Dampak Penyakit Kejiwaan Terhadap Individu dan Masyarakat

D. Dampak Penyakit Kejiwaan Terhadap Individu dan Masyarakat

1. Dampak Penyakit Kejiwaan Terhadap Individu

a. Mengalami sulit konsentrasi

b. Sulit tidur b. Sulit tidur

d. Nafsu makan menurun

e. Nafsu seksual menurun terhadap pasangan Anda

f. Emosi tidak stabil

Selain itu, dampak penyakit kejiwaan terhadap individu yang lain, yaitu :

a. Depresi Kata „depresi‟ sering disalahartikan oleh masyarakat kita. Adapun yang dimaksud dengan depresi adalah kumpulan gejala yang dialami oleh seseorang dalam dua minggu terakhir seperti secara terus menerus merasa sedih, murung yang dialami hampir sepanjang hari atau hampir setiap hari, menjadi kurang berminat terhadap banyak hal atau kurang bisa menikmati halhal yang biasanya disenangi, serta merasa cepat lelah atau tidak bertenaga.

Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan depresi juga akan mengalami hal-hal seperti :

1) Nafsu makan berubah secara mencolok (berat badan dapat meningkat atau menurun tanpa upaya yang disengaja)

2) Mengalami kesulitan tidur hampir setiap malam (kesulitan untuk

mulai tidur

3) Terbangun tengah malam, terbangun lebih dini, atau tidur

berlebihan)

4) Berbicara atau bergerak lebih lambat daripada biasanya

5) Kehilangan kepercayaan diri atau merasa tidak berharga

6) Merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri

7) Mengalami kesulitan berpikir atau berkonsentrasi

8) Adanya keinginan untuk menyakiti diri sendiri

9) Ingin bunuh diri atau bahkan telah melakukan usaha untuk

mengakhiri hidup.

Terkadang seseorang tidak menyadari dirinya mengalami depresi karena biasanya gejala yang muncul berupa gangguan fisik seperti sakit di ulu hati (maag) yang tidak kunjung membaik, sakit kepala menahun, sakit kulit, dan lainlain.

b. Asietas (Cemas) Begitu pula dengan gejala cemas dapat terlihat sebagai gejala fisik dan psikologis. Gejala-gejala yang biasanya muncul seperti jantung tibatiba berdebardebar, berkeringat, gemetar, merasa mulut kering, sulit menelan, kesulitan bernapas, merasa leher tercekik, merasa tertekan atau tidak enak di dada, mengalami mual atau gangguan perut, kepala pusing, sempoyongan, merasa asing dengan sekelilingnya, takut menjadi gila, kehilangan kendali atau pingsan, takut mati, merasa nyeri atau tegang otot, merasa gelisah atau tidak bisa santai, merasa pikiran tegang, mudah kaget atau terkejut, sulit berkonsentrasi atau merasa pikiran kosong, merasa mudah tersinggung, sulit tidur karena khawatir akan suatu hal.

c. Gangguan Psikotik Gangguan jiwa berat yang juga harus di deteksi dini adalah gangguan psikotik (skizofrenia) dengan munculnya gejalagejala seperti apakah Anda, keluarga atau orangorang di sekitar Anda pernah yakin bahwa seseorang sedang mematamatai, atau bahwa seseorang sedang berkomplot untuk menyerang atau mencoba mencederai, percaya bahwa seseorang atau suatu kekuatan di luar memasukkan ide atau pikiran yang bukan miliknya ke dalam pikiran, pernah mendapat penampakan atau pernah melihat halhal yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, pernah mendengar suarasuara di telinga yang tidak dapat didengar oleh orang lain dan sumber suaranya tidak ada.

Apabila ditemukan salah satu gejalagejala seperti diatas tadi, maka Anda harus mencari pertolongan dengan segera berkonsultasi kepada seorang dokter ahli jiwa (Psikiater).

Karena semakin cepat diatasi maka proses pemulihannya juga cepat. Penatalaksanaannya dapat dengan obatobatan (psikofarmaka) dan dengan psikoterapi. Dengan semakin majunya ilmu kedokteran, maka pengobatanpun juga semakin canggih.

Obat- obatan jiwa tidak akan menyebabkan ‟ketergantungan‟ bagi pasien bahkan merupakan suatu ‟kebutuhan‟. Keberhasilan pengobatan

ditentukan oleh beberapa faktor seperti dukungan dari keluarga, lingkungan sekitar, keteraturan minum obat, rutin kontrol dengan Psikiater.

Selain obat-obatan (psikofarmaka), tidak kalah pentingnya adalah psikoterapi. Bermacam-macam jenis psikoterapi yang dapat diberikan kepada pasien sesuai dengan kebutuhannya. Antara satu pasien dengan pasien lainnya belum tentu sama terapinya.

Jika individu tersebut sudah mengalami gangguan kejiwaan dan tidak berupaya untuk menyembuhkannya maka cepat atau lambat keadaan psikologis akan terganggu dan berdampak juga pada fisiknya, seperti gangguan kesehatan atau sakit, seperti :

a. Jantung berdebar

b. Sering pusing

c. Sakit perut (seperti mual & melilit)

d. Sesak nafas

e. Gatal-gatal

f. Badan sering nyeri

g. Sering keluar keringat dingin

h. Dll

Namun setelah diperiksa secara klinis oleh Dokter bahkan telah melalui proses seperti CT-Scan/MRI, EKG, EEG, Endoskopi, Kolonoskopi, dll. Tetap individu tersebut tetap mebiarkannya, maka besar kemungkinan akan terjadi kerusakan Namun setelah diperiksa secara klinis oleh Dokter bahkan telah melalui proses seperti CT-Scan/MRI, EKG, EEG, Endoskopi, Kolonoskopi, dll. Tetap individu tersebut tetap mebiarkannya, maka besar kemungkinan akan terjadi kerusakan

2. Dampak Penyakit Kejiwaan Terhadap Masyarakat Dampak gangguan jiwa pada masyarakat sangat besar dan luas karena memerlukan biaya perawatan, kehilangan waktu produktif, dan masalah yang berkaitan dengan hukum (melakukan tindakan kekerasan maupun mengalami penganiayaan).

Gangguan jiwa memang tidak menyebabkan kematian secara langsung namun akan menyebabkan penderitanya menjadi tidak produktif dan menimbulkan beban bagi keluarga penderita dan lingkungan masyarakat.

3. Efek Baik dan Buruk Penyakit Kejiwaan

a. Efek baik : tekanan sebagai kelaziman Tekanan adalah kelaziman hidup yang mustahil dicegah. Kalau pun mampu mampu, maka semua itu hanya akan membuatnya lelah dan jenuh. Bila berwawasan luas, semua tekanan dalam kehidupan itu dianggap sebagai anugrah ilahi. Yang terpenting adalah memahami esensi tekanan dan bagaimana dampak yang ditimbulkan.

Berdasarkan firman tuhan dalam Al- qur‟an, manusia memang diciptakan dalam kesengsaraan. Allah menguji manusia dengan baik dan buruk, rasa takut dam lapar, kekurangan harta benda dan jiwa, juga keringnya ladang-ladang.

Dimata sejumlah peneliti dalam bidang psikoterapi, masalah-masalah emosional merupakan bentuk mekanisme psikoterapis. Mekanisme ini memungkinkan seorang pasien menyadari bahwa bukan hanya dirinya yang sedang mengalami kesusahan, melainkan juga orang lain.

Setelah melewati kesusahan tersebut, langkahkanlah kakimu pada kesusahan berikutnya, lalu bersimpuhlah dihadapan Tuhanmu. Maksudnya, mustahil melangkah ke keharibaan ilahi tanpa diiringi rintangan dan kesusahaan.

b. Efek buruk Efek-efek paling penting tekanan jiwa terhadap sistem fisiologis adalah sebagai berikut :

1) Sistem syaraf

Sakit kepala disertai rasa pusing, migrain, getaran ditangan, kaki, dan kelopak mata, gagap (susah bicara ) khususnya dalam keadaan marah dan cenderung tergesa-gesa.

2) Sistem pernapasan Sinosit dan asma (sesak nafas)

3) Sistem peredaran darah

Gangguan jantung kronis, bertambahnya tekanan darah, jantung sedemikian cepat berdetak dan sementara otot-ototnya melemah.

4) Sistem pencernaan

Naiknya asam lambung, muntah-muntah dan berkurangnya nafsu makan. Rangkaian efek di atas dengan sendirinya menimbulkan beberapa jenis penyakit, yaitu :

a) Gangguan metabolisme

Diabetes, kegemukan dan kekurusan yang berlebih, impotensi dan batu ginjal.

b) Gangguan kulit

Gangguan jiwa dapat menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan kulit, seperti timbulnya jerawat, penyakit urtikaria, noda-noda putih pada kulit dan masih banyak lagi.