Pengaruh Pembelajaran Teaching Factory Terhadap Kemampuan Pengaruh Pembelajaran Teaching Factory Terhadap Prestasi Belajar

Dasar 2. Melakukan pemeriksaan awal 3. Mengoperasikan mesin CNCNC 4. Pengawasan mesinproses Sumber: Silabus produktif SMK Kristen 2 Surakarta, 2010

8. Pengaruh Pembelajaran Teaching Factory Terhadap Kemampuan

Adaptasi. Menurut Nanyang Polytechnic NYP Singapura, sebagaimana dikutip N.M. Yahya 2006:2, Teaching Factory berarti “concept as an approach that combines the learning and working environment from which realistic and relevant learning experiences arise”. Sehingga untuk mencapai maksud dari pendidikan tersebut, menurut Frans Thamura http:www.slideshare- net201011teaching-factory, penerapan Teaching Factory di SMK harus dibarengi dengan proses pembentukan struktur organisasi, manajemen produksi skala kecil harus disusun sesuai bentuk struktur organisasi di pabrik serta melibatkan siswa yang bertugas dalam jangka waktu satu tahun dengan dipandu oleh guru produktif yang bertindak sebagai konsultan, assesor serta fasilitator. Melibatkan siswa dalam hal proses produksi, pengorganisasian manajemen produksi hingga pemasaran sebagaimana layaknya di industri merupakan upaya perpaduan secara sistematik antara program pendidikan di SMK dengan program penguasaan keahlian di dunia industri. Proses melibatkan aktif siswa SMK dalam mengenal kultur dan tata kelola keorganisasian kerja melalui pembelajaran Teaching Factory akan memberikan pengalaman yang baru dan berbeda sehingga berpengaruh banyak terhadap pengetahuan, etos kerja dan kepercayaan diri. Siswa tidak lagi ragu-ragu dan mantap dalam menyongsong dunia kerja. Pembelajaran Teaching Factory membiasakan siswa untuk berpikir inovatif, penuh motivasi, bekerjasama dalam kerja, berorganisasi kerja, serta meningkatkan kompetensi. Kesemua itu adalah aspek yang sangat berhubungan dengan adaptasi di dunia kerja. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Teaching Factory memiliki pengaruh dalam meningkatkan kemampuan adaptasi siswa terhadap lingkungan kerja baru khususnya industri jika dibanding dengan pembelajaran konvensional lainnya.

9. Pengaruh Pembelajaran Teaching Factory Terhadap Prestasi Belajar

Siswa. Program Teaching Factory juga bisa dikatakan pengembangan dari perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training CBT dan Production Based Training PBT, dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan skill dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasarkonsumen Ahmad Baedowi, 2009: 30. Penilaian prestasi siswa dalam mata diklat Praktik Pemesinan, berarti menilai benda kerja berdasarkan standar penilaian yang telah ditetapkan. Sementara itu menurut Frans Thamura http:www.slideshare- net201011teaching-factory, tahapan pengerjaan benda kerja dalam pembelajaran Teaching Factory dimulai dari order konsumen atau barang yang akan diproduksi, kemudian masuk ke bagian manajemen untuk dikonsultasikan kepada guru sebagai konsultan dan fasilitator, jika sudah fix sesuai dengan permintaanstandar mutu kemudian order masuk ke bagian administrasi untuk mengetahui biaya produksi dan keuntungan. Order kemudian masuk ke bagian produksi untuk dilakukan proses pengerjaan. Selama proses pengerjaan setiap bagian melakukan pengawasan quality control terhadap pekerjaan yang dilakukan agar tidak terjadi kesalahan. Setelah pengerjaan selesai kemudian barang diperiksa oleh setiap bagian, untuk selanjutnya dilakukan pengerjaan tahap akhir finishing dan diperiksa oleh guru sebagai asesor. Jika barang sudah sesuai dengan order dan tidak ada permasalahan maka produksi dianggap selesai. Tahapan penilaian tersebut memang cenderung rumit, namun bila diperhatikan ternyata ada peningkatan standar kualitas. Adanya tuntutan kualitas dan tanggungjawab terhadap konsumen merupakan indikasi yang jelas bahwa pembelajaran Teaching Factory memiliki pengaruh dalam meningkatkan prestasi siswa menjadi lebih baik dibanding pembelajaran konvensional lainnya.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang memaparkan penerapan pembelajaran Teaching Factory dan pengaruhnya antara lain: 1. Agus Winoto 2008 dalam tesisnya ”Pendekatan Pembelajaran Teaching Factory Di Jurusan Perabot Kayu SMKN 2 Kendal”. Hasil penelitiannya memperkuat pendapat bahwa pembelajaran Teaching Factory dapat menjembatani kesenjangan kompetensi dan pengetahuan antara kebutuhan industri dan pengetahuan dari sekolah. Hal ini dibuktikan dengan naiknya prestasi siswa setelah Teaching Factory diterapkan di SMK yang diteliti. 2. Penelitian yang dilakukan Asep Sugeng 2008 dalam tesisnya tentang penerapan pembelajaran Teaching Factory terhadap siswa di Jurusan Teknik Audio Video SMKN 6 Bandung. Hasil Penelitiannya membuktikan bahwa Teaching Factory Sebagai Pendekatan Pembelajaran mampu menjadikan siswa lebih terkontrol dalam prestasi kognitif maupun psikomotorik. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Bawuk Suparlan 2008 dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Sistem Ganda PSG Terhadap Daya Adaptif Kerja Siswa SMK di Malang Raya” menyimpulkan bahwa tujuan PSG, materi PSG, metode PSG dan evaluasi PSG berpengaruh positif terhadap daya adaptif kerja siswa SMK. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Fred W. Vondracek, dan Richard M lerner dari The Pennsylvania State University, USA dalam Journal of Vocational

Dokumen yang terkait

(ABSTRAK) PENGARUH PRESTASI MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT SISWA TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 9 SEMARANG.

0 0 3

PENGARUH PRESTASI MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT SISWA TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 9 SEMARANG.

0 2 76

PENGARUH KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA.

0 0 18

PENGARUH JOBSHEET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MASTERCAM BAGI KELAS 3 BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK 1 PIRI YOGYAKARTA.

0 5 143

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT BRAZING DI SMK NEGERI I SEDAYU.

0 1 148

PENGARUH FASILITAS BENGKEL DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 5 163

PENGARUH PENGGUNAAN WORK PREPARATION SHEET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRAKTIK MEMBUBUT PADA MATA DIKLAT PRAKTIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 11 154

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT TEORI KEJURUAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 129

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN DASAR PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 130

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK LEONARDO KLATEN.

0 0 171