22
2.4.4 Interpolasi Bikubik
Cubic Convolution
dapat dicari dengan menyelesaikan dalam baris per baris terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan penyelesaian kolom per
kolomnya. Berdasarkan hasil per baris yang telah diselesaikan.
2.5 Operasi Geometri
Operasi Geometri pada pengolahan citra ditujukan untuk memodifikasi koordinat piksel dalam suatu citra dengan pendekatan tertentu, tetapi dalam
perkembangannya dimungkinkan juga memodifikasi nilai skala keabuan. Operasi geometri berhubungan dengan perubahan bentuk geometri citra, antara lain:
pencerminan flipping, rotasi pemutaran rotating, pemotongan cropping, penskalaan scaling zooming.
[3]
2.5.1 Pencerminan
flipping
Operasi pencerminan merupakan salah satu operasi geometri yang paling sederhana.
Efek pencerminan
horisontal : pencerminan pada sumbu Y
vertikal : pencerminan pada sumbu X
kombinasi : pencerminan pada sumbu Y dan X
Formula rumus yang digunakan
Pencerminan Horizontal : x’ = w – 1 – x y’= y nilai koordinat y tetap
2.6 Pencerminan Vertikal : x’ = h – 1 – y
y’ = x nilai koordinat x tetap 2.7
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
Pencerminan Kombinasi : x’ = w – 1 – x y’ = h – 1 – y
2.8
2.5.2 Rotasi Pemutaran
rotating
Operasi rotasi dengan memutar koordinat yang akan dibahas adalah rotasi putaran 90° dan putaran 180°.
2.5.2.1 Rotasi searah jarum jam
CWclock wise
1. Rotasi putaran 90° searah jarum jam CWclock wise
w’ = h dan h’ = w pertukaran ukuran lebar tinggi citra x’ = w’ – 1 – y
2.9 y’ = x
2.10 2.
Rotasi putaran 180° searah jarum jam CWclock wise x’
= w’
– 1
– x
2.11 y’ = h’ – 1 – y 2.12
2.5.2.2 Rotasi berlawanan dengan arah jarum jam
CCWcounter clock wise
Rotasi Bebas Dengan asumsi berlawanan arah jarum jam CCWcounter clock wise
x’ = x cos θ + y sinθ 2.13
y’ = -x sin θ + y cosθ 2.14
w’ = |w cos θ| + |h sinθ| 2.15
h’ = |w sin θ| + |h cosθ| 2.16
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
2.5.3 Pemotongan
cropping
Pemotongan cropping : Adalah pengolahan citra dengan kegiatan memotong satu bagian dari citra.
Rumus yang digunakan : x’ = x – xL untuk x = xL sampai xR
2.17 y’ = y – yT untuk y = yT sampai yB
2.18 xL,yT dan xR,yB adalah koordinat titik pojok kiri atas dan pojok kanan bawah
citra yang akan di-crop, ukuran citra menjadi : w’ = xR – xL
2.19 h’ = yB –YT
2.20
Gambar 2.11 Mekanisme Cropping.
2.5.4 Penskalaan
scaling zooming
Operasi penskalaan scaling dimaksudkan untuk memperbesar zoom-in atau memperkecil zoom-out citra.
Nilai skala 1, memperbesar citra asli Nilai skala 1, memperkecil citra asli
Rumus yang dipakai : 2.21
2.22
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
Keterangan : Sh = faktor skala horizontal
Sv = faktor skala vertikal Ukuran citra juga berubah menjadi :
2.23 2.24
Operasi zoom in dengan faktor 2 Sh=Sv=2 : menyalin setiap piksel sebanyak 6
kali, jadi citra 2x2 piksel menjadi citra 6x6 piksel.
2.6 Transformasi Spasial
Terdiri atas transformasi maju dan transformasi mundur.
a. Transformasi maju
Transformasi Maju memetakan koordinat titik-titik citra asal ke koordinat titik- titik citra hasil.
x = f x x, y 2.25
y = f y x, y 2.26
K o x , y = K i x , y 2.27
Keterangan : x,y
→ koordinat asal x’,y’
→ koordinat hasil fx , fy
→ fungsi transformasi spasial Ciri – ciri transformasi maju :
bila koordinat hasil pemetaan jatuh di antara 6 buah titik hasil
koordinat hasil berupa bilangan pecahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.