9
2.1.2 Definisi Citra
Digital
Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, fx,y
, dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai fx,y adalah intensitas citra pada
koordinat tersebut, hal tersebut diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital berdasarkan
pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru Red, Green, Blue - RGB.
[7]
Gambar 2.1. Citra Digital
2.1.2.1 Jenis-jenis Citra
Digital
Ada banyak cara untuk menyimpan citra digital di dalam memori. Cara penyimpanan menentukan jenis citra digital yang terbentuk. Beberapa jenis citra
digital yang sering digunakan adalah citra warna, citra grayscale, dan citra biner.
1.
Citra Warna
RGB adalah suatu model warna yang terdiri dari merah, hijau, dan biru, digabungkan dalam membentuk suatu susunan warna yang luas. Setiap warna
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
dasar, misalnya merah, dapat diberi rentang-nilai. Untuk monitor komputer, nilai rentangnya paling kecil = 0 dan paling besar = 255. Pilihan skala 256 ini
didasarkan pada cara mengungkap 8 digit bilangan biner yang digunakan oleh mesin komputer. Dengan cara ini, akan diperoleh warna campuran sebanyak
256 x 256 x 256 = 1677726 jenis warna. Sebuah jenis warna, dapat dibayangkan sebagai sebuah vektor di ruang 3 dimensi yang biasanya dipakai
dalam matematika, koordinatnya dinyatakan dalam bentuk tiga bilangan, yaitu komponen-x, komponen-y dan komponen-z. Misalkan sebuah vektor
dituliskan sebagai r = x,y,z. Untuk warna, komponen-komponen tersebut
digantikan oleh komponen Red, Green, Blue. Jadi, sebuah jenis warna dapat dituliskan sebagai berikut: warna = RGB30, 75, 255. Putih = RGB
255,255,255, sedangkan untuk hitam= RGB0,0,0.
Gambar 2.2. Citra Warna
2. Citra
Gray
Graysacale adalah warna-warna piksel yang berada dalam rentang gradasi
warna hitam dan putih.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Gambar 2.3. Color Dialog
Pada Color Dialog seperti yang terlihat pada gambar diatas, jika memilih warna solid hitam, putih, atau abu-abu, maka akan berada dalam pita
warna Grayscale. Apabila tanda panah digeser ke atas menuju putih atau ke bawah menuju ke hitam maka red, green dan blue akan memberikan
nilai yang sama. Untuk pengubahan warna image menjadi grayscale, cara yang umumnya dilakukan adalah dengan memberikan bobot untuk
masing-masing warna dasar red, green, dan blue. Tetapi cara yang cukup mudah adalah dengan membuat nilai rata-rata dari ketiga warna dasar
tersebut dan kemudian mengisikannya untuk warna dasar tersebut dengan nilai yang sama seperti pada contoh color dialog di atas .
Gambar 2.4. Citra Gray
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
3. Citra Biner
Citra biner diperoleh melalui proses pemisahan piksel-piksel berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya. Piksel yang memiliki derajat keabuan lebih
kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0, sementara piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas akan diubah
menjadi bernilai 1.
Gambar 2.5. Citra Biner
2.1 Jika a1 =0 dan a2 = 1, maka operasi ini akan mentransformasikan suatu citra
menjadi citra biner. Misal suatu citra memiliki gray level 256, dipetakan menjadi citra biner, maka fungsi fungsi trasformasinya adalalah sebagai
berikut:
2.2 pixel-pixel
yang nilai intensitasnya di bawah 128 diubah menjadi hitam nilai intensitas = 0, sedangkan pixel-pixel yang nilai intensitasnya di atas 128
diubah menjadi putih nilai intensitas =1.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
2.2 Operasi Pengolahan Citra