Aktor Jaringan Aktorpelaku Aktan = Aktor Pengendali Translasi Intermediary

tertentu kami sangat dengan senang hati untuk pergi mencari hadiah untuk orang tersayang, namun terjadi kendala karena barang yang dijual di mall atau tempat lain mempunyai harganya terlalu mahal dan tidak sesuai dengan keinginan saya dan istri saya. Oleh karena itu, kami sedikit kecewa dengan keadaan tersebut, sehingga akhirnya kami mempunyai ide untuk membuat kado sendiri, dengan bahan dasar clay, dimana bahan dasar clay sangat mudah untuk dibentuk dan bisa sesuai dengan keinginan saya dan istri saya. Akhirnya kami memutuskan untuk membuka online shop kecil-kecilan dengan produk awal yaitu menjual pluggy penutup lubang earphone dari clay. Banyak peminat membuat kami lebih percaya diri, kemudian kami meresmikan untuk membuka soft opening pada Agustus 2013. Setelah itu, kami berpindah membuat bentuk manusia yang imut-imut yang di sebut Chibi manusia kontet : dalam bahasa Jepang dimana kepala manusianya lebih besar daripada tubuhnya. Dan respon konsumen sangat baik sekali sehingga kami akhirnya memutuskan untuk menjalankan online shop ini dan resmi membuka grand opening pada tanggal 1 januari 2014”.

4.2. ANT Actor Network Teory dalam Clayart Stories

Dalam ANT Actor Network Teory mengembangkan 5 konsep mengenai aktor, jaringan, aktan, translasi, dan intermediari Latour,2005: 56 .

1. Aktor

Aktor adalah pelaku, pelakuaktor dalam melakukan aksinya membutuhkan aktor-aktor lain.

2. Jaringan Aktorpelaku

Jaringan network adalah sesuatu yang terangkai atau terhubung. Jaringan aktor terdiri dari jaringan bersama-sama baik elemen teknis dan non-teknis.

3. Aktan = Aktor Pengendali

Dalam teori ini disebutkan terdapat aktor dan jaringan. Aktor adalah semua elemen yang terhubung dalam sistem yang nantinya akan membentuk jaringan secara alamiah. Aktor yang mampu mengontrol aktor lain disebut sebagai aktan. Aktan memiliki kemampuan untuk bergerak masuk dan keluar suatu jaringan berdasarkan kemauan dan kepentingannya. Saat aktan memasuki suatu jaringan, maka jaringan tersebut akan memberi nama atau julukan, aktifitas, perhatian, serta peranan dalam jaringan tersebut. Dengan kata lain, aktan inilah elemen utama dan menjadi penggerak dalam jaringan.

4. Translasi

ANT mempostulasikan bahwa di antara manusia dan obyek teknologi berlangsung dua proses. Di satu sisi adalah proses translasi dalam bentuk desain dan konstruksi. Sementara di sisi lain adalah pembelajaran melalui pembuatan dan penggunaan. Melalui desain, konstruksi, dan pembelajaran tersebut, obyek teknologi berubah dan manusia pun berubah. Melalui proses pembelajaran itulah nilai-nilai kemanusiaan diterapkan di ranah teknologi. Teknologi ditata kelola sedemikian rupa agar tidak mengukuhkan relasi-relasi sosial yang otoriter maupun hierarkis. Tidak cukup hanya itu, sebaiknya pula teknologi selaras dengan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan sosial.

5. Intermediary

Intermediary merupakan sebuah layer, perantara, seorang perunding yang bertindak sebagai penghubung antara pihak aktor atau sekumpulan aktor, seseorang yang, atau hal yang akan mempengaruhi; antar interagent, atau perantara. Dalam ANT Actor Network Teory terdapat suatu jaringan. Dalam setiap elemen jaringan, seseorang maupun teknologi dapat berperan sebagai aktor, jaringan, aktan, translasi, dan intermediary. Seperti yang terlihat dalam gambar 2. Gambar 3 Jaringan ANT Clayart Stories 1. Arif merupakan owner dari Clayart Stories. Dalam hal ini, Arif berperan sebagai aktor sekaligus sebagai aktan, translasi dan juga intermediary.  Aktor: Arif sebagai pelaku yang membutuhkan aktor-aktor lain. Salah satunya yang adalah Darda istrinya. Berdasarkan wawancara dengan Arif owner Clayart Stories, dia mengatakan bahwa: 2 “Kami bekerja hanya berdua untuk keseluruhan prosesnya. Untuk saat ini, kami belum merencanakan untuk memiliki pegawai dikarenakan untuk menjaga kualitas produk kami, karena jika dikerjakan orang lain, pasti hasilnya akan berbeda pula. Untuk itulah, kami masih mengerjakannya sendiri, hal ini dikhususkan untuk mempertahankan kualitas kami sehingga konsumen akan merasa puas, jika kami sebagai owner dapat tetap melayani konsumens secara langsung tanpa adanya perantara”.  Aktan: Arif juga dapat berperan sebagai aktan yaitu mampu mengontrol aktor lain. Dia juga dapat mengerakan aktor lain sesuai dengan kemauan dan kepentingannya. Berdasarkan wawancara dengan Arif owner Clayart Stories, dia mengatakan bahwa: 3 “Pembagian kerjanya antara saya dan istri, istri mengurus di bagian pemasaran instagram, lalu ketika ada konsumen ingin bertanya dan memesan, dia akan langsung menghubungi saya, kemudian kami akan sepakati konsep yang diinginkan seperti apa da n bagaimana”.  Translasi: Arif juga dapat berperan sebagai translasi, yaitu proses berlangsungnya antara manusia dan teknologi. Dengan teknologi, Arif juga dapat tetap mempertahankan relasi-relasi sosial dengan 2 Wawancara dengan Arif Darda selaku owner dari Clayart Stories melalui line dan email pada 19 April 2016 3 Wawancara dengan Arif Darda selaku owner dari Clayart Stories melalui line dan email pada 19 April 2016 prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan sosial. Berdasarkan wawancara dengan Arif owner Clayart Stories, dia mengatakan bahwa: 4 “Kami terus melakukan promosi-promosi yang unik diberbagai media sosial dan kami mempertahankan untuk terus melakukan inovasi baru terhadap produk kami agar konsumen memilki keinginan untuk selalu memesan produk clay kepada kami dalam berbagai macam event. Kami sangat mengutamakan kualitas dan pelayanan. Hampir 100 konsumen yang membeli produk kami merasa sangat puas dan ingin memesan kembali untuk event yang lain”.  Intermediary: Arif sebagai perantara dan perunding yang bertindak sebagai penghubung antara pihak aktor atau sekumpulan aktor. 2. LINE sebagai media. Dalam hal ini, LINE adalah teknologi yang dapat berperan sebagai aktor dan Translasi.  Aktor: LINE berperan sebagai pengendali konsumen. Berdasarkan wawancara dengan Arif owner Clayart Stories, dia mengatakan bahwa: 5 “Menggunakan LINE sangat membantu mengorganisir pemesanan dari konsumen. LINE membantu membuatnya data para konsumen terlihat lebih rapi dan lebih mudah dilakukan. Berbeda dengan aplikasi lain yang lebih ribet dan rumit dalam pemakaiannya. Ditambah lagi penggunaan LINE dikhususkan untuk para pebisnis dan pelaku usaha baik kecil, menengah hingga besar, sehingga kami sangat dimudahkan dan juga bermanfaa t”.  Translasi: LINE berperan sebagai teknologi dalam bentuk desain dan konstruksi serta dalam pembelajaran melalui pembuatan dan 4 Wawancara dengan Arif Darda selaku owner dari Clayart Stories melalui line dan email pada 19 April 2016 5 Wawancara dengan Arif Darda selaku owner dari Clayart Stories melalui line dan email pada 19 April 2016 penggunaan. Berdasarkan wawancara dengan Arif owner Clayart Stories, dia mengatakan bahwa: 6 “LINE adalah media yang sangat praktis, lebih mudah, lebih terorganisir, merupakan aplikasi yang terkenal dan digunakan oleh banyak orang saat ini, mampu memberikan dampak baik terhadap customer yang memesan sehingga lebih mudah disimpan datanya”. 3. Konsumen adalah pembeli dari Clayart Stories. Dalam hal ini, konsumen dapat berperan sebagai aktor, aktan , translasi, dan juga i ntermediary.  Aktor: Konsumen dapat menjadi aktor karena konsumen juga membutuhkan konsumen lain.  Aktan: Konsumen dapat memperngaruhi orang lain untuk membeli produk yang ada di Clayart Stories. Berdasarkan wawancara dengan Tedhi Dermawan P.W sebagai konsumen dari Clayart Stories, dia mengatakan bahwa: 7 “Saya memesan menggunakan LINE karena saya mendapatkan brosur dari teman dan dalam brosur tersebut terdapat alamat LINEnya. Menggunakan LINE juga lebih mudah ditambahkan dan digunakan untuk chat ”.  Translasi: Konsumen menggunakan media LINE untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan juga bertukar informasi kepada sesama konsumen lain. Berdasarkan wawancara dengan Stefany sebagai konsumen dari Clayart Stories, dia mengatakan bahwa: 8 “Saya menggunakan LINE, karena saya sering menggunakannya dan juga gampang dalam menambah teman”. 6 Wawancara dengan Arif Darda selaku owner dari Clayart Stories melalui line dan email pada 19 April 2016 7 Wawancara dengan Tedhi Dermawan P.W, salah satu konsumen dari Clayart Stories melalui line pada 10 Mei 2016. 8 Wawancara dengan Stefany, salah satu konsumen dari Clayart Stories melalui line pada 11 Mei 2016.  Intermediary: Konsumen sebagai perantara untuk memberikan informasi kepada konsumen lain, baik dalam bentuk brosur, maupun dari mulut ke mulut. Dengan adanya ANT, Clayart Stories sangat dimudahkan dalam melakukan komunikasi karena Clayart Stories menggunakan LINE sebagai media yang memiliki jaringan sehingga jaringan tersebut dapat berperan sebagai aktor yang bekerja dalam kegiatan pemasaran. LINE menghubungkan antara owner dengan konsumen dan juga konsumen dengan konsumen. Hal ini membuat LINE akan terus berkembang sehingga dapat memunculkan berbagai inovasi yang mendukung kegiatan pemasaran itu sendiri. Dengan menggunakan LINE sebagai jaringannya, Clayart Stories juga menambah relasi dengan cara memberikan informasi mengenai business partner dengan cara mempromosikannya lewat akun LINE untuk mengajak para partner untuk ikut serta dalam menjualkan produk clay seperti gambar dibawah ini: Gambar 4 Promosi mengenai Business Partner Gambar 4 menunjukan bahwa peran LINE sebagai jaringan sangat membantu berlangsungnya pemasaran yang dilakukan oleh Clayart Stories, jaringan dapat menjadi sebagai penyalur antara owner dengan konsumen dan semakin meluas sehingga jaringan antara konsumen dengan konsumen juga dapat terbentuk oleh adanya LINE dan media pendukung lainnya instagram.

4.3. Komunikasi Pemasaran yang dilakukan Clayart Stories

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Pemasaran Clayart Stories dalam Memasarkan Produk Miniature Clay Handmade 3D Melalui Akun Line T1 362012034 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Pemasaran Clayart Stories dalam Memasarkan Produk Miniature Clay Handmade 3D Melalui Akun Line T1 362012034 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Pemasaran Clayart Stories dalam Memasarkan Produk Miniature Clay Handmade 3D Melalui Akun Line T1 362012034 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Pemasaran Clayart Stories dalam Memasarkan Produk Miniature Clay Handmade 3D Melalui Akun Line

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Pemasaran Clayart Stories dalam Memasarkan Produk Miniature Clay Handmade 3D Melalui Akun Line

0 0 22

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Strategi Pemasaran pada Diva Snack T1 BAB IV

0 0 14

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Personal Branding Ridwan Kamil Melalui Akun Media Sosial Facebook T1 BAB IV

0 2 59

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Program Komunikasi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Produk IM3 Ooredoo T1 BAB IV

0 1 13

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu 3D Tour and Travel dalam Membangun Kepercayaan terhadap Konsumen T1 BAB IV

0 1 4

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pemasaran Produk Vaporizer Menggunakan Komunikasi Word of Mouth di Kota Salatiga T1 BAB IV

0 1 36