Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

c. Hasil Observasi KBM/Keterlibatan Peserta Didik Siklus II

Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM/keterlibatan peserta didik yang telah disesuaikan dengan RPP tentang sifat-sifat cahaya/alat yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya dan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual. Adapun hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat pada (lampiran 15 dan lampiran 16).

1. Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik pertemuan I adalah sebagai berikut :

a) Pada kegiatan awal peserta didik telah terkondisikan dengan baik, mereka telah merapikan tempat duduk, membersihkan laci meja, mempersiapkan segala perlengkapan belajar alat tulis dan buku paket.

b) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan yang akan dicapai untuk mengetahua alat yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya dan percobaan membuat periskop sederhana.

c) Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu nenek moyangku dan mengerti tentang keterkaitan lagu dengan materi pembelajaran.

d) Pada kegiatan inti peserta didik menerima lembar gambar tentang alat-alat yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya.

e) Peserta didik menuliskan nama dan kegunaan dari masing-masing alat tersebut.

f) Peserta didik telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery

Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

g) Peserta didik telah membentuk kelompok, menerima LKS, media visual berupa alat dan bahan percobaan membuat periskop sederhana, memahami permasalahan yang disampaikan oleh guru terkait materi, setelah itu mereka menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah mereka buat.

h) Peserta didik terlihat lebih memperhatikan arahan guru pada saat menentukan hipotesis.

i) Peserta didik dengan difasilitasi oleh guru mereka melakukan kegiatan percobaan, mendengarkan arahan dari guru untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas, dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

j) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. k) Peserta didik melakukan pembahasan soal evaluasi bersama guru. l) Peserta didik bersama guru memberikan penghargaan atas hasil percobaan

yang telah mereka lakukan dengan cara bertepuk tangan. Pada siklus II pertemuan I terlihat adanya perbaikan dari kekurangan-

kekurangan di siklus I. Pada pertemuan ini peserta didik telah melakukan pembahasan soal dan juga telah lebih mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru, sehingga semua aspek telah dilakukan semua oleh peserta didik. Semua aspek yang diperoleh pada siklus II pertemuan I ini mendapatkan skor 4. Total dari semua skor yang diperoleh peserta didik dalam siklus II pertemuan I adalah 136 dengan persentase 100% dengan kriteria sangat baik artinya seluruh peserta didik telah terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik siklus II pertemuan I dapat dilihat pada (lampiran 15).

2. Pertemuan II Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik pertemuan II adalah sebagai berikut :

a) Pada kegiatan awal peserta didik telah terkondisikan dengan baik, mereka telah merapikan tempat duduk, kebersihan laci meja, mempersiapkan segala perlengkapan belajar alat tulis dan buku paket.

b) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan yang akan dicapai untuk melakukan percobaan membuat lup sederhana.

c) Peserta didik bersama guru melakukan senam otak.

d) Pada kegiatan inti peserta didik telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

e) Peserta didik telah membentuk kelompok, menerima LKS, media visual berupa alat dan bahan percobaan untuk membuat lup sederhana, memahami permasalahan yang disampaikan oleh guru terkait materi, setelah itu mereka menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah mereka buat.

f) Peserta didik terlihat lebih memperhatikan arahan guru pada saat menentukan hipotesis.

g) Peserta didik dengan difasilitasi oleh guru mereka melakukan kegiatan percobaan, mendengarkan arahan dari guru untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas, dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

h) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

i) Peserta didik melakukan pembahasan soal evaluasi bersama guru. j) Peserta didik bersama guru memberikan penghargaan atas hasil percobaan yang telah mereka lakukan dengan cara bertepuk tangan dan menerima coklat yang disediakan, peserta didik menerima tindak lanjut/PR yang diberikan oleh guru untuk mencari contoh alat lain yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya.

k) Peserta didik menyampaikan pendapat mereka tentang pesan dan kesan melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual. Pada siklus II pertemuan II terlihat adanya perbaikan dari kekurangan-

kekurangan di siklus I. Pada pertemuan ini peserta didik telah melakukan pembahasan soal, menyampaikan pendapat mereka tentang pesan dan kesan setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual dan peserta didik juga telah lebih mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru, sehingga semua aspek telah dilakukan semua oleh kekurangan di siklus I. Pada pertemuan ini peserta didik telah melakukan pembahasan soal, menyampaikan pendapat mereka tentang pesan dan kesan setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual dan peserta didik juga telah lebih mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru, sehingga semua aspek telah dilakukan semua oleh

4.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I dan II sebagai pemantapan dari siklus I maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil nilai belajar peserta didik dan juga hasil observasi KBM guru serta hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik yang dilaksanakan pada pertemuan I dan II pada siklus II.

Refleksi ini digunakan sebagai bahan pemantapan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti atau belum. Adapun refleksi hasil analisis data yang diperoleh pada siklus II pertemuan I dan II adalah sebagai berikut :

a. Pertemuan I Pada lembar hasil obervasi KBM guru siklus II pertemuan I semua tindakan sudah dilakukan oleh guru. Kekurangan yang terdapat pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II pertemuan I ini. Guru telah melakukan pembahasan soal evaluasi. Guru juga telah lebih memperhatikan lagi peserta didik dalam memberikan arahan agar keterlibatan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dapat lebih meningkat.

Pada lembar observasi KBM/keterlibatan peserta didik terlihat semua aspek sudah dilakukan sehingga tidak ada lagi yang mendapatkan skor 1. Peserta didik telah melakukan pembahasan soal dan juga telah lebih mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru. Total dari semua skor yang diperoleh peserta didik dalam siklus II pertemuan I adalah 136 dengan persentase 100% dengan kriteria Pada lembar observasi KBM/keterlibatan peserta didik terlihat semua aspek sudah dilakukan sehingga tidak ada lagi yang mendapatkan skor 1. Peserta didik telah melakukan pembahasan soal dan juga telah lebih mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru. Total dari semua skor yang diperoleh peserta didik dalam siklus II pertemuan I adalah 136 dengan persentase 100% dengan kriteria

b. Pertemuan II Hasil belajar peserta didik pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu peserta didik tuntas 100% artinya seluruh peserta didik telah mencapai nilai KKM (76). Berdasarkan hasil belajar peserta didik pada siklus II menunjukkan bahwa dari 24 peserta didik dalam satu kelas mereka telah memperoleh nilai tuntas ≥ 76 semua.

Pada lembar hasil obervasi KBM guru siklus II pertemuan I semua tindakan sudah dilakukan oleh guru. Kekurangan yang terdapat pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II pertemuan II ini. Guru telah melakukan pembahasan soal evaluasi, guru telah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pesan dan kesan selama melakukan pembelajaran dengan model Discovery Learning berbantuan media visual. Guru telah lebih memperhatikan lagi peserta didik dalam memberikan arahan agar keterlibatan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dapat lebih meningkat. Guru telah melakukan semua tindakan sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual dan RPP tentang sifat- sifat cahaya/alat yang pembuatanya menerapkan sifat-sifat cahaya.

Pada lembar observasi KBM/keterlibatan peserta didik terlihat semua aspek sudah dilakukan. Peserta didik telah melakukan pembahasan soal, menyampaikan pendapat mereka tentang pesan dan kesan setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual dan peserta didik juga telah lebih mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru, sehingga semua aspek telah mendapatkan skor 4. Hal ini terlihat pada hasil lembar observasi KBM/keterlibatan peserta didik dari keseluruhan total skor yang diperoleh peserta didik mendapatkan skor sebanyak 112 dengan persentase 100% masuk dalam kriteria sangat baik artinya seluruh peserta didik telah terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Semua ini menunjukkan bahwa perbaikan-perbaikan yang dilakukan mampu membuat hasil yang diharapkan memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti.

4.4 Perbandingan Hasil Penelitian dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

a. Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik

Hasil belajar peserta didik pada pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar peserta didik pada pra siklus sebelum ada tindakan hanya terdapat 10 anak yang mendapatkan nilai tuntas ≥ 76. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 18 anak yang mendapatkan nilai tuntas ≥ 76 dari 24 anak dalam satu kelas. Kemudian setelah merefleksi siklus I diadakan perbaikan pada siklus II akhirnya hasil belajar peserta didik mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu hasil belajar peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 anak yang memperoleh nilai tuntas ≥ 76 artinya 100% seluruh peserta didik mendapatkan nilai tuntas (KKM 76). Berikut ini dapat dilihat tabel perbandingan hasil belajar peserta didik dari pra siklus sebelum tindakan, setelah tindakan siklus I dan setelah tindakan siklus II dalam tabel 14.

Tabel 14 Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

No Nilai

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Jml Persen

Tuntas Jumlah

Dari tabel 14 perbandingan hasil belajar peserta didik pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan jumlah peserta didik yang tuntas dalam mata pelajaran IPA. Pada pra siklus terdapat 10 anak dengan persentase 41,67% yang mendapatkan nilai tuntas. Kemudian pada siklus I terdapat 18 anak dengan persentase 75% yang memperoleh nilai tuntas. Dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 anak dengan persentase 100% yang memperoleh nilai Dari tabel 14 perbandingan hasil belajar peserta didik pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan jumlah peserta didik yang tuntas dalam mata pelajaran IPA. Pada pra siklus terdapat 10 anak dengan persentase 41,67% yang mendapatkan nilai tuntas. Kemudian pada siklus I terdapat 18 anak dengan persentase 75% yang memperoleh nilai tuntas. Dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 anak dengan persentase 100% yang memperoleh nilai

Berdasarkan tabel Berdasarkan tabel 14 disajikan diagram batang persentase persentase perbandingan hasil belajar peserta didik Pra siklus, siklus I dan siklus II hasil belajar peserta didik Pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pad ng dapat dilihat pada gambar 5.

Perbandingan Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Perbandingan Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Perbandingan Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

Tuntas Tuntas 40,00%

Tidak Tuntas Tidak Tuntas 20,00%

0,00% Pra siklus Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 5 Diagram Batang Batang Perbandingan Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Peserta Didik Pra siklus, Siklus I dan Siklus II Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

Dari gambar 5 tentang diagram batang perbandingan tentang diagram batang perbandingan persentase persentase hasil belajar peserta didik pra siklus, siklus I dan siklus II, pra siklus, siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa persentase hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Pada pra siklus ada pra siklus persentase hasil belajar peserta didik adalah hasil belajar peserta didik adalah 41,67 %. Kemudian pada siklus ada siklus I persentase hasil belajar peserta didik menjadi 75%. Pada siklus II persentase hasil belajar peserta didik persentase hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi mengalami peningkatan menjadi persentase 100 % 100 % artinya seluruh peserta didik mendapatkan nilai tuntas (KKM 76) dalam satu kelas peserta didik mendapatkan nilai tuntas (KKM 76) dalam satu kelas peserta didik mendapatkan nilai tuntas (KKM 76) dalam satu kelas. Hal Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual dapat meningkatkan has Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 5 SDN Bringin 2 sebesar 100 % sesuai dengan indikator peserta didik kelas 5 SDN Bringin 2 sebesar 100 % sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapka yang ditetapkan oleh peneliti.

b. Perbandingan Hasil Observasi KBM Guru

Observasi KBM guru dan peserta didik dilakukan pada tiap siklus pertemuan I dan II. Untuk observasi KBM guru tidak ada skor dan persentasenya tersendiri karena aspek yang dinilai guru melakukan tindakan sesuai atau tidak dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning yang ada di dalam RPP. Namun terlihat dari hasil lembar observasi KBM guru pada siklus I dan II di setiap pertemuan terjadi peningkatan, dari yang siklus I guru tidak melakukan tindakan kemudian pada siklus II ada perbaikan.

Adapun perbaikan yang dilakukan oleh guru pada siklous II adalah guru telah melakukan pembahasan soal evaluasi dan telah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Serta guru telah lebih memperhatikan lagi peserta didik dalam memberikan arahan agar keterlibatan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dapat lebih meningkat.

c. Perbandingan Hasil Observasi KBM/Keterlibatan Peserta Didik

Observasi KBM/keterlibatan peserta didik dilakukan pada tiap siklus pertemuan I dan II. Untuk observasi KBM/keterlibatan peserta didik dapat dilihat berdasarkan penjumlahan perolehan skor pada pada tiap siklus pertemuan I dan II. Skor yang diperoleh pada siklus I adalah 187 dengan persentase 88,20%. Sedangkan skor diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 248 dengan persentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik telah melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning yang ada di dalam RPP. Peserta didik juga telah melakukan perbaikan berdasarkan kekurangan pada siklus I.

Adapun perbaikan yang dilakukan oleh peserta didik adalah peserta didik telah melakukan pembahasan soal evaluasi dan juga telah menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran pada tiap pertemuan. Serta peserta didik telah lebih mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru.

Perbandingan skor hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 15 :

Tabel 15

Perbandingan Perbandingan Skor Hasil Observasi KBM/Keterlibatan Peserta Didik

Siklus I Dan Siklus II

Total Persentase Pelaksanaan Pertemuan I Pertemuan I Pertemuan II

Tahap

Peroleh Skor

Skor % Siklus I

88,20 % Siklus II

Dari tabel 15 dapat dilihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dapat dilihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dapat dilihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I jumlah skor yang diperoleh adalah 187 dengan pada siklus I jumlah skor yang diperoleh adalah 187 dengan persentase persentase 88,20 % sedangkan pada siklus II jumlah skor yang diperoleh mengalami peningkatan sedangkan pada siklus II jumlah skor yang diperoleh mengalami peningkatan sedangkan pada siklus II jumlah skor yang diperoleh mengalami peningkatan yaitu 248 dengan persentase persentase 100% artinya seluruh peserta didik terlibat dalam artinya seluruh peserta didik terlibat dalam pembelajaran. Berdasarkan tabel Berdasarkan tabel 9 disajikan diagram batang 9 disajikan diagram batang perbandingan persentase hasil observasi KBM observasi KBM/keterlibatan peserta didik siklus siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar 6 ng dapat dilihat pada gambar 6.

Perbandingan Persentase Hasil Observasi Perbandingan Persentase Hasil Observasi KBM/keterlibatan Peserta didik Siklus I dan Siklus II KBM/keterlibatan Peserta didik Siklus I dan Siklus II

Siklus II 40,00%

Siklus I 20,00% 0,00%

Siklus I Siklus I

Siklus II

Gambar 6 Diagram Batang Perbandingan P Perbandingan Persentase Hasil Observasi KBM/keterlibatan Peserta Didik Peserta Didik Siklus I dan Siklus II

Dari gambar 6 tentang diagram batang perbandingan persentase hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik pada siklus I dan II dapat dilihat bahwa persentase hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase hasil observasi KBM/keterlibatan menunjukkan 88,20% dan pada siklus II meningkat menjadi 100% artinya seluruh peserta didik terlibat dalam pembelajaran. Hal ini membuktikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diketahui peningkatan dari hasil belajar, hasil observasi KBM guru, dan hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik pada pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan, siklus I dan siklus II setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual. Rincian dari hasil peningkatan pada pra siklus, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut :

a. Pra siklus Pada pra siklus atau pada saat belum dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual, hasil belajar peserta didik rendah. Rendahnya hasil belajar peserta didik kelas 5 pada mata pelajaran IPA ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor dari peserta didik itu sendiri dan faktor dari guru. Faktor yang berasal dari peserta didik adalah mereka menganggap materi yang diajarkan pada mata pelajaran IPA itu sulit dan pembelajaran yang dilakukan membosankan. Sedangkan faktor yang berasal dari guru adalah guru masih menggunakan banyak ceramah dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah, terlihat dari 24 peserta didik dalam satu kelas hanya 10 anak yang memperoleh nilai tuntas ≥ 76 dengan persentase 41,67% sedangkan sisanya sebanyak 14 anak dengan persentase 58,33% memperoleh nilai tidak tuntas < 76.

b. Siklus I Pada siklus I setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual, hasil belajar peserta b. Siklus I Pada siklus I setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual, hasil belajar peserta

Pada pelaksanaan siklus I ini peneliti melakukan pengamatan tentang KBM yang dilakukan oleh guru dan peserta didik selama menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual. Hasil dari pengamatan siklus I tentang guru dan peserta didik adalah mereka telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual namun masih ada beberapa kekurangan atau beberapa tindakan yang tidak dilakukan. Guru tidak melakukan pembahasan soal dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, guru juga harus lebih memperhatikan lagi peserta didik dalam memberikan arahan agar keterlibatan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dapat lebih meningkat, sehingga hal itu berpengaruh pada hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik pada siklus I. Adapun skor hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik pada siklus I adalah 187 dengan persentase 88,20%.

c. Siklus II Pada siklus II sebagai hasil perbaikan dan pemantapan dari siklus I. Hasil belajar peserta didik dalam menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai tuntas ≥ 76, dari 24 peserta didik dalam satu kelas yang memperoleh nilai tuntas adalah 24 anak dengan persentase 100% artinya seluruh peserta didik dalam satu kelas telah mencapai nilai KKM (76).

Pada pelaksanaan siklus II ini peneliti melakukan pengamatan tentang KBM yang dilakukan oleh guru dan peserta didik selama menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual. Hasil dari pengamatan siklus I tentang guru dan peserta didik adalah mereka telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Discovery

Learning berbantuan media visual. Kekurangan pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II ini. Guru telah melakukan pembahasan soal dan telah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, guru juga telah lebih memperhatikan peserta didik dalam memberikan arahan sehingga keterlibatan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Skor dari hasil observasi KBM/keterlibatan peserta didik pada siklus II adalah 248 dengan persentase 100% artinya seluruh peserta didik terlibat dalam pembelajaran.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peningkatan hasil belajar peserta didik ini karena penggunaan model pembelajaran Discovery Learning yang menurut (Kemendikbud, 2013: 66) mempunyai kelebihan yaitu dapat membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Selain itu model pembelajaran Discovery Learning juga dapat mendorong peserta didik untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, melatih peserta didik untuk dapat merumuskan hipotesis dan menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi dengan cara yang mereka temukan sendiri. Kelebihan lain dari model pembelajaran Discovery Learning menurut Ilahi Moh Takdir (2012: 70) Discovery Learning banyak memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar. Discovery Learning lebih realistis dan mempunyai makna, sebab peserta didik dapat bekerja langsung dengan contoh-contoh nyata. Mereka langsung menerapkan berbagai bahan uji coba yang diberikan guru, sehingga dapat bekerja sesuai dengan kemampuan intelektual yang dimiliki.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiknjo Slamet Sulbani (2014). Penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas

IV MI Muhammadiyah Nogosari Girimulyo Kulon Progo Yogyakarta” Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan penampakan pada bumi IV MI Muhammadiyah Nogosari Girimulyo Kulon Progo Yogyakarta” Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan penampakan pada bumi

Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Iriana Ina Azariya Yupita (2012). Penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa kelas IV SD N Surabaya. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan yang diperoleh pada tiap siklusnya. Pada siklus I aktivitas guru mencapai 78,57%, aktivitas siswa 66,07%, dan hasil belajar siswa 63,69%. Pada siklus II aktivitas guru mencapai 83,90%, aktivitas siswa 78,60%, dan hasil belajar siswa 77,77%. Dan pada siklus III aktivitas guru mencapai 91,07%, aktivitas siswa 87,05%, dan hasil belajar siswa 94,44%.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 67

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode K-Means Clustering dalam Sistem Informasi Geografis Cuaca dengan Framework MS4W: Studi Kasus Data Curah Hujan dan Hari Hujan di Jawa Tengah

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobog

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Gr

0 0 21

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupate

0 0 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3

0 0 27

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUIPENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 NAMBUHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun

0 0 137

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN Bringin 2 Kabupaten Semarangsemester II Tahun Pelajaran 2014/2

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN Bringin 2 Kabupaten Semarangsemester II Tahun Pelajaran 2014/2

0 0 19