commit to user 145
BAB IV PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan
Tebal perkerasan untuk 2 lajur dan 2 arah Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai pada tahun 2011
Jalan dibuka pada tahun 2012 Masa konstruksi
n
1
= 1 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas
i
1
= 2 Umur rencana
n
2
= 10 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas
i
2
= 6 Jalan yang direncanakan adakah jalan kelas II jalan Arteri
Curah hujan diperkirakan 2500 – 3000
mm tahun
Tabel 4.1 Nilai LHR
S
No Jenis kendaraan
LHR
S
Kendaraan hari 2arah 1
Mobil 1420
2 Mikro Bus
587 3
Pick-UP 520
4 Truk 2 As
293
Sumber : Survey lalu lintas daerah Gondosuli Tawangmangu 24 Desember 2010
commit to user 146
commit to user 147
4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas
1. LHR
P
LHR
2012
Awal Umur Rencana dengan i
1
= 2 Rumus : LHR
2010
1 +
i
1
n
1
Mobil 2 ton 1+1 = 1420 1+0,02
1
= 1448,400 kend Mikro bus 6 ton 2+4
= 587 1+0,02
1
= 598,740 kend Pick -UP 2 ton 1+1
= 520 1+0,02
1
= 530,400 kend Truk 2 as 13 ton 5+8
= 293 1+0,02
1
= 298,860 kend
2. LHR
A
LHR
2022
Akhir Umur Rencana dengan i
2
= 6 Rumus : LHR
2012
1 +
i
2
n
2
Mobil 2 ton 1+1 = 1448,400 1+0,06
10
= 2593,864kend Mikro bus 6 ton 2+4
= 598,740 1+0,06
10
= 1072,252kend Pick -UP 2 ton 1+1
= 530,400 1+0,06
10
= 949,866 kend Truk 2 as 13 ton 5+8
= 298,860 1+0,06
10
= 535,213 kend
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHR
P
dan LHR
A
No Jenis kendaraan
LHR
P
LHR
S
× 1+
i
1
n1
Kendaraan
LHR
A
LHR
P
×1+
i
2
n2
Kendaraan 1
Mobil 1448,400
2593,864 2
Mikro Bus 598,740
1072,252 3
Pick -UP 530,400
949,866 4
Truk 2 As 298,860
535,213
commit to user 148
4.2.1. Perhitungan Angka Ekivalen E Masing–Masing Kendaraan
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan No
Jenis Kendaraan Angka Ekivalen E
1 Mobil 2 ton 1+1
0002 ,
0002 ,
=
0,0004 2
Mikro bus 6 ton 2+4 0577
, 0036
,
= 0,0613
3 Pick -UP 2 ton 1+1
0002 ,
0002 ,
=
0,0004 4
Truk 2 as 13 ton 5+8 9238
, 1410
,
= 1,0648
4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan C
Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar II Koefisien
Distribusi Kendaraan C dapat diketahui nilai C yaitu 0,5 . 4.2.3.
Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER a.
LEP Lintas Ekivalen Permulaan Rumus : LEP =
j j
n j
P
E C
LHR
1
Contoh perhitungan untuk jenis Mobil: LEP
=
E C
LHR
P
= 0004
, 5
, 1448,400
= 0,2897 Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.5
b. LEA Lintas Ekivalen Akhir
Rumus : LEA =
j n
j j
A
E C
LHR
1
commit to user 149
Contoh perhitungan untuk jenis Mobil : LEA =
E C
LHR
A
= 0004
, 5
, 2593,864
= 0,5188 Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4
c. LET Lintas Ekivalen Tengah
Rumus : LET = 2
LEA LEP
d. LER Lintas Ekivalen Rencana
Rumus : LER
=
10
UR LET
dimana : j
= Jenis Kendaraan C
= Koefisien Distribusi Kendaraan LHR
= Lalu Lintas Harian Rata-Rata UR
= Umur Rencana
Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.
commit to user 150
Tabel 4.5 Nilai LEP, LEA, LET dan LER
No Jenis Kendaraan
LEP
j j
n j
P
E C
LHR
1
LEA
j n
j j
A
E C
LHR
1
LET
2 LEA
LEP
LER
10
UR LET
1
Mobil 0,2897
0,5188
245,7947 245,7947
2 Mikro Bus
18,3514 32,8645
3
Pick -UP
0,1061 0,1899
4 Truck 2 As
154,3215 284,9474
Total 173,0687
318,5206
4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar