Cara Kerja Penelitian Teknik Analisis Data

commit to user 2

I. Alat dan Bahan Penelitian

1. Sound level meter, yaitu alat untuk mengukur intensitas kebisingan. Merek alat : Sound Level Meter RION NA-20 Satuan : dBA 2. Reaction timer, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kelelahan kerja yang dialami oleh tenaga kerja. Merek alat : LakasidayaType L-77 Satuan : milidetik 3. Lembar isian data, yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian. 4. Alat tulis yaitu untuk mencatat hasil dari pengukuran. 5. Camera digital untuk mengambil dokumentasi sebagai bukti penelitian selama penelitian berlangsung.

J. Cara Kerja Penelitian

Dalam penelitian ini alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah : 1. Sound Level Meter yaitu alat untuk mengukur intensitas kebisingan dalam suatu ruangan. Merk alat : Sound Level Meter RION NA-20 Satuan : dBA Cara penggunaan alat : a. Memasang baterai commit to user 2 b. Mengecek Voltase 1 Memutar swicth ke BATT 2 Jika jarum tidak menunjuk pada pointer “BATT”, maka voltase baterai telah habis. c. Kaliberasi alat 1 Memutar level switchin the level indicating window at centre pada 70 dB A. 2 Pada Filter - CAL - INT switch ke “CAL”. 3 Jarum akan menunjuk pada CAL mark, jika tidak maka putar sensitivity adjustment. d. Pengukuran 1 Memutar switch ke A 2 Memutar Filter - CAL - INT ke arah INT 3 Memutar level switch sesuai dengan tingkat kebisingan yang terukur. 4 Menggunakan Meter Dynamic Characteristic Selector Switch “SLOW” untuk bising impulsif dan “FAST” untuk bising continue. Mencatat hasil pengukuran 2. Reaction Timer tipe Lakassidaya. a. Operator siap untuk menekan tombol sensor cahaya. b. Probandus diusahakan jangan sampai melihat operator menekan tombol sensor. 37 commit to user 2 c. Masing-masing probandus diukur sebanyak 20 kali. Dengan ketentuan sebagai berikut : 1 1 - 5 sebagai adaptasi alat. 2 6 - 15 sebagai perhitungan. 3 16 - 20 dianggap tingkat kejenuhan mulai muncul. d. Operator mencatat hasil pengukuran 3. Alat tulis, yaitu untuk mencatat hasil dari pengukuran. 4. Lembar isian data, yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian. 5. Camera digital, yaitu untuk mengambil dokumentasi pada waktu penelitian.

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Paired Sample T-Test dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0, dengan interpretasi hasil sebagai berikut : 1. Jika p value 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan. 2. Jika p value 0,01 tetapi ≤ 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan. 3. Jika p value 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan Sugiyono, 2010. commit to user 2

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Industri pengrajin gamelan di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Sukoharjo merupakan suatu home industri dengan tenaga kerja sebanyak 30 orang yang mengolah bahan mentah timah dan kuningan menjadi alat musik gamelan, dimana dalam proses produksinya dilakukan di dalam ruangan dan diluar ruangan dengan jam kerja ± 7 jamhari, dengan waktu istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB. Semua tenaga kerjanya adalah laki-laki yang bekerja setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Industri pengrajin gamelan di Desa Wirun Mojolaban Sukoharjo sudah ada sejak tahun 1984. Dalam jangka waktu 3 bulan satu set gamelan harus sudah jadi, harga dari satu set gamelan adalah Rp. 400.000.000,00. Industri ini memproduksi segala macam gamelan, tetapi yang sering diproduksi adalah Gamelan Jawa dan Gamelan Bali, karena hasil dari produksi gamelan ini terkenal sangat bagus, sehingga dapat berkembang dengan pesat. Distribusi gamelan ini tidak hanya di dalam negeri seperti Bali, Kalimantan dan Sumatra, tetapi juga sudah sampai Internasional seperti Negara Amerika, Australia, Singapura, Malaysia, dan Belanda. Proses pembuatan gamelan ini dilakukan secara bertahap dimulai dari peleburan bahan-bahan mentah yang berupa plat, kuningan, tembaga dan timah. Logam yang sudah mencair kemudian dituang ke dalam cetakan untuk membuat gong dan sejenisnya. Setelah logam tercetak kemudian dibakar di 39