26 sehingga sangat berkaitan dengan pembentukan sikap attitudes dan apresiasi
appreciation. Mengorganisasikan organization, menunjukkan kepada sikap yang dapat
mengorganisasikan nilai-nilai dari berbagai nilai yang berbeda, bahkan yang bertolak belakang satu dengan yang lainnya. Kemampuan yang diharapkan
terbentuk adalah pembentukan konsep nilai dan pengorganisasian sistem nilai pada diri peserta didik, dalam proses pembelajaran digunakan untuk mengajarkan
perkembangan filsafat hidup the development of philosophy of life. Mempribadi Characterization by value orvalue complex, berarti individu
telah memiliki sistem nilai yang dapat mengontrol perilakunya dalam kehidupan sehari-hari hingga berkembang menjadi gaya hidup life style. Perilaku yang
diharapkan yang akan muncul dalam proses pembelajaran berada pada rentang yang luas dengan tekanan utamanya adalah kenyataan bahwa peserta didik telah
mempunyai perilaku khusus sebagai kharakteristiknya serta mempunyai pola tersendiri dalam penyesuaian pribadi, sosial dan emosional Joesmani, 1988.
B. Kerangka Berpikir
Kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam sains yang keberadaanya sudah diujicobakan secara empiris melalui metode ilmiah.
Penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu tujuan yang diharapkan dalam mempelajari sains. Studi mengenai literasi sains dalam
pendidikan telah dilakukan oleh OECD Organisasion for Economic Co- operation and Development yang disebut dengan PISA Programme for
International Students Assesment. PISA merupakan studi literasi yang bertujuan
27 untuk meneliti secara berkala kemampuan peserta didik pada usia 15 tahun yaitu
kisaran peserta didik kelas tiga SMP atau kelas satu SMA dalam membaca reading literacy, matematika mathematics literacy dan sains scientific
literacy. Hasil skor rerata literasi sains Indonesia dalam PISA masih tergolong
rendah jika dibandingkan dengan skor rerata negara lain dan skor rerata yang diberikan oleh OECD. Hasil ini perlu dijadikan bahan evaluasi apakah sistem
pendidikan Indonesia sudah mengarah pada pengembangan literasi sains pada diri setiap peserta didiknya atau justru belum sama sekali. Hasil ini perlu pula
dijadikan bahan pertimbangan bagi perbaikan pendidikan Indonesia kedepannya dan bagi pencapaian skor literasi sains pada tahun selanjutnya.
Seiring dengan hasil capain literasi tersebut, perlu adanya tindak lanjut terhadap beberapa instrumen penilaian yang ada, hal ini mengingat
bahwa instrumen penilaian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa
besar capaian kompetensi peserta didik akan suatu materi tertentu. Instrumen penilaian yang digunakan dapat berupa soal tertulis seperti dalam Ujian Nasional
maupun dalam soal Olimpiade. Instrumen penilaian yang sebagian besar mengandung aspek literasi sains mengindikasikan bahwa pendidikan ditempat
instrumen itu berada telah terarah menuju pendidikan yang berusaha mengembangkan aspek literasi sains dalam diri peserta didiknya.
Menitikberatkan dari penjelasan tersebut, maka penelitian ini akan melaksanakan suatu penelitian mengenai analisis profil literasi sains dalam soal
UN dan Olimpiade Kimia Tingkat SMA pada tahun 2011-2013. Analisis soal ini
28 dilakukan dengan mengidentifikasi setiap butir soal UN dan Olimpiade
berdasarkan indikator literasi sains kimia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perbaikan pendidikan di masa mendatang.
C. Pertanyaan Penelitian