30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penggunaan metodologi penelitian sangat bermanfaat dalam menunjang suatu penelitian. Adapun metodologi penelitian ini meliputi :
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu sikap kerja duduk dapat mempengaruhi variabel terikat yaitu gejala Cumulative Trauma
Disorders Gambar 2.
Gambar 2 Kerangka Konsep
Keterangan: : Variabel yang diteliti
: Variabel perancu : Dikendalikan
Variabel bebas
Sikap Kerja Duduk
Variabel Perancu Faktor Pekerja
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kesehatan
Faktor Lingkungan 1.
Getaran 2.
Mikroklimat
Variabel terikat
Gejala Cumulative Trauma Disorders
CTDs
31
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian Suharsimi Arikunto, 2002:64. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah ada hubungan antara sikap kerja duduk dengan gejala Cumulative Trauma Disorders
pada tenaga kerja bagian penjahitan konveksi Aneka.
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Explanatory Reseach dengan pendekatan Cross Sectional. Explanatory
Reseach adalah survei atau penelitian untuk menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesa Soekidjo Notoatmodjo, 2005:145. Dalam penelitian Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada
waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu waktu Nursalam, 2008:85. Dimana untuk mengetahui atau
untuk memperoleh penjelasan tentang sikap kerja duduk dengan gejala Cumulative Trauma Disorders
.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi: 3.4.1
Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah sikap kerja duduk.
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gejala Cumulative Trauma Disorders
.
32
3.4.3 Varibel Confounding
Variabel yang diduga sebagai variabel perancu dalam penelitian ini meliputi: 3.4.3.1 Umur
Umur dikendalikan dengan memilih responden yang berusia 20-34 tahun. Kekuatan otot manusia mencapai puncaknya mulai usia 20 tahun dan keluhan
pertama muskuloskeletal mulai dirasakan umur 35 tahun Tarwaka dkk., 2004:120.
3.4.3.2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin dikendalikan dengan memilih responden dengan jenis kelamin
perempuan secara keseluruhan sehingga mempunyai tingkat risiko yang sama terhadap timbulnya CTDs.
3.4.3.3 Kesehatan Kesehatan, dikendalikan dengan memilih responden yang tidak sedang dalam
perawatan medis, mengalami trauma pada otot dan tulang atau menderita penyakit-penyakit infeksi yang menyebabkan nyeri otot myalgia dan
fibromialgia. 3.4.3.4 Getaran
Getaran, dikendalikan
dengan melakukan pengukuran dengan vibration meter
. Setelah dilakukan pengukuran tingkat getaran pada tiga merk mesin jahit yaitu Brother, Juki dan Pegasus diperoleh hasil bahwa tingkat getaran dari ke tiga
merk mesin jahit tersebut diatas NAB Tabel 5.
33
Tabel 5 Tingkat Getaran Mesin Jahit di Konveksi Aneka
No Lokasi Hasil Pengujian
Range mdt
2
Rerata mdt
2
NAB mdt
2
1 Mesin Jahit merk Juki
9,1-13,6 11,7
4 2
Mesin Jahit merk Brother 5,7-11,3
8,9 4
3 Mesin Obras merk Pegasus
8,3-12,9 10,4
4 3.4.3.4 Mikroklimat
Mikroklimat, dikendalikan dengan melakukan pengukuran Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB pada line 1 dan 2 dengan menggunakan area heat stress
monitor.
3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel