60 sehari-hari, sedangkan untuk poin m yang menyatakan menggunakan
pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia dan poin n yang menyatakan menghubungkan antara inovasi kimia dan
proses sosial dalam menanggapi isu kimia, tidak ditemukan keberadaanya dalam soal UN maupun olimpiade.
3. Dimensi Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi High Order Thinking
Skills
Zoller Pushkin 2007 menyatakan bahwa HOCS Higher Order Cognitive Skills sebagai pertanyaan yang meminta untuk berfikir kritis, berfikir
lateral, membuat suatu keputusan, pemecahan masalah, befikir evaluatif, dan kemampuan untuk mentransfer pengetahuan. Zoller Tsaparlis dalam
Karamustafaoglu, Sevim, Karamustafaoglu dan Epni, 2003 menyatakan pula bahwa masalah yang dihadapi merupakan masalah yang tidak familiar untuk
siswa, yang memerlukan sebuah pemecahan yang lebih dari pengetahuan dan aplikasi alogaritme, namun lebih kepada kemamupuan penalaran, membuat
keputusan, analisis, sintesis dan berfikir kritis. Dimensi keterampilan berfikir tingkat tinggi High order Thinking skills
pada penelitian ini menggunakan dua poin indikator yaitu poin o yang menyatakan menganalisis soal C4 dan poin p yang menyatakan mengevaluasi
soal C5. Kedua poin indikator tersebut merupakan dimensi proses kognitif yang disampaikan Blooms.
Hasil analisis dalam dimensi keterampilan berfikir tingkat tinggi dapat dilihat dalam bentuk diagram dalam Gambar 4 sebagai berikut:
61
Gambar 4. Persentase Rata-Rata Dimensi Keterampilan Berfikir Tingkat
Tinggi dalam Soal UN dan Olimpiade Kimia Tingkat Provinsi Tahun 2011-2013
Keterangan: o : menganalisis soal
p: mengevaluasi soal Menganalisis merupakan suatu kemampuan untuk memecah materi
menjadi bagian-bagian pokok, menunjukkan hubungan dari setiap bagian tersebut sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh Kuswana, 2012. Berdasarkan
analisis yang dilakukan, maka diperoleh persentase poin o untuk soal UN dan Olimpiade sebesar 26,98 dan 59,63. Berikut adalah contoh soal UN dan
olimpiade yang mengungkap poin tersebut: 1
UN12. A. 01
Dua buah unsur dengan notasi
12
A dan
35
B. Jika unsur tersebut berikatan, maka bentuk molekul dan kepolaran yang terjadi berturut-turut adalah....
A. Bentuk V dan polar
B. Bentuk V dan non polar
C. Tetrahedral dan non polar
D. Trigonal piramida dan polar
10 20
30 40
50 60
70
o p
r at
a- rat
a
Indikator UN
OP
62 E.
Linear dan polar 2
OP13. ES.05 Suatu larutan yang mengandung garam NaX menghasilkan endapan
kuning ketika dicampur dengan larutan timbal II nitrat. Sedangkan padatan garam NaX akan bereaksi dengan asam sulfat pekat panas
menghasilkan beberapa produk termasuk uap yang berwarna ungu. Uraikan penjelasan yang akhirnya dapat mengungkapkan identitas dari
garam NaX.
Soal UN12.A.01 merupakan soal yang mengungkap kemampuan menganalisis, hal itu karena soal tersebut meminta peserta didik untuk
menentukan bentuk molekul dan kepolaran yang terjadi jika dua buah unsur berikatan. Soal ini menuntut peserta didik untuk memahami konsep atom yaitu
dalam menentukan elektron valensi berdasarkan konfigurasi elektron dari nomor atomnya, menentukan kecenderungan unsur tersebut untuk stabil ketika berikatan,
menentukan PEI maupun PEB, bentuk molekul yang akan terjadi hingga sifat kepolarannya. Keseluruhan potongan informasi tersebut perlu dibangun hingga
diperoleh konsep yang padu dan sistematis sehingga soal ini digolongkan sebagai soal yang mampu mengungkap kemampuan menganalisis.
Berikutnya, soal OP13.ES.05 merupakan soal yang mengungkap kemampuan menganalisis, hal ini karena soal meminta peserta didik untuk dapat
mengidentifikasi suatu senyawa beserta uraian yang mendasari jawaban tersebut. Soal ini menuntut peserta didik untuk memahami sifat-sifat unsur dan berbagai
macam reaksi identifikasi suatu unsur. Kemampuan untuk memadukan antara potongan informasi tersebut sangat diperlukan sehingga soal ini dikategorikan
sebagai soal yang mengungkap kemampuan menganalisis.
63 Selanjutnya, poin p dengan tingkat kognitif mengevaluasi C5.
Mengevaluasi merupakan suatu kemampuan dalam membuat penilaian yang didasarkan pada kriteria tertentu terhadap gagasan ide, tujuan, penyelesaian
masalah, prosedur, metode maupun produk Kuswana, 2012. Hasil analisis terhadap soal UN dan Olimpiade menunjukkan persentase sebesar 0 dan
16,51. Berikut adalah contoh soal Olimpiade yang mengungkap adanya poin tersebut:
1 OP12. ES. 04
Asam malat C
3
H
5
O
3
COOH, adalah asam lemah yang memberikan rasa masam dalam setiap minuman yang mengandung buah anggur atau apel.
Asam ini juga banyak digunakan sebagai larutan buffer. a.
Tentukan pH larutan yang dibuat dari 8,20 g natrium malat berat molekul = 156,07 gmol yang ditambahkan ke dalam 500,0 mL
larutan 0,125 M asam malat Ka = 4,00 x 10
-4
. b.
Hitunglah pH larutan bila ke dalam larutan A tersebut ditambahkan 45,0 mL larutan 0,500 M HBr.
c. Apakah sistem buffer yang dibuat pada a merupakan buffer yang
efektif? Jelaskan dengan singkat Soal OP12. ES. 04 pada pertanyaan poin c merupakan soal yang
mengungkap kemampuan mengevaluasi C
5
, soal tersebut meminta peserta didik untuk dapat memberikan suatu pendapat mengenai efektif atau tidaknya suatu
pembuatan larutan buffer. Penyampain pendapat merupakan suatu bentuk mengevaluasi dengan memberikan pertimbangan berdasarkan kriteria tertentu
yang mendasari terbentuknya pendapat tersebut. Berdasarkan hasil analisis dalam dimensi keterampilan berfikir tingkat
tinggi memperlihatkan bahwa hampir sebagian besar soal olimpiade berada pada tingkat berfikir tingkat tinggi dengan kemampuan berfikir tertinggi berada pada
tahap menganalisis dan mengevaluasi, sedangkan soal UN belum memperlihatkan
64 keterampilan berfikir tingkat tinggi dalam persentase yang besar, proses berfikir
yang diukur dalam kemampuan ini hanya berada pada tingkat menganalisis.
4. Dimensi Aspek Afektif