“Peralihan hak atas tanah dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan
hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh
Pajabat Pembuat Akta Tanah PPAT berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Akan tetapi kenyataannya di Kabupaten Padang Lawas Utara tidaklah demikian. Kebanyakan jual beli yang dilakukan oleh penduduk hanya dihadapan
Kepala Desa, bahkan masih sering juga terjadi peralihan hak yang hanya dilakukan dengan secara lisan danatau kuitansi untuk pembuktian. Hal inilah
yang sering menyebabkan terjadinya pemecahan tanah pertanian yang luasnya kurang dari 2 hektar, karena jual beli tanah tersebut tidak dilakukan dihadapan
Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT, sedangkan Kepala Desa sendiri tidak meneliti apakah peralihan hak tersebut melanggar ketentuan Pasal 9 ayat 1
Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 atau tidak.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang uraian singkat tersebut diatas maka ada terdapat beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
yaitu: 1. Bagaimana faktor-faktor penyebab terjadinya pemecahan tanah pertanian
dibawah batas minimum melalui jual beli di Kabupaten Padang Lawas Utara? 2. Bagaimana akibat hukum atas terjadinya pemecahan tanah pertanian dibawah
batas minimum melalui jual beli dikaitkan dengan penerapan landreform di Kabupaten Padang Lawas Utara?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana upaya-upaya yang mempengaruhi penegakan hukum tentang larangan pemecahan tanah pertanian dibawah batas minimum melalui jual
beli dikaitkan dengan penerapan landreform di Kabupaten Padang Lawas Utara?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor penyebab terjadinya pemecahan tanah pertanian dibawah batas minimum melalui jual beli di Kabupaten
Padang Lawas Utara. 2. Untuk mengetahui bagaimana akibat hukum atas terjadinya pemecahan tanah
pertanian dibawah batas minimum melalui jual beli dikaitkan dengan penerapan landreform di Kabupaten Padang Lawas Utara.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya-upaya yang mempengaruhi penegakan hukum tentang larangan pemecahan tanah pertanian dibawah batas minimum
melalui jual beli dikaitkan dengan penerapan landreform di Kabupaten Padang Lawas Utara.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Secara teoritis Dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
ilmiah guna melakukan pengkajian lebih lanjut dan mendalam tentang permasalahan pemecahan tanah pertanian dibawah batas minimum melalui jual
beli dikaitkan dengan penerapan landreform. 2. Secara Praktis
Dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah yang berwenang dalam mengambil langkah-langkah kebijakan selanjutnya guna
mengatasi permasalahan pemecahan tanah pertanian dibawah batas minimum melalui jual beli dikaitkan dengan penerapan landreform.
E. Keaslian Penelitian