Dimensi Kimia dalam Konteks

54

2. Dimensi Kimia dalam Konteks

Dimensi kimia dalam konteks dalam penelitian ini menggunakan tiga poin indikator, yaitu poin l yang menyatakan mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan fenomena sehari-hari, poin m yang menyatakan menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia, dan poin n yang menyatakan menghubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia. Penjabaran lebih lanjut dari konteks tersebut didasarkan pada PISA tahun 2006. Menurut Toharudin, Hendrawati, dan Rustaman 2011, konteks literasi PISA mengkaitkan pada kehidupan sehari-hari, konteks sains yang digunaka dalam PISA tahun 2006 terdiri dari kesehatan, sumber daya alam, lingkungan, bahaya, sains dan teknologi yang dalam pengaplikasiannya dapat secara personal, sosial maupun global. Hasil analisis yang telah diperoleh dalam dimensi kimia dalam konteks kemudian disajikan dalam bentuk diagram dalam Gambar 3 sebagai berikut: 55 Gambar 3. Persentase Rata-Rata Dimensi Kimia dalam Konteks dalam Soal UN dan Olimpiade Kimia Tingkat Provinsi Tahun 2011-2013 Keterangan: l : mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan fenomena sehari-hari m : menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia n : menguhubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia Hasil analisis terhadap soal UN dan olimpiade pada poin l yang menyatakan mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan fenomena sehari-hari menunjukkan persentase untuk soal UN dan Olimpiade sebesar 18,36 dan 10,09. Berikut adalah contoh soal UN dan olimpiade yang mengungkap dimensi kimia dalam konteks pada poin l: 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 l m n r at a- rat a Indikator UN OP 56 1 UN11. A. 12 Perhatikan contoh penerapan sifat koloid berikut 1 Sorot lampu mobilpada saat kabut 2 Pembentukan delta di muara sungai 3 Proses cuci darah 4 Gelatin dalam es krim 5 Pemutihan gula tebu Contoh yang merupakan penerapan sifat adsorpsi adalah.... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 2 OP11.PG. 22 Jus buah dan minuman ringan berkarbonat seperti lemonade sering dijual dalam wadah kaleng alumunium. Apa alasan yang paling utama, mengapa logam alumunium cocok untuk hal ini? A. Alumunium dapat didaur ulang B. Alumunium mempunyai densitas yang sangat rendah C. Alumunium adalah logam yan kelimpahannya dikulit bumi yang paling besar D. Alumunium tahan korosi oleh asam E. Alumunium tahan korosi oleh air Soal UN11.A.12 merupakan soal kontekstual, soal tersebut mencoba menerapkan pengetahuan kimia yang dimiliki dalam sains dan teknologi yang terdapat di kehidupan sehari-hari. Pengetahuan kimia yang dimaksud berupa sifat adsorpsi yang dimiliki koloid, sedangkan penerapannya disajikan dalam bentuk pilihan jawaban, jawaban yang tepat terdapat pada poin E, yang menyatakan bahwa sifat adsorpsi dari koloid dapat diterapkan dalam pemutihan gula tebu. Selanjutnya adalah soal OP11. PG. 22, soal ini mencoba menerapkan pengetahuan kimia dalam sains dan teknologi. Pengetahuan kimia yang dicoba untuk diterapkan adalah pengetahun mengenai sifat logam alumunium, dengan 57 adanya sifat tersebut, maka alumunium digunakan sebagai salah satu bahan pembungkus makanan. Soal ini meminta siswa untuk memberikan alasan mengapa logam alumunium dipilih sebagai pembungkus minuman dalam industri makanan siap saji. Selain konteks yang berhubungan dengan sains dan teknologi yang merupakan konteks yang paling besar terdapat dalam soal UN dan olimpiade, hasil analisis mengungkap adanya konteks lain yang terkandung dalam soal UN dan olimpiade, berupa lingkungan, kesehatan dan sumber daya alam, namun hasil analisis tidak menunjukkan adanya konteks bahaya dalam soal tersebut. Berikut adalah contoh soal yang mengungkap adanya konteks tersebut: 1 UN 11. A. 03 Di daerah bukit kapur, air sukar berbuih. Hal ini disebabkan terjadinya kesadahan sementara pada air tersebut. Kesadahan sementara tersebut dapat dihilangkan dengan pemanasan. Persamaan reaksi setara yang tepat adalah.... A. CaCO 3 s + CO 2 g + H 2 O l CaHCO 3 2 aq B. MgSO 4 s + CO 2 + H 2 O l MgHCO 3 2 aq C. CaCO 3 aq CaO s + CO 2 g D. CaHCO 3 2 aq CaCO 3 s + CO 2 g + H 2 O l E. MgSO 4 s MgO s + SO 3 g Soal UN 11.A.03 merupakan contoh soal konteksual, konteks yang disajikan dalam soal tersebut berhubungan dengan lingkungan sekitar yaitu lingkungan di daerah bukit kapur. Sumber air didaerah tersebut memiliki kesadahan sementara yang dapat dihilangkan dengan cara pemanasan. Salah satu unsur kimia yang menyebabkan terjadinya kesadahan sementara adalah kalsium, yang mana merupakan penyusun dari tanah kapur. Jawaban yang tepat dalam soal tersebut adalah poin D yaitu ketika dilakukan pemanasan terhadap garam 58 CaHCO 3 2, maka akan dihasilkan endapan berupa CaCO 3 yang merupakan penyebab kesadahan pada air tersebut. Soal UN 11.A.03 mencoba mengkaitkan antara kondisi lingkungan sekitar dengan pengetahuan kimia peserta didik mengenai reaksi kimia yang terjadi pada pemanasan air sadah. 2 UN 13. C. 25 Beberapa kegunaan zat makanan di dalam tubuh kita, yaitu: 1 Sebagai zat pengatur aktivitas seluler; 2 Pengganti jaringan tubuh yang rusak; 3 Sumber energi utama dalam tubuh; dan 4 Mengatur suhu tubuh. Kegunaan protein dalam tubuh kita terdapat pada nomor.... A. 1 dan 2 B. 1 dan 4 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 Soal tersebut mengungkap adanya konteks pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu fungsi protein bagi tubuh manusia. Dengan mengetahui fungsi protein bagi tubuh, diharapkan peserta didik dapat mengetahui akibat kekurangan protein bagi kesehatan tubuh. 3 OP 12. ES. 03 Senyawa metil bromida bromo metana berasal dari sumber alam dan manusia. Di laut, organisme lautlautan diperkirakan menghasilkan 1-2 miliar kilogram per tahunnya. Senyawa ini diproduksi untuk pertanian dan industri, dengan mereaksikan metanol dan hidrogen bromida. a. Tuliskan reaksi antara metanol dan hidrogen bromida yang menghasilkan metil bromida b. Bagaimana geometri senyawa metil bromida, jelaskan dan gambarkan geometrinya c. Bagaimana kepolaran molekul metil bromida, polaar atau non polar? Soal OP 12. ES.03 merupakan soal kontekstual yang berhubungan dengan sumber daya alam. Soal tersebut mencoba memberikan pengetahuan kepada 59 peserta didik bahwa organisme laut mampu menghasilkan metil bromida dengan skala besar per tahunnya, yaitu sekitar 1-2 miliar per tahun. Adanya soal kontekstual seperti soal OP 12. ES.03 yang mencoba memberikan informasi mengenai sumber daya alam yang berlimpah diharapkan dapat menumbuhkan karakter peserta didik untuk menjaga dan melestarikan sumber daya alam disekitarnya, sekaligus menumbuhkan pemikiran peserta didik untuk dapat mengelola sumber daya alam yang tersedia. Poin berikutnya dalam dimensi kimia dalam konteks ini adalah poin m yang menyatakan menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia. Hasil analisis pada poin ini baik UN maupun Olimpiade menunjukkan presentase sebesar 0. Keputusan yang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keputusan yang mempengaruhi masyarakat luas dan keputusan tersebut berhubungan dengan isu kimia. Soal-soal UN dan olimpiade belum mengungkap adanya kriteria seperti ini, sebagian besar dari soal tersebut hanya sebatas mengukur pemahaman siswa akan penerapan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-harinya. Poin terakhir dalam dimensi kimia dalam konteks adalah poin n yang menyatakan menghubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia. Sama halnya dengan poin m, pada poin ini juga memberikan persentase rata-rata sebesar 0 untuk soal UN maupun Olimpiade. Melihat hasil analisis yang telah dilakukan dalam dimensi kimia dalam konteks, profil literasi sains terbesar berada pada aspek poin l yang menyatakan mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan fenomena 60 sehari-hari, sedangkan untuk poin m yang menyatakan menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia dan poin n yang menyatakan menghubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia, tidak ditemukan keberadaanya dalam soal UN maupun olimpiade.

3. Dimensi Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi High Order Thinking