50
3.5 Contoh permasalahan
Dalam hal ini aplikasi ini digunakan matriks hasil cropping berdimensi 3, tetapi dalam contoh permasalahan akan diambil matriks berdimensi 1 saja yaitu :
gbr_crop:,:,1 =
248 247
247 250
251 245
245 245
248 248
241 243
244 245
244 238
242 244
243 242
Matriks hasil cropping ini akan dilakukan perbesaran 2 kali menggunakan metode hybrid. Berikut langkah – langkah dalam menerapkan metode hybrid.
a. Melalui jalur atas
1. mereplikasi terlebih dahulu dalam hal ini disebut padding maka ukuran
citra akan bertambah kekanan, kekiri, keatas, maupun kebawah. gambar = padding matriks [1 1]
gambar:,:,1 = 248 248 247
247 250 251 251
248 248 247 247
250 251
251
245 245 245 245
248 248
244
241 241 243 244
245 244
248
238 238 242 244
243 242
242 238 238 242
244 243 242 242
Karena citra berdimensi 3 maka akan dihitung dari masing – masing dimensi, tetapi dalam contoh permasalahan ini kita memakai dimensi 1
jadi tidak perlu untuk menghitung dimensi 2 atau 3.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
2. Dari hasil padding makan akan dilakukan konvolusi dengan filter rata –
rata dalam hal ini disebut mask kernel. Matriks mask yang dipakai dalam aplikasi ini adalah matriks [3 3].
h =
3. Proses konvolusi
perhitungan konvolusi dimulai dari matrik 2,2 = gambar1,1h1,1 + gambar1,2h1,2 + gambar1,3h1,3 + gambar2,1h2,1 +
gambar2,2h2,2 + gambar2,3h2,3 + gambar3,1h3,1 + gambar3,2h3,2 + gambar3,3h3,3
2480.1111 2480.1111 2470.1111 247 250 251 251
2480.1111 2480.1111 2470.1111 247 250 251 251
2450.1111 2450.1111 2450.1111 245 248 248 244
241 241 243
244 245 244 248
238 238 242
244 243 242 242
238 238 242
244 243 242 242
Demikian seterusnya bergeser satu persatu hingga baris-1 dan kolom-1 dan didapat matriks baru
247 245
246 249
252 245
244 245
247 249
241 242
244 245
246 239
241 243
243 243
0.1111 0.1111 0.1111 0.1111 0.1111 0.1111
0.1111 0.1111 0.1111
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
Terlihat bahwa baris dan kolom ditepi bernilai 0 maka akan dihilangkan dan dapat mengembalikan matriks keukuran semula sperti sbelum dipadding.
4. Dari hasil konvolusi tersebut akan dizoom menggunakan metode Bilinear
Interpolation. Menggambarkan piksel – piksel yang baru yang berukuran n.k x n.k, dari gambar berikut, dapat terlihat posisi piksel asli maupun
posisi piksel hasil interpolasi. Karena akan dizoom 2 kali maka ukuran citra menjadi 2 kali yaitu x_new = 8, dan y = 10.
247 0 245
246 249
252 0 245
0 244 245
247 249 0
241 0 242
244 245
246 0 239
0 241 243
243 243 0
5. Menentukan ratio dimensi lama dibandingkan dimensi baru
x_scale = 84 – 1 = 2.6667 y_scale = 105 – 1 = 2.5000
6. Inisialisasi buffer gambar
7. Menghitung nilai W dan H dan matrik ketetanggaan
count1=0 sampai x_new – 1 dan count2=0 sampai y_new – 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
W = – count1x_scale – count1x_scale – 1 = 1
H = – count2y_scale – floorcount2y_scale –1 = 0.2000
baru = matriks hasil konvolusi baru11 = baru1+ count1x_scale,1+ count2y_scale
baru12 = baru1+ count1x_scale,1+ count2y_scale baru21 = baru1+ count1x_scale,1+ count2y_scale
baru22 = baru1+ count1x_scale,1+ count2y_scale 8.
Bilinear interpolation Dari hasil no.5 dan no.7 berulang ulang dan dimasukkan kedalam rumus
bilinear interpolation dibawah ini : hasil= 1-W1-Hbaru22 + W1-Hbaru21 + 1-WHbaru12 +
WHbaru11 maka akan menghasilkan perbesaran dengan piksel – piksel baru seperti
dibawah ini : 247
246 245 245
246 246
248 248
249 251 246
246 245 245
245 246
246 247
249 250 246
245 244 244
244 246
246 247
248 249 244
244 244 244
244 245
245 246
247 247 244
243 243 243
244 245
245 246
247 247 242
242 241 242
243 245
244 245
245 246 241
241 241 242
243 244
243 245
245 244 239
240 242 242
242 244
244 242
242 244
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
b. Melalui jalur bawah
Pada dasarnya jalur bawah hampir sama dengan jalur atas akan tetapi pada jalur bawah tidak perlu dilakukan proses konvolusi jadi pada jalur
bawah ini hanya memperbesar saja. Untuk langkah – langkahnya tinggal mengikuti langkah – langkah pada jalur atas mulai no.4 sampai dengan no.8
akan tetapi citra yang diperbesar adalah citra hasil cropping bukan citra hasil konvolusi.
Maka akan dihasilkan matriks perbesaran baru yaitu : 248 248 248
247 247 247
248 249
250 251 247 247 247
247 247 246
247 248
249 249 246 246 245
245 245 246
246 248
249 249 244 245 245
245 245 245
246 247
247 247 244 244 243
243 245 245
246 246
246 246 242 242 243
243 243 245
244 245
245 245 241 241 242
243 244 244
244 245
245 243 239 240 242
242 243 245
245 243
242 244 Dari proses melalui jalur atas dan proses melalui jalur bawah maka hasil
dari kedua proses tersebut akan dirata – rata dan hasilnya adalah keluaran dari program output.
248 247 247
26 247
247 248 249 250 251 247
247 246 246 246 246 247 248 249 250 246
246 245 245 245 246 246 248 249 249 244
245 245 245 245 245 246 247 247 247 244
244 243 243 245 245 247 246 247 247 242
242 242 243 243 245 244 245 245 246 241
241 242 243 244 244 244 245 245 244 239
240 242 242 243 245 245 243 242 244
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
3.6 Rancangan Antarmuka