-Pembagian Laba , Mereka yang terlibat dalam usaha patungan harus membagi laba, meskipun dengan jumlah pembagian yang tidak sama. Pengambilan keputusan
pembagian keuntungan secara adil dapat menjadi permasalahan apabila jumlah kontribusi mereka bervariasi dalam volumenya sehingga pembagiannya menjadi lebih
sulit. Sebaliknya, faktor pembagian laba dapat termasuk faktor positif, jika setiap partner memberikan kontribusi modal berupa waktu, kecakapan, keahlian, dan
finansial dalam volume yang sama sehingga formula pembagian keuntungan akan lebih mudah. Kemitraan yang positif dibangun dari adanya saling percaya trust
untuk bekerjasama. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Phil Harkins 19 bahwa Kemitraan dibangun berdasarkan hubungan kerjasama, dan kerjasama dibangun
berdasarkan rasa saling percaya di antara pihak-pihak yang bermitra Kepercayaan trust adalah fungsi dari komunikasi Jadi kemitraan yang gagal adalah karena
rusaknya kepercayaan.
2.4 Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti untuk memulai proses penelitian.
• Penelitian adrey julianus pinem, 2011 tentang “Implementasi Kredit Usaha Rakyat Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Studi pada PT.Bank Rakyat
Indonesia Persero tbk”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha kecil pada
Bank Rakyat Indonesia sudah berjalan dengan baik dan mampu mengembangkan usaha kecil, hal ini dapat dilihat dari adanya kebijakan-
kebijakan yang mendukung implementasi KUR kapasitas, fasilitas yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan guna mendukung pelaksanaan KUR kemudahan prosedur atau proses administrasi, memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, serta
adanya komunikasi yang baik antara bank dengan masyrakat. • Penelitian Unang Mulkhan dan Maulana Agung, 2011 tentang “ Analisis
Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN Terhadap Kesejahteraan UMKM Pendekatan Corporate Responsibility CSR Studi Kasus PTPN VII.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh faktor CSR goal, CSR issue, dan Corporate Relation Program terhadap kesejahteraan
UMKM maka penulis menarik esimpulan sebagai berikut : 1. Secara parsial, kesejahteraan UMKM hanya menunjukkan korelasi dan signifikan yang
bermakna dengan variabel CSR issu, sedangkan variabel CSR goal dan corporate Relation program tidak memilki pengaruh yang signfikan. Hal ini
memperlihatkan bahwa pelaksanaan PBL yang dilaksanakan oleh PTPN VII lebih banyak didasari oleh aspek legal atau tuntutan erundang0undangan serta
isu trerkini tentang sosial, ekonomi dan lingkungan triple bottom line. 2. Secara simultan, hasil uji regresi linier berganda menunjukkan variabel CSR
goal, CSR issue dan corporate Relation Program tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan UMKM. Dimana hanya variabel CSR
issue yyang secara parsial memberikan pengaruh pada kesejahteraan UMKM. • Penelitian Nurul Widya Siska Usman, 2011 tentang Analisis Pelaksanaan
Program Kemitraan Dalam Rangka Pemberdayaan UKM Di Kota Padang Studi kasus program kemitraan PT. SEMEN PADANG. 1. Pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
program kemitraan ini bertujuan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui dukungan terhadap modal serta
pelatihan sumber daya manusia yang profesional dana terampil agar dapat mendukung pemasaran dan kelanjutan usaha di masa depan. 2. Berdasarkan
dari total skor faktor straegis intternal dan eksternal, didapatilah total skor faktor strategis internal sebesar 3,35 dan faktor strategis eksternal sebersar
3,40 dengan demikian dapat dilihat bahwa program kemitraan CSR. PT. SEMEN PADANG memberikan dampak positif pada pemberdayaan UKM
yang menjadi Mitra Binaannya, program kemitraan ini patut dikembangkan di kota Padang.
• Penelitian Anggri Nastiti, tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program
Kemitraan studi kasus: PT.PLN Persero Distribusi Jawa Timur Area Malang , kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian ini, yaitu
penghasilan bersih usaha berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit. Hasil ini konsisten dengan penelitian Mirdaningsih 2006, Asih2007 dan
Muhammamah 2008. Variabel usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, penghasilan diluar usaha, pengalamaan usaha dan jumlah pinjaman
tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis