30 Demikian pula sebaliknya, proses komunikasi yang buruk dalam organisasi akan
mengakibatkan efek yang buruk seperti kinerja yang buruk dari pekerja yang akan menyebabkan mereka mengerjakan pekerjaannya dengan buruk atau melakukan
kesalahan, kesalahan pemanfaatan tenaga kerja dan buruknya koordinasi dalam suatu organisasi. Pada pernyataan ini dijelaskan bahwa pekerja akan mengerjakan tugasnya
dengan tidak efisien. Zorn dan Violante 1996 dalam Payne, 2005:65 mendapati hubungan yang
signifikan antara kemampuan komunikasi kognitif pada mobilitas ke atas dan tingkat pekerjaan. Individu-individu dengan sistem konstruk yang lebih berdiferensiasi dan
tingkat komunikasi persuasif terfokus seseorang mencapai tingkat pekerjaan, gaji, dan prestasi karir keuangan gaji dibagi dengan usia yang lebih tinggi. Tingkat ketrampilan
komunikasi yang tinggi tidak hanya dikaitkan dengan keberhasilan organisasi bagi para manajer dan supervisor, tetapi juga bagi karyawan. Scudder dan Guinan 1989, dalam
Payne, 2005:64 mendapati hubungan signifikan antara karyawan pengembang sistem kemampuan untuk memelihara komunikasi, dan memelihara hubungan user dengan
rating supervisor atas kinerjanya. Hubungan lain telah dibuat antara kinerja dan kualitas dari hubungan
atasanbawahan Baue Green, dkk, 1996 dalam Payne, 2005:65. Supervisor yang mendorong rasa positif melalui komunikasi meningkatkan komitmen karyawan, yang
secara positif dikaitkan dengan kinerja karyawan Becker, Billings, Eveleth, Gilberth, 1996 dalam Payne, 2005:68. Penerimaan bawahan dalam in-group supervisor juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor komunikasi interpersonal Heneman dkk, 1989 dalam Payne, 2005:70. Ada manfaat yang jelas bagi penilaian kinerja anggota in-group dalam
hal rating anggota ingroup itu lebih tinggi lepas dari skor mereka pada ukuran kinerja yang obyektif Duarte Goodson, dalam Payne, 2005:69.
B. State of The Art
Penelitian terdahulu dapat digunakan sebagai acuan untuk mendukung hipotesis dalam penelitian serta menjadi dasar melakukan penelitian selanjutnya. Sejauh
penelusuran dari sumber pustaka yang dilakukan, peneliti belum menemukan tulisanpenelitian yang secara khusus mengangkat hubungan kausal antara kepuasan
komunikasi bawahan dan kompetensi komunikasi atasan terhadap kinerja pegawai.
31 Namun, telah ditemukan banyak acuan penelitian terdahulu untuk mendukung hipotesis
yang diajukan penulis yaitu kompetensi komunikasi atasan atau kepuasan komunikasi bawahan yang terhubung dengan variabel dependen yaitu kinerja pegawai.
Adanya penelitian empiris yang menghubungkan antara kompetensi komunikasi dengan berbagai hasil organisasi termasuk mobilitas pekerjaan, tingkat pekerjaan, gaji,
kemampuan memimpin dan kemampuan mental umum serta kinerja karyawan Ferris et al, 2001:1077. Sejumlah penelitian-penelitian tersebut menekankan pentingnya
kompetensi komunikasi, namun hanya sedikit penelitian yang membahas dampak dari kompetensi komunikasi, yang beranjak di luar ketrampilan sosial dengan disertakannya
elemen-elemen afektif, kognitif, dan perilaku Spitzberg Cupach, 1984, dalam Payne, 2005:63.
Berdasarkan penelusuran jurnal internasional yang relevan dengan penelitian ini, hasil yang dicapai tampak pada tabel 2.2, dapat digambarkan suatu model pendahuluan
untuk mengetahui apakah permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini sudah pernah diteliti atau belum. Model pendahuluan yang disusun tampak pada gambar 2.3.
Dukungan Organisasi
Gaya Kepemimpinan
Kompetensi Komunikasi
Kepuasan Komunikasi Kepuasan Kerja
Kinerja Pegawai
Gambar 2.3 Model Pendahuluan Milan et al, 2013; Cetin et al, 2013; Miao et al, 2010
Nampak dari gambar 2.3, bahwa permasalahan yang diangkat belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kompetensi
komunikasi dan kepuasan komunikasi secara langsung terhadap kinerja pegawai.
32 Tabel 2.2 Penelitian terdahulu
No. Peneliti
Judul Variabel
Temuan Hasil Terbitan
1 Milan Nikolic´ ,
Jelena Vukonjanski,
Milena Nedeljkovic,
Olga Hadzi, Edit Terek
The impact of internal
communication satisfaction
dimensions on job satisfaction
dimensions and the moderating role of
LMX V. Independen x :
Internal communication satisfaction
V. dependen y :job satisfaction
Variabel kepuasan komunikasi memiliki korelasi dengan
kepuasan kerja dengan R
2
sebesar 0,526 Public Relations
Review, Volume 39, Issue 5, December
2013, Pages 563-565
2 Münevver Çetin,
Melisa Erdilek Karabay, Mehmet
Naci Efe The Effects of
Leadership Styles and the
Communication Competency on
employee’s job satisfaction
The Case of Turkish Banks
V. Independen x : Gaya kepemimpinan dan kompetensi
komunikasi
V. dependen y :job satisfaction
Gaya kepemimpinan dan kompetensi komunikasi
memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja dengan
R
2
= 0,543 Procedia - Social
and Behavioral Sciences, Volume
58, 12 October 2012, Pages 227-235,
3 Miao, Rentao,
and Heung-Gil Kim
Perceived Organizational
Support, Job Satisfaction And
Employee Performance: An
Chinese Empirical Study
V. Independen x : Dukungan organisasi yang dirasakan dan
kepuasan kerja V. dependen y : kinerja
pegawai Data dianalisis dengan
menggunakan korelasi orde nol dan analisis regresi berganda
menunjukkan korelasi positif POS dan kepuasan kerja
dengan kinerja pegawai, Journal Of Service
Science And Management
JSSM 2 2010: 257
33
C. Kerangka Berpikir