Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja Uji Perbedaan Kelelahan Kerja Sebelum dan Sesudah Memakai Ear

commit to user 2 penempaan gamelan yaitu 1,5 ms 2 . Menurut Permenaker No. Per.13MENX2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, menyebutkan bahwa NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 mdet 2 . 3. Ergonomi Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, rata-rata denyut nadi kerja yaitu 150 denyutmenit, rata-rata denyut nadi istirahat 125 denyutmenit dan denyut nadi maksimal 168. Dalam menempa gamelan, para pekerja tidak memperhatikan posisi kerja dan hanya bekerja sesuai dengan kenyamanan sendiri tidak memperhatikan risiko yang akan terjadi.

D. Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja

Hasil pengukuran kebisingan di tempat pembuatan gamelan yaitu pada bagian penempaan dan bagian penggerindaan. Pengukuran dilakukan di 4 titik dimana titik-titik tersebut mengelilingi sumber bising dan pekerja biasanya berada di titik tersebut selama bekerja. Hasil pengukuran kebisingan adalah sebagai berikut : Tabel 7. Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan No Bagian Titik 1 dB Titik 2 dB Titik 3 dB Titik 4 dB Leq dB 1. Penempaan 91 90 85 845 87,5 2. Penggerindaan 95 94 91 85 91,25 Sumber : Data Primer April 2012 43 commit to user 2

E. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja

Pengukuran kelelahan kerja pada tenaga kerja menggunakan alat Reaction Timer Merk Lakassidaya Type L-77. Hasil pengukuran kelelahan kerja pada di Industri Gamelan Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo adalah sebagai berikut : Tabel 8. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja No . Tingkat Kelelahan Sebelum Memakai Ear Plug Setelah Memakai Ear Plug Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1. Normal 3 10 2. Ringan 2 6,67 3. Sedang 14 46,67 25 83,33 4. Berat 16 53,33 30 100 30 100 Sumber : Data Primer April dan Juni 2012 Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa tingkat kelelahan tenaga kerja sebelum dan sesudah memakai ear plug ada perbedaan. Tingkat kelelahan sebelum memkai ear plug ada 14 orang dengan kategori kelelahan sedang dan 16 orang dengan kategori kelelahan berat. Sedangkan tingkat kelelahan setelah memakai ear plug mengalami penurunan yaitu 3 orang dengan kategori kelelahan normal, 2 orang dengan kategori kelelahan ringan dan 25 orang dengan kategori kelelahan berat. commit to user 2

F. Uji Perbedaan Kelelahan Kerja Sebelum dan Sesudah Memakai Ear

Plug Hasil uji statistik dengan menggunakan paired sample t-test. Berdasarkan hasil pengukuran intensitas kebisingan dan kelelahan kerja sebelum dan setelah memakai ear plug pada tenaga kerja di Industri Gamelan Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo. Hasil pengukuran kelelahan kerja sebelum dan sesudah memakai ear plug adalah sebagai berikut : Dari hasil uji statistik menggunakan paired sample t-test menggunakan SPSS versi 16, diperoleh rata-rata kelelahan sebelum memakai ear plug adalah 574,10 milidetik dan standar deviasinya adalah 72,2077. Sedangkan rata-rata kelelahan setelah memakai ear plug adalah 306,35 milidetik dan standar deviasinya adalah 58,8553. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai p adalah 0.000 atau kurang dari 0.01 p 0,01 berarti nilai p sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara kelelahan kerja terhadap pemakaian ear plug pada tenaga kerja yang terpapar bising. commit to user 2

BAB V PEMBAHASAN