Normalitas Motivasi Belajar dengan Menggunakan Program Asrama A1 Motivasi Belajar dengan Menggunakan Progran Tidak Asrama A2 Motivasi Belajar Kelompok Kecerdasan Emosi Tinggi B1 Motivasi Belajar Kelompok Kecerdasan Emosi Rendah B2

Gambar 9. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mahasiswa Dengan Menggunakan Program Tidak Asrama Pada Mahasiswa Yang Memiliki Kecerdasan Emosi Rendah

B. Uji Prasyarat Analisis

Pada BAB III telah ditetapkan teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Varian Dua Jalan ANOVA dua jalan, sebelum melaksanakan analisis dengan teknik ANOVA dua jalan terdapat prasyarat analisis yang harus terpenuhi. Syarat tersebut adalah diambil secara acak, berdistribusi normal, data berasal dari populasi yang mempunyai varian yang sama. Oleh karena itu data hasil penelitian harus diuji terlebih dahulu normalitas dan homogenitasnya.

1. Normalitas Motivasi Belajar dengan Menggunakan Program Asrama A1

Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program asrama menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran commit to user statistik n=51. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,437. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program asrama berdistribusi normal.

2. Motivasi Belajar dengan Menggunakan Progran Tidak Asrama A2

Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program tidak asrama menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran statistik n=51. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,189. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program tidak asrama berdistribusi normal.

3. Motivasi Belajar Kelompok Kecerdasan Emosi Tinggi B1

Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program asrama dan tidak asrama pada kelompok kecerdasan emosi tinggi menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran statistik n=51. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,096. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program asrama dan tidak asrama pada kelompok kecerdasan emosi tinggi berdistribusi normal. commit to user

4. Motivasi Belajar Kelompok Kecerdasan Emosi Rendah B2

Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program asrama dan tidak asrama pada kelompok kecerdasan emosi rendah menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran statistik n=51. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,083. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program asrama dan tidak asrama pada kelompok kecerdasan emosi rendah berdistribusi normal. 5. Motivasi Belajar dengan Menggunakan Program Asrama pada Mahasiswa yang Memiliki Kecerdasan Emosi Tinggi A1B1 Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran statistik n=25. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,188. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi berdistribusi normal. commit to user 6. Motivasi Belajar dengan Menggunakan Program Asrama pada Mahasiswa yang Memiliki Kecerdasan Emosi Rendah A1B2 Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran statistik n=26. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,155. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah berdistribusi normal. 7. Motivasi Belajar dengan Menggunakan Program Tidak Asrama pada Mahasiswa yang Memiliki Kecerdasan Emosi Tinggi A2B1 Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program tidak asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran statistik n=25. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,200. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program tidak asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi berdistribusi normal. commit to user 8. Motivasi Belajar dengan Menggunakan Program Tidak Asrama pada Mahasiswa yang Memiliki Kecerdasan Emosi Rendah A2B2 Hasil pengujian normalitas motivasi belajar dengan menggunakan program tidak asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh besaran statistik n=26. Dengan menggunakan α=0,05 diperoleh harga statistik Kolmogorov Smirnov 0,116. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa data motivasi belajar dengan menggunakan program tidak asrama pada mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah berdistribusi normal.

C. Uji Homogenitas Variansi