commit to user
38
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya PD. BPR BKK Bendosari
Guna menunjang kelancaran penyelenggaraan sarana produksi dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Jawa Tengah, salah satu
hambatan yang dijumpai adalah kurangnya ketrampilan skill dan modal. Khususnya yang berkaitan dengan kesulitan modal disamping
modal itu sangat terbatas penyediaanya, juga karena kurang secara merata didekatkan pada masyarakat terutama pedesaan. Akibat dari keadaan
tersebut maka para petani pada musim panen dan dekat sesudahnya pada waktu harga hasil panen justru dalam tendesi menurun sering terpaksa
menjual hasil panennya kepada para tengkulak dengan harga yang sangat rendah.
Sebaliknya jauh sesudah musim panen pada saat para petani memerlukan pangan, padi, dan bibit mereka terpaksa membelinya dengan
harga yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut sangat merugikan para petani secara perorangan, sehingga mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan
pembangunan dalam mencapai tujuannya. Sedangkan pada waktu itu bank
– bank dan lembaga perkreditan yang ada secara kuantitatif belum dapat menampung permintaan akan
kredit – kredit kecil yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan.
commit to user
39
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dibentuklah Badan Kredit Kecamatan BKK
Pembentukan BKK didasarkan pada : 1.
Undang – undang No. 5 tahun 1974 tentang pokok – pokok pemerintah di daerah.
2. Undang – undang No. 10 tahun 1950 tentang pembentukan propinsi
Jawa Tengah. 3.
Surat kputusan Gubernur Kepala daerah Propinsi Jawa Tengah tanggal 4 September 1969 No. Dsa G 2261969824 jo tanggal 19-9-
1970 No. Dsa G 3231970121924. 4.
Peraturan Daerah NO. 11 tahun 1981 yang kemudian diundangkan dengan lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah No.
107 tanggal 24-12-1981 seri D No.103. setelah sebelumnya mendapat pengesahan dari Mendagri dengan Surat keputusan N0. 581-053.03-
884 tanggal 17-12-1981. Dengan dikeluarkannya Perda tentang BKK ini maka tiap
– tiap kecamatan dalam wilayah kabupaten kotamadya Daerah Tingkat II
didirikan sebuah badan perkreditan yang diberi nama BKK. BKK ini merupakan Badan usaha daerah yang bertanggung jawab pengelolaannya
dalam wilayah kabupaten kotamadya Dati II masing – masing
diserahkan kepada bupati walikotamadya Kepala Daerah. Bupati walikotamadya kepala daerah bertanggung jawab atas maju mundurnya
commit to user
40
perkembangan BKK di wilayahnya masing – masing. PD. BPR BKK
Bendosari berdiri pada tanggal 11 november 1973. Kredit investasi modal kecamatan pada prinsipnya diberikan kepada
tiap – tiap kecamatan dalam wilayah provinsi jawa tengah yang
pelaksanaanya akan dilakukan secara bertahap. Besarnya kredit investasi modal kerja tersebut ditetapkan masing
– masing kecamatan sebesar Rp 1.000.000;
Pemilihan kecamatan yang akan diajukan untuk mendapatkan kredit hendaknya diperhatikan ketentuan
– ketentuan sebagai berikut : a.
Rencana penggunaan atau pengembangan kredit tersebut oleh kecamatan yang bersangkutan.
b. Unsur petugasnya yaitu yang telah dididik denhan baik oleh propinsi
maupun kabupaten kota madya sendiri. c.
Urgensi kebutuhan daerah dengan mendasarkan pada keadaan sosial ekonomi kecamatan yang bersangkutan.
Atas rencana penggunaan pengembangan kredit oleh kecamatan sebagaimana tersebut diatas, bupati walikota kepala daerah memberikan
catatan rekomendasi dalam usulan pengajuan kepada Gubernur Kepala Daerah.
Penggunaan pemanfaatan kredit investasi modal kecamatan harus ditujukan kepada usaha
– usaha yang dapat menunjang secara langsung tercapainya tujuan modernisasi desa, maka adanya kredit
investasi modal kecamatan harus dapat :
commit to user
41
1 Memberikan proteksi kepada petani
2 Memberikan modal masyarakat
2. Latar Belakang Berdirinya