekat dengan kepentingan rakyat, yang dekat dengan apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh rakyat, mencari solusi apa sebenarnya permasalahan yang dihadapi oleh rakyat, jadi kebijakan-kebijakannya, sikap-sikapnya, adalah sikap- sikap kebijakan yang bisa mencari solusi terhadap permasalahn prinsip yang dihadapi oleh rakyat, baik di bidang pertaniaan, pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, keamanan, lingkungan dsb. Itu Golkar. Lalu, doktrin Golkar itu Karya dan Kekaryaan, artinya kalau kita mau hidup sejahtera, makmur, selain Ridho Allah, kita harus bekerja atau berkarya, bahasa agamanya adalah ibadah, amal soleh, berbuat baik, beramal soleh, itu Golkar. Jadi Golkar tidak akan menyebabkan pertikaian. Oleh karena itu Golkar tidak mau bertikai, geger tidak mau tapi

Tanya : Bagaimanakah caranya agar branding partai tersebut bisa benar-benar tercipta di masyarakat? Jawab : Caranya, golkar membuat progam dan melaksanakan progam. Jjadi begini, sebagai infra struktur politik, Golkar menjadi yang bekerja di Eksekutif, Dewan Legislatif, pemerintahan Yudikatif itu harus mempelopori gerakan membuat progam, gerakan untuk rakyat itu jangan dijanji-janji tapi dibuat progam. Nah progam itu harus kontinyu, jangan putus-putus, dan harus dilaksanakan. Itu yang pertama. Jadi, Secara suprastruktur politik bersama-sama dengan kekuatan masyarakat Golkar dengan partai-partai lain, dengan ormas-ormas lain, dengan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan (LSM), pers, perguruan tinggi, untuk juga seperti itu, rakyat itu harus jangan dijujag, jangan dijujug, tapi harus diajak berpikir secara berprogam, berencana secara sistematis untuk membangun dengan kontinyu. Jadi jangan sampai misalnya hari ini dari madiun mau ke Surabaya, sudah sampai di nganjuk terus ganti pemimpin balik lagi ke caruban, trus jalan kaki sampai Kertosono, ganti pemimpin balik lagi ke nganjuk, kan ndak sampai- sampai. Golkar punya prinsip kontinyuitas. Oleh karena itu perlu diingat, Golkar punya Platform, punya garis-garis besar haluan negara, punya progam 2, 5 tahun, progam 5 tahun, progam tahunan, sehingga siapapun pemimpinnya itu lanjut. Tidak ganti pemimpin tapi ganti progam. Itu yang dimaksud karya kekaryaan. Jadi bekerja, tidak usah berdebat di masalah-masalah politik terlalu tinggi, terlalu mempertahankan ide dan mempertahankan harga diri tapi rakyat jadi korban.

Yang penting rakyat itu diberikan jalan keluar, hidupnya itu, pendapatannya naik, kesejahteraannya naik, ketentraman hidupnya naik. Gambarannya, Golkar itu Golongan bekerja, golongan orang yang nyambut gawe, itu yang pertama. Yang kedua, Golkar itu sejak dulu dikenal masyarakat Partainya pemerintah. Sebenarnya yang dimaksudkan Golkar itu bukan partainya pemerintah, pemerintah itukan ganti-ganti, sebenarnya politiknya Golkar itu sama dengan politiknya negara. Negara itu ada untuk apa, untuk melindungi, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, ya seperti itukan ada, item-item itu tujuan Golkar itu, itu sebenarnya. Jadi Golkar tidak punya tujuan lain kecuali tujuan kehendak mendirikan negara itu apa. Itu yang akan ditindaklanjuti oleh Golkar. Caranya bagaimana, bekerja. Perlu diketahui, dulu ketika Golkar itu belum ada, lampu itu petromak, lampu itu ublik, lampunya minyak tanah, sejak Golkar ada, sekarang Listrik, sekarang berkembang semua desa ada listrik, itu dulu Golkar yang mengawali. Telepon, tidak ada telepon masuk desa, yang namanya Listrik masuk desa, telepon masuk desa, koran masuk desa, itu Golkar dulu, nah sekarang berkembang. Bentuk-bentuk bekerja, berkarya. Lalu penggalangannya, kader. Golkar itu organisasi kader, maksudnya untuk mengembangkan progam, melaksanakan progam, Golkar itu membuat kader-keder, kader pembangunan. Jadi Kader Golkar itulah yang akan terus, 1 jadi 4, 4 jadi 16, sel system theory. Kalau sekarang seperti multilevel (MLM), itu Golkar. Jadi sistemnya sistem kader. Nah yang lain itu menjadi pengikut, atau massa mengambang. Lalu garapannya yang pertama itu adalah lewat internal, lewat kader, mensosialisasikan, mengajak, menggerakkan itu kader, lalu diluar itu dengan

menggunakan pendekatan teritorial. Teritorial itu wilayah. Jadi pertama secara internal kader, lalu kewilayahan. Wilayah itu artinya, daerah miskin itu dimana, itu yang akan didahulukan, daerah yang bermasalah itu mana, jadi penyelesaiannya itu kasus demi kasus, jadi tidak ngambyang. Ada progam umum, ada progam-progam khusus. Yang ketiga adalah pendekatan dengan pemilih- pemilih strategis. Pemilih strategis itu siapa, pemilih strategis itu adalah pemilih yang punya basis massa, partisan, itu harus diajak oleh Golkar untuk berkarya. Oleh karena itu, progam Golkar itu adalah profesi fungsional. Titik beratnya Golkar itu pada penekanan pengembangan profesi fungsional. Jadi orang bekerja itu harus profesional, jangan sekedar, siapa yang punya fungsi itu maka lakukanlah dengan baik, tiap-tiap orang itu punya fungsi, lembaga punya fungsi, itu Golkar. Sebenarnya dulu Golkar itu bukan partai politik tetapi organisasi profesi fungsional. Himpunan dari buruh, himpunan dari petani, himpunan dari pemuda, nelayan, menjadi sebuah lembaga namanya sekber Golkar, koperasi, SOKSI, Kosgoro, itu sejarahnya, sebelum menjadi partai. Jadi sebenarnya Golkar dulu itu bukan partai tetapi organisasi fungsional, yang titk beratnya kalau ingin mulya ya bekerja, berkarya, ibadah, berbuat baik, beramal soleh. Tetapi UU parpol th.1999 merubah, dulu namanya UU partai pol dan Golkar, sekarang berubah namanya UU partai politik saja. Siapa yang mau ikut pemilu harus menjadi partai, kalau tidak menjadi partai tidak boleh ikut itu tahun 1999. Sesudah itulah Golkar mendeklarasikan pada th.99 pada bulan maret menjadi Partai Golkar, sebelumnya bukan partai. Jadi hakekatnya Golkar itu dulu bukan partai, organisasi profesi fungsional dengan doktrin karya dan kekaryaan, bekerja.

Jadi untuk menuntaskan kemiskinan tidak bisa “njagakne paringane sing Kuasa, paringane bapake, mbahe” ya harus bekerja.

Tanya : Siapa sajakah segmen Partai Golkar? Jawab : Dulu historisnya pertama jalur A, dulu ya, itu historis namun tetap menjadi

kekuatan sampai sekarang. Segmennya jalur A, walaupun sekarang secara struktural sudah tidak ada tapi secara aplikatif, lapangan masih jalan. Jalur A itu keluarga besar ABRI, ABRI itu dulu terutama ABRI yang sudah pensiun, keluarganya, dsb., itu Golkar. Polisi, ABRI yang non aktif sudah pensiun seluruh keluarganya, anak-anaknya, itu Golkar. Dua adalah kelompok Birokrasi, orang- orang yang bekerja di birokrasi dengan seluruh keluarganya itu dulu adalah Golkar, sekarang Pegawai Negeri yang aktif itu harus netral oleh karena itu yang boleh adalah anak-anaknya dan keluarganya. Yang ketiga adalah jalur G, masyarakat, jalur M, itu ya buruh, tani, nelayan, pemuda, pengrajin, pengusaha, seluruh lapisan masyarakat. Tadi sudah saya sebutkan ada masa mengambang, ada masa pemilih yang masuk kelompok pemilih strategis, semua lapisan masyarakat, kalau mau dipetakan seperti itu, nah disitulah peran organisasi- organisasi sesuai dengan fungsinya. Golkar melahirkan konsep lahirnya HKTI, itu untuk mengurusi petani, Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) untuk ngurusi buruh, HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) itu untuk ngurusi nelayan, KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) untuk ngurusi pemuda. Itu konsep Golkar, jadi untuk segmen-segmen itu digerakkanlah melalui lembaga-lembaga atau organisasi masyarakat (ormas) yang tadi saya sebut.

Tanya : Bagaimanakah Partai Golkar mendekati masyarakat agar masyarakat memberikan dukungannya? Jawab : Ada dua hal yang prinsip, sekarang kita bicaranya bisa normatif, bisa praktis. Normatif, Golkar harus berbuat baik, mendekat kepada masyarakat, mengetahui problem masyarakat dicarikan solusi, memberikan bantuan-bantuan, berpartisipatif kegiatan sosial. Siapa yang berbuat begitu dekat dengan rakyat Insyallah akan dipilih. Tetapi sekarang ini berubah, ada pergeseran perilaku pemilih, pemilih sekarang ini sudah dipengaruhi oleh liberalisme, dipengaruhi oleh dunia bebas, dan persaingan yang sudah diwarnai oleh uang dan barang. Jadi sekarang idealisme, dulu setiap organisasi punya idealisme, punya menurut saya, punya akses. Tetapi sekarang ini namanya idealisme kalah dengan uang. Pemilih itu walaupun sekarang ini orang yang harusnya fanatis pada sebuah organisasi yang diikuti karena dianggap benar, baik organisasi itu, sekarang ini tidak cukup dengan pendekatan berbuat baik, pendekatan membantu rakyat dengan memberikan operasisipatif, kegiatan sosial kemasyarakatan, tidak cukup. Sekarang kalau menjelang pemilihan umum mesti dikasi sangu, uang transport, inilah yang mengganggu, kacek o 5 ribu transport e pindah partai. Inilah yang fenomenal, yang harus dikaji, padahal dulu historisnya Bangsa Indonesia itu adalah bangsa yang idealis, tapi skr sudah mulai bergeser pada liberal. Pada persaingan bebas, ini yang menonjol pada pemilihan umum 2009, setelah sistemnya multi partai, setelah sistemnya sistem suara terbanyak, ada pergeseran perilaku pemilih di pemilu 2009. Oleh karena itu jurus-jurus yang Golkar lakukan harus mengikuti kalau tidak ngikuti Golkar ditinggalkan pemilih. Terbukti Tanya : Bagaimanakah Partai Golkar mendekati masyarakat agar masyarakat memberikan dukungannya? Jawab : Ada dua hal yang prinsip, sekarang kita bicaranya bisa normatif, bisa praktis. Normatif, Golkar harus berbuat baik, mendekat kepada masyarakat, mengetahui problem masyarakat dicarikan solusi, memberikan bantuan-bantuan, berpartisipatif kegiatan sosial. Siapa yang berbuat begitu dekat dengan rakyat Insyallah akan dipilih. Tetapi sekarang ini berubah, ada pergeseran perilaku pemilih, pemilih sekarang ini sudah dipengaruhi oleh liberalisme, dipengaruhi oleh dunia bebas, dan persaingan yang sudah diwarnai oleh uang dan barang. Jadi sekarang idealisme, dulu setiap organisasi punya idealisme, punya menurut saya, punya akses. Tetapi sekarang ini namanya idealisme kalah dengan uang. Pemilih itu walaupun sekarang ini orang yang harusnya fanatis pada sebuah organisasi yang diikuti karena dianggap benar, baik organisasi itu, sekarang ini tidak cukup dengan pendekatan berbuat baik, pendekatan membantu rakyat dengan memberikan operasisipatif, kegiatan sosial kemasyarakatan, tidak cukup. Sekarang kalau menjelang pemilihan umum mesti dikasi sangu, uang transport, inilah yang mengganggu, kacek o 5 ribu transport e pindah partai. Inilah yang fenomenal, yang harus dikaji, padahal dulu historisnya Bangsa Indonesia itu adalah bangsa yang idealis, tapi skr sudah mulai bergeser pada liberal. Pada persaingan bebas, ini yang menonjol pada pemilihan umum 2009, setelah sistemnya multi partai, setelah sistemnya sistem suara terbanyak, ada pergeseran perilaku pemilih di pemilu 2009. Oleh karena itu jurus-jurus yang Golkar lakukan harus mengikuti kalau tidak ngikuti Golkar ditinggalkan pemilih. Terbukti