Hasil Penelitian

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Petani Sampel

Karakteristik petani sampel merupakan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang petani sampel yang berkaitan sekaligus berpengaruh terhadap kegiatannya dalam berusahatani ketela rambat. Karakteristik petani pada usahatani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Karakteristik Petani Ketela Rambat di Kabupaten Karanganyar No.

Jumlah petani responden (orang) Rata-rata umur petani (th) Rata-rata pendidikan petani (th) Rata-rata jumlah anggota keluarga petani (orang)

Rata-rata jumlah anggota keluarga petani yang aktif dalam usahatani ketela rambat Rata-rata luas lahan (ha) Rata-rata pengalaman dalam usahatani ketela rambat (th)

Sumber: Analisis Data Primer Dari Tabel 13. Dapat dikatakan bahwa rata-rata umur petani ketela rambat berada pada umur produktif yaitu 48,60 tahun. Pada usia produktif masih dimungkinkan adanya peningkatan ketrampilan dan pengetahuan petani dalam mengelola usahataninya serta penyerapan teknologi baru. Selain itu, petani akan selalu berusaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperolehnya dan berani meningkatkan efisiensinya karena usahatani ketela rambat ini mempunyai prospek yang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pengalaman dalam berusahatani ketela rambat yang rata-rata 23,37 tahun.

Rata-rata tingkat pendidikan petani 7 tahun, hal ini menunjukkan sebagian besar petani berpendidikan untuk tingkat SD. Kesadaran

commit to user

teknologi. Rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usahatani ketela rambat sebanyak 2 orang yang biasanya terdiri dari petani responden dan istri. Rata-rata luas lahan yang digunakan dalam usahatani oleh petani ketela rambat pada lahan tegalan seluas 0,18 ha.

2. Aspek Teknis Usahatani Ketela Rambat

Ketela rambat memiliki daya adaptasi yang luas terhadap lingkungan hidup sehingga dapat dibudidayakan pada berbagai jenis lahan, ketinggian tempat, dan tingkat kesuburan tanah yang berlainan. Oleh karena itu, tanaman ketela rambat mudah tersebar ke seluruh belahan bumi, terutama di daerah tropis. Di daerah subtropis, misalnya Indonesia, ketela rambat dapat tumbuh baik dan dapat memberikan hasil yang tinggi. Temperatur optimum yang cocok untuk tanaman ketela rambat adalah

berkisar antara 21 0 C – 27 0 C dan masih toleran pada temperatur

16 0 C – 40 0 C dengan kelembaban udara 50%-60%, dilihat dari suhu yang cocok pada ketela rambat, suhu di Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar yang beriklim tropis dengan

temperature 22 0 C – 31 0 C sangat cocok bagi usahatani ketela rambat. Daerah yang memiliki curah hujan antara 750-1500 mm/tahun sangat cocok untuk membudidayakan ketela rambat. Lama penyinaran cahaya matahari yang diperlukan oleh tanaman ketela rambat adalah 11-12 jam/hari. Tanaman ketela rambat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bertanam ketela rambat sama seperti halnya tanaman lain, langkah awal dimulai dari : pengolahan tanah, pemupukan, pembibitan, penanaman, pemupukan, penyulaman, pengairan, penyiangan, pembalikan batang dan, penyemprotan pestisida.

Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar memiliki suhu , tanah, penyinaran, pengairan dan, musim yang cocok untuk membudidayakan ketela rambat di daerah ini. Untuk itu, pemerintah dan para petani harus benar-benar memperlakukan proses usahatani ketela

commit to user

khususnya di dataran tinggi Desa Nglebak yang menjadi salah satu sentra produksi ketela rambat di Kabupaten Karanganyar.

a. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah yang dilakukan di Kabupaten Karanganyar pada umumnya dilakukan oleh petani. Petani membuat guludan tanah setinggi 25-50 cm, dengan lebar 50-100 cm dan, jarak antar guludan 15-30 cm. Guludan dilakukan dengan menggunakan cangkul. Kondisi tanah yang gembur sangat membantu perkembangan akar tanaman dan pertumbuhan umbi. Diantara guludan dibuat bedengan sedalam 5-20 cm dari permukaan tanah, yg berguna untuk menampung kelebihan air, karena ketela rambat tidak tahan dengan air yang berlebihan, air yang berlebihan dapat menyebabkan umbi pada ketela rambat mengalami pembusukan sebelum panen.

b. Pemupukan Dasar

Pemupukan dasar ialah pemupukan awal pada tanah sebelum pembibitan. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang perlu dilakukan untuk menambah organik dalam tanah. Selain untuk menambah bahan organik dalam tanah, pupuk kandang juga memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah dan mengikat air tanah. Pupuk kandang yang diberikan sebagai pupuk dasar harus sudah jadi. Pupuk kandang yang belum jadi dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena masih mengalami proses pelapukan dan mengandung kuman/bibit penyakit yang dapat membahayakan kehidupan tanaman ketela rambat. Jumlah pupuk kandang yang diberikan ialah

40 Kg/500 m 2 .

c. Pembibitan

Perkembangan tanaman ubi jalar di Kabupaten Karanganyar dilakukan dengan cara vegetatif (stek batang). Bibit berasal dari ubi jalar varietas baru yaitu Korea, dengan panjang 25cm dan jumlah

50Kg/500m 2 . Pemotongan setek ubi jalar sebaiknya dilakukan pada

commit to user

dapat mencegah kelayuan setek di pertanaman. Bibit dapat diambil dari indukan varietas ketela rambat korea yang tumbuh dengan baik dan sehat secara langsung, kemudian langsung menuju kepada tahap penanaman.

d. Penanaman

Lahan yang telah dipersiapkan ditanami bibit ketela rambat hasil dari stek batang dengan jarak 15-20cm. Penanaman ketela rambat di Kabupaten Karanganyar dilakukan pada bulan Juni-Agustus, dan penafsiran dari petani adalah waktu sebelum musim hujan dan setelah musim kemarau. Penanaman yang baik dilakukan pada pagi hari, karena untuk mengantisipasi kelayuan dan kematian bibit yang disebabkan oleh panas matahari. Jarak tanam antar tanaman ialah 15-20cm, karena jarak tanam yang rapat dapat menyebabkan tanaman tumbuh kurus dan kurang produktif. Sebaliknya, jarak tanam yang terlalu lebar menyebabkan penggunaan lahan kurang efektif sehingga secara ekonomi tidak menguntungkan.

e. Pemupukan

Pemupukan ini adalah pemupukan kedua yaitu pemupukan yang dilakukan setelam penanaman bibit bertujuan untuk menambah zat hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk yang digunakan petani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar ialah urea dengan kandungan hara nitrogen dan belerang yang berfungsi mencukupi kebutuhan hara tersebut yang dibutuhkan oleh ketela

rambat (Anonim b , 2010). SP36 dengan kandungan zat hara fosfat yang meningkatkan ketersediaan energi pada proses metabolisme seperti pembentukan dan pembesaran umbi, karbohidrat, pati dan gula di dalam umbi akan meningkat (Marineandfisheries, 2009). Phonska mengandung zat N (yang berfungsi merangsang pertunasan bibit, pembentukkan daun dan batang, pembentukan akar, karbohidrat, klorofil, protein, umbi dan, membantu dalam penyerapan unsur hara

commit to user

metabolisme), K (meningkatkan pembentukan bunga dan klorofil, zat gula, karbohidrat, daya serap air, kekuatan daun, pembesaran daun,

besarnya umbi, daya tahan penyakit) (Anonim c , 2010). Pemupukan tanaman ketela rambat dapat dilakukan dengan ditaburkan secara merata pada permukaan tanah, dengan meletakkan pupuk pada alur/parit kecil, dengan membuat lubang setengah lingkaran di sekitar tanaman dan membuat lubang di dekat tanaman, tergantung pada jenis pupuknya. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk padat seperti yang telah disebutkan diatas.

f. Penyulaman

Penyulaman adalah penggantian tanaman atau bibit yang tumbuh kurang baik misalnya kerdil, kurus, rusak, atau mati. Bibit-bibit yang rusak harus segera diganti dengan bibit baru. Dengan perlakuan ini, maka jumlah populasi tanaman akan tetap seperti semula.

Penyulaman dapat dilakukan segera atau beberapa hari setelah penanaman, bila begitu tampak ada bibit yang pertumbuhannya kurang baik, rusak, atau mati. Oleh karena itu, tanaman harus dikontrol setiap hari sampai berumur 21 hari untuk menemukan tanaman yang pertumbuhannya kurang baik.

g. Pengairan

Pengairan tanaman ketela rambat di Kabupaten Karanganyar tidak rutin dilakukan, karena adanya pengairan yang berasal dari selokan dan hujan. Kemudian, frekuensi pemberian air dikurangi atau dihentikan pada periode perkembangan umbi, yaitu pada umur 1 bulan menjelang panen. Pengairan ketela rambat di Kabupaten Karanganyar dilakukan dengan cara irigasi dari selokan ke selokan yang di alirkan ke bedengan antara guludan ketela rambat dan hujan.

h. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dan pembumbunan bertujuan untuk memelihara kebersihan kebun dari rerumputan yang mengganggu tanaman ubi jalar

commit to user

segera dilakukan jika sudah tampak adanya rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman atau tumbuh di selokan. Hal ini dapat menyebabkan adanya persaingan dalam memperebutkan unsur hara. Penyiangan sebaiknya dilakukan pada saat rumput masih muda agar tidak menimbulkan kerusakan akar tanaman ketela rambat. Penyiangan ini dilakukan dengan menggunakan sabit dan cangkul, yang sekaligus sambil memperbaiki selokan oleh petani. Sedangkan pembumbunan ialah usaha menggemburkan dan meninggikan permukaan tanah di sekitar tanaman, biasanya ini dilakukan pada saat ketela rambat berumur 1 bulan dan 2 bulanan. Dengan demikian, pembumbunan dapat memperbaiki struktur tanah yang telah padat menjadi gembur kembali, menutupi umbi yang menyembul ke permukaan tanah, dan memperbesar umbi.

i. Pembalikan Batang

Pembalikan batang bertujuan mencegah tumbuhnya umbi pada setiap ruas batang yang menempel tanah. Umbi yang terbentuk pada setiap ruas batang yang menempel tanah berukuran kecil dan tidak bisa dikonsumsi. Batang yang mengenai tanah akan membentuk akar baru dan hal ini dapat menyebabkan zat unsur hara terserap oleh batang yang membentuk akar baru tersebut, kemudian ini akan mengurangi pertumbuhan kualitas umbi, untuk itu pembalikan batang ini penting untuk dilakukan. Pembalikan batang ini disebut pengangkatan batang atau dedeli oleh para petani, dan ini dilakukan ketika ketela rambat berumur 60-70 hari.

j. Penyemprotan

Penyemprotan bertujuan untuk menghilangkan atau mematikan hama dan penyakit. Penyemprotan biasa dilakukan dengan sprayer 14 liter yang diisi sesuai dosis pestisida yang dibutuhkan. Petani ketela rambat menggunakan pestisida padat yaitu misurol dan pestisida cair yaitu score dan curacron sebagai pembasmi hama ketela rambat di

commit to user

Kabupaten Karanganyar ialah afis dan penyakit busuk daun, namun ini hanya mempengaruhi penampilan tanaman ketela rambat saja, dan tidak mempengaruhi pada kualitas dan kuantitas umbi.

3. Biaya Tetap Pada Usahatani Ketela Rambat

Biaya tetap adalah biaya yang tidak mengalami perubahan walaupun volume produksinya berubah. Biaya tetap dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Biaya tetap pada usahatani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar terdiri dari biaya penyusutan peralatan dan biaya sewa tanah. Untuk mengetahui biaya tetap yang digunakan dalam budidaya ketela rambat di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Ketela rambat Per Satu Musim

Tanam Per Usahatani Di Kabupaten Karanganyar No

Jenis Biaya Tetap

Nilai (Rp/UT)

Nilai (Rp/Ha)

Biaya Penyusutan Peralatan

a. Cangkul

b. Sabit

c. Sprayer Biaya Sewa Tanah

Jumlah Biaya Tetap

1.822.916,67

10.034.403,67 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 6 dan 7

Berdasarkan Tabel 14 biaya tetap total yang dikeluarkan dalam usahatani ketela rambat dalam satu kali masa tanam (± 6 bulan) adalah sebesar Rp. 1.822.916,67 per usahatani.

Biaya tetap terbesar yang dikeluarkan dalam usahatani ketela rambat adalah biaya sewa tanah yaitu sebesar Rp. 10.000.000,00 per hektar. Sedangkan biaya tetap terkecil adalah biaya yang dikeluarkan untuk penyusutan alat (Sabit) yaitu sebesar Rp. 1.376,15, per hektar.

Biaya penyusutan yang diperhitungkan antara lain : cangkul, sprayer, sabit. Biaya penyusutan yang dikeluarkan rata-rata per hektar adalah sebesar Rp. 34.403,67 .

commit to user

Rp. 50.000 dan nilai akhir Rp. 30.000, sabit memiliki nilai awal Rp. 15.000 dan nilai akhir Rp. 10.000 dan, sprayer memiliki nilai awal Rp. 300.000 dan Rp. 200.000, kemudian diperhitungkan dengan rumus yaitu biaya pembelian awal(nilai alat) dikurangi dengan biaya pembelian akhir (nilai alat) lalu dibagi dengan umur ekonomis peralatan tersebut, kemudian dbagi jumlah usahatani/per tahun.

4. Biaya Variabel Usahatani Ketela Rambat

Biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Biaya ini terdiri dari biaya pembelian bibit tanaman, biaya pembelian pupuk, biaya pembelian pestisida dan biaya tenaga kerja. Rata-rata biaya variabel atau biaya tidak tetap dalam usahatani dapat dilihat dalam Tabel 15: Tabel 15. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Ketela Rambat Per Satu

Musim Tanam Per Usahatani Di Kabupaten Karanganyar No

Jenis Biaya variabel

Fisik

Nilai

Fisik Nilai

(Rp/UT)

(Rp)

(Ha) (Rp/Ha)

1 Bibit (Kg)

a. Kandang (Kg)

b. Urea (Kg)

14,97 26.940,00

82,39 148.293,58

c. SP-36 (Kg)

d. Ponska (Kg)

a. Misurol (Gr)

294,67

41.253,33 1.622,02 227.082,57

b. Score (Ml)

C. Curacron (Ltr)

4 Tenaga Kerja (HKP)

a. Tenaga Kerja Dalam

13,43 335.750,00

73,94 1.848.165,14

b. Tenaga Kerja Luar

639,06 869.737,50 3.517,72 4.790.298,16 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 2,3 dan,4

commit to user

ketela rambat per usahatani dalam satu kali masa tanam adalah sebesar Rp. 869.737,50 atau Rp 4.790.298,16 per hektar.

Biaya variabel terbesar yang digunakan dalam usahatani ketela rambat adalah biaya untuk tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 608.000,00 atau Rp. 3.346.788,99 per hektar. Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani ini berasal dari dalam dan luar keluarga. Biaya tenaga kerja dalam merupakan biaya tenaga kerja terbesar dibandingkan dengan biaya tenaga kerja luar. Upah tenaga kerja pria di Kabupaten Karanganyar adalah sebesar Rp 25.000,- sedangkan untuk tenaga kerja wanita sebesar Rp 20.000,- .Untuk memudahkan perhitungan maka hari kerja wanita dikonversikan menjadi hari kerja wanita yaitu 1HKW setara dengan 0,8 HKP (Rp. 20.000/ Rp. 25.000). Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani ketela rambat meliputi pengolahan tanah, pemupukan dasar, pembibitan, penanaman, pemupukan, penyulaman, pengairan, penyiangan, pembalikan batang, penyemprotan. Jumlah rata-rata tenaga kerja per usahatani yang digunakan seluruhnya adalah tenaga kerja keluarga 13,43 HKP dan tenaga kerja luar 10,89 HKP atau tenaga kerja keluarga 73,94 HKP dan tenaga kerja luar 59,96 HKP dalam satuan hektar.

Biaya variabel terbesar kedua setelah tenaga kerja adalah biaya pembelian pupuk dengan jumlah rata-rata sebesar Rp. 115.186,67 per usahatani atau Rp. 634.055,05 per hektar. Jenis pupuk yang digunakan dalam usahatani ketela rambat antara lain: pupuk kandang, urea, Ponska dan SP36. Diantara ketiga jenis pupuk tersebut biaya terbesar yang dikeluarkan adalah pembelian pupuk SP 36 dibandingkan dengan pupuk urea, ponska, dan kandang.

Jumlah bibit ketela rambat yang digunakan ialah 181,67 kilogram yaitu dengan biaya Rp.90.833,33 per usahatani atau 1.000,00 Kg atau Rp. 500.000,00 per hektar.

Biaya pestisida yang digunakan dalam usahatani ketela rambat ini sebesar Rp. 56.217,50 per usahatani atau Rp. 309.454,12 per hektar. Jenis

commit to user

misurol, curacron dan score.

5. Biaya Produksi, Penerimaan, dan Keuntungan

Keuntungan dari usahatani ketela rambat diperoleh dengan memperhitungkan selisih antara total penerimaan dikurangi total biaya (biaya tetap, biaya variabel dan, bunga modal). Besarnya rata-rata keuntungan usahatani ketela rambat ditunjukkan pada Tabel.16.

Tabel. 16. Rata-rata Penerimaan, dan Keuntungan Dari Usahatani Ketela Rambat Per Satu Musim Tanam Per Usahatani Di Kabupaten Karanganyar

No Keterangan

Jumlah (UT)

Jumlah (Ha)

Biaya tetap (Rp) Biaya variabel (Rp) Bunga modal (24%) (Rp) Total biaya (Rp) (1+2+3) Produksi (Kg) Harga jual per kg (Rp) Penerimaan ((Rp) (5x6) Keuntungan (Rp)

Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 8 dan 9. Berdasarkan Tabel 16. dapat dilihat bahwa total biaya rata-rata per usahatani yang dikeluarkan untuk usahatani ketela rambat adalah sebesar Rp. 3.016.332,67 atau Rp. 16.603.666,06 per hektar. Biaya ini merupakan penjumlahan dari biaya tetap, biaya variabel dan, bunga modal. Jumlah bunga modal sebesar Rp. 323.178,50 per usahatani atau Rp. 1.778.964,22 per hektar yang diperoleh dari perkalian total biaya dengan bunga modal (24%), Hasil produksi rata-rata yang diperoleh dari usahatani ketela rambat selama satu kali musim tanam per usahatani adalah 3.270,00 kilogram atau 18.000,00 kilogram dengan dengan rata-rata harga Rp 1300 per kilogram per usahatani atau per hektar dan, penerimaan rata-rata Rp. 4.251.000,00 per usahatani atau Rp. 23.400.000,00 per hektar. Rata-rata keuntungan dalam satu musim tanam yang diperoleh ialah rata-rata penerimaan dikurangi rata-rata total biaya (termasuk bunga modal 24%) adalah

commit to user

lebih lanjut dapat dilihat pada gambar tabulasi di lampiran 8 dan 9.

4. Efisiensi Usahatani Ketela rambat

Besarnya efisiensi usahatani ketela rambat ditunjukkan pada Tabel

17. sebagai berikut : Tabel 17. Efisiensi Usahatani Ketela Rambat di Kabupaten Karanganyar

R/C Ratio

1.

2.

Penerimaan Biaya

23.400.000,00 16.603.666,06

1,41 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 9

Dari Tabel 17. diketahui efisiensi usahatani ketela rambat sebesar 1,41 Nilai efisiensi usahatani ketela rambat lebih dari satu, yang berarti bahwa usahatani ketela rambat telah efisien.