Batasan Umur Lansia Perubahan Sistem Kardiovaskuler Tubuh pada Lansia

á á â ã ä å æ å ä ç ä è ç y ç é ã êç êâ å çä å ä ë å é ì í è å â î ã æ ëç â ã ä íä ï é ç ëç ä é ã â ã é ççä î ã ð çæ ç í ä è í ñ í è å ç ò ó ç ô çæ í õ ö ÷ ÷ á ø

2.2.2 Batasan Umur Lansia

ù ãæ í é å ë í ä í çè ç ò çì ú çë çîç ä û ú ç ëç îçä å êå æ y ç ä ï ê ã ä ð ç é å â ú ç ëç îçä å ê å æ ò çä îíç è çæ í ú ã ú ã æ ç â ç ç ì ò í è ç ä îå ê ú ã æ è ü é å ê ã ä ä ã ï çæ ç ý å ï æ ü ì ü õ ö ÷ ÷ ÷ ø á þ ã ä å æ å ë ÿÿ ý ü ø á ✁ çì å ä á ✂ ✂ ✄ ù ☎ù ✆ ✝ çîç ò á ☎✞ çë ö y çä ï ú ãæ ú å ä ✞ í “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 enam puluh tahun ke atas”. 2 Menurut ✟✠ ✡☛ ☞ ✌✍ ✎ ☛ ✏ ✑ ✒✡✓ ✎ ✔ ✕ ✖ ✎ ✏ ✕✠ ✔ WHO lansia dibagi menjadi 3 yaitu: a Usia pertengahan ✗ ✕ ☞ ☞ ☛✍ ✎ ✓ ✍ : 45-59 tahun b Lanjut usia ✍ ☛ ☞ ✍ ✡☛ ✘ : 60-74 tahun c Lanjut usia tua ✠ ☛ ☞ : 75-90 tahun d Usia sangat tua ✙ ✍ ✡ ✘ ✠ ☛ ☞ : di atas 90 tahun 3 Menurut Prof.Dr.Koesoemato Setyonegoro antara lain: a Masa dewasa muda ✍ ☛ ☞ ✍✡ ☛ ✘ ✎ ☞ ✚ ☛✏ ✑ ✠ ✠ ☞ : 18 atau 20-25 tahun b Masa dewasa penuh ✗ ✕ ☞ ☞ ☛✍ ✘ ✍ ✎ ✡ ✛ : 25-60 tahun atau 65 tahun c Masa lanjut usia ✓ ✍ ✡✕ ✎ ✏ ✡✕ ✜ ✎ ✓ ✍ : 65 atau 70 tahun

2.2.3 Perubahan Sistem Kardiovaskuler Tubuh pada Lansia

Bagian tubuh lansia yang paling sering menunjukkan tanda klinis dalam penurunan fungsinya adalah sistem kardiovaskuler. Elastisitas dinding pembuluh aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung ✢ ✣ ✤✥ ✤✦ ✤✧ ★ ✩ ★ ✪ ★ ✫ ✤✥✬ ✭ ✪ ✭ ✬ ✢ ✮ ✯ ✥✰✱★ ✧ ✰ ★ ✫ ✭ ✬ ✯ ✥ ✯✭ ✩ ★ ✫ ✲ ✥✪ ✭ ✤ ✭ ✪ ✣ ✳ ✰★ ✫ ✭ ✬ ✴ ✫ ★ ✵ ✱✬ ✱ ✤✥✬ ✶ ✥ ✲ ★ ✲ ✷ ★ ✬ ✤✥ ✬ ✭ ✪ ✭ ✬ ✬ ✶ ★ ✷ ✦ ✬ ✰✪ ★ ✷ ✯✱ ✩ ★ ✬ ✸ ✦ ✵✭ ✤✥ ✩ ★ ✪ ★ ✫ y ★✬ ✹ ✩ ✱ ✧ ✦ ✤ ✧ ★ ✷ ★ ✬ ✺ ✻ ✥✯✭ ★ ✱ ✩ ✥ ✬ ✹ ★✬ ✷ ✦ ✬ ✯ ✥ ✧ ✤ ✥ ✬ ✭ ★ ✤✥✬ ✭ ✪ ✭ ✰ ✼ ✦ ✵✩ ✤ ★ ✬ ✩ ★ ✬ ✽ ★ ✵ ✰ z 2007 dalam Wahjudi 2008, menyatakan dalam teorinya ✾ ✿ ❀ ❁ ❀ ❂ ❃ ❄✿ ❀ ❁ tubuh dan selnya mengalami kerusakan karena sering digunakan dan disalah gunakan ❅ ❆ ✿❁ ❇ ❈✿ ❀ ❂ ❃ ❀ ❉ ❇ ❈✿ . Fungsi organ tubuh seperti hati, lambung, ginjal, kulit, dan yang lainnya menurun karena toksin di dalam makanan dan lingkungan, konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alkohol, nikotin, stres fisik dan emosional. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, menyebabkan kurangnya efektivitas pembuluh darah ❊ ✿ ❁❋ ●✿❁ untuk penyaluran darah, sering terjadi ❊ ❅ ❈❄ ❇ ❁ ❀ ❍ ■ ❋❊ ❅ ❄✿❂ ❈❋ . Tekanan darah meningkat diakibatkan meningkatnya resistensi dari pembuluh darah ❊ ✿❁❋ ● ✿ ❁ Nugroho, 2000. Penurunan sel otot jantung akibat menua, menyebabkan menurunnya kekuatan otot jantung. Dengan bertambahnya usia, denyut jantung maksimum dan fungsi lain jantung juga ikut menurun. Pada lanjut usia tekanan darah akan naik secara bertahap, elastisitas jantung pada orang berusia 70 tahun menurun sekitar 50 dibandingkan dengan orang muda berusia 20 tahun. Pada usia 90 tahun, curah jantung menurun dan menimbulkan efek pada otot, paru, dan ginjal karena berkurangnya arus darah ke organ tubuh Wahjudi, 2008.

2.2.4 Prevalensi Gangguan yang Bersifat Kronis pada Lansia

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kinerja kader Posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja Puskesmas Ciputat Timur

2 14 127

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT ARTERI PERIFER DI POSYANDU LANJUT USIA KELURAHAN PUCANGAN Hubungan Hipertensi Dengan Penyakit Arteri Perifer Di Posyandu Lansia Kelurahan Pucangan Tinjauan Terhadap Nilai Ankle Brachial Index.

0 3 13

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT ARTERI PERIFER DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN PUCANGAN Hubungan Hipertensi Dengan Penyakit Arteri Perifer Di Posyandu Lansia Kelurahan Pucangan Tinjauan Terhadap Nilai Ankle Brachial Index.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Hipertensi Dengan Penyakit Arteri Perifer Di Posyandu Lansia Kelurahan Pucangan Tinjauan Terhadap Nilai Ankle Brachial Index.

0 2 4

PENGARUH SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSYANDU Pengaruh senam tera terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Pabelan Kartasura.

0 5 14

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH DENGAN NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX PADA LANSIA Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Nilai Ankle Brachial Index Pada Lansia.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH DENGAN NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX PADA LANSIA Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Nilai Ankle Brachial Index Pada Lansia.

0 3 17

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA Efektifitas Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

1 8 16

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA Efektifitas Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDO

0 0 16