perindustrian dan Perdagangan kota medan, jenis usaha digolongkan berdasarkan modal menjadi empat golongan. Lihat Tabel
Tabel 2.2. Penggolongan Jenis Usaha
Modal Golongan
≤ 5 juta Usaha Mikro
5 – 200 juta Usaha Kecil
201 – 500 juta Usaha Menengah
≥ 501 juta Usaha Besar
Sumber Disperindag Kota Medan Keterangan: Tidak termasuk tanah dan bangunan
2.1.5.3. Jenis-Jenis UKM
Secara umum UKM bergerak dalam 2 dua bidang, yaitu bidang perindustrian dan bidang perdagangan barang dan jasa. Menurut Keppres No. 127
Tahun 2001, adapun bidang jenis usaha yang terbuka bagi usaha kecil dan menengah di bidang industri dan perdagangan adalah:
a. Industri makanan dan minuman olahan yang melakukan pengawetan dengan
proses pengasinan, penggaraman, pemanisan, pengasapan, pengeringan, perebusan, penggorengan dan fermentasi dengan cara-cara tradisional.
b. Industri penyempurnaan benang dari serat alam maupun serat buatan menjadi
benang bermotif celup, ikat dengan menggunakan alat yang digunakan oleh tangan.
c. Industri tekstil meliputi pertenunan, perajutan, pembatikan, dan pembordiran
yang memiliki ciri dikerjakan dengan ATBM, atau alat yang digerakkan tangan termasuk batik, peci, kopiah, dsb.
d. Pengolahan hasil hutan dan kebun golongan non pangan:
1. Bahan bangunan atau rumah tangga, bambu, nipah, sirap, arang, sabut.
2. Bahan industri: getah-getahan, kulit kayu, sutra alam, gambir.
e. Industri perkakas tangan yang diperoses secara manual atau semi mekanik untuk
pertukangan dan pemotongan.
Universitas Sumatera Utara
f. Industri perkakas tangan untuk pertanian yang diperlukan untuk persiapan lahan,
proses produksi, pemanenan, pasca panen dan pengolahan, kecuali cangkul dan sekop.
g. Industri barang dari tanah liat baik yang diglasir maupun yang tidak diglasir untuk
keperluan rumah tangga. h.
Industri jasa pemeliharaan dan perbaikan yang meliputi otomotif, kapal dibawah 30 GT, elektronik dan peralatan rumah tangga yang dikerjakan secara manual
atau semi otomatis.
i. Industri kerajinan yang memiliki kekayaan khasanah budaya daerah, nilai seni
yang menggunakan bahan baku alamiah maupun imitasi. j.
Perdagangan dengan skala kecil dan informasi.
2.1.5.4. Permasalahan Dan Penyebab Kegagalan UKM
Beberapa penyebab kegagalan sebuah usaha kecil menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Suseno, 2005 : 238 :
1. Manajemen yang tidak kompeten
Kurangnya pengalaman dan kemampuan pengambilan keputusan yang rendah dari pemilik adalah masalah utama dari kebanyakan usaha kecil. Para manajer
usaha kecil biasanya tidak mempunyai kapasitas untuk mengoperasikan usaha dan mereka memiliki kemampuan kepemimpinan dan pengetahuan tentang
bisnis yang rendah. 2.
Kurang Pengalaman Para manajer usaha kecil mempunyai pengetahuan tentang bidang usaha yang
akan dimasuki. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya di bidang yang sama. Pengalaman akan memberikan ketrampilan
teknis maupun keadaan bisnis.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengendalian keuangan yang rendah
Manajemen yang sehat adalah kunci kesuksesan sebuah usaha kecil dan manajer yang efektif diperlukan untuk mengendalikan keuangan perusahaan
yang tepat. Dua masalah keuangan yang utama usaha kecil adalah modal yang terlalu kecil dan kebijakan kredit bagi konsumen yang longgar.
4. Lemahnya manajemen strategik
Usaha kecil biasanya tidak mempunyai perencanaan bisnis yang sebenarnya dapat digunakan untuk merencanakan pengembangan strategi usahanya.
Pembuatan perencanaan bisnis mendorong pengusaha untuk melihat potensi usahanya secara realistik.
5. Pertumbuhan yang tidak terkendali
Pertumbuhan merupakan hal yang diinginkan oleh setiap usaha, tetapi pertumbuhan dapat menjadi kerugian ketika perusahaan tidak dapat
mengendalikannya. Banyak usaha kecil tidak bisa mengantisipasi kebutuhan karena pertumbuhan usaha mereka. Pertumbuhan seharusnya diimbangi
dengan perubahan dalam struktur organisasi dan operasi usaha. 6.
Pemilihan lokasi usaha yang tidak tepat Banyak usaha kecil memilih lokasi berbisnis tanpa melalui seleksi dengan
studi dan perencanaan yang tepat. Beberapa hal dapat dilakukan untuk menentukan lokasi, antara lain kedekatan dengan konsumen dan tarif sewa.
7. Lemahnya kendali persediaan
Jumlah persediaan yang tidak tepat, baik kelebihan maupun kekurangan, akan membingungkan konsumen. Keadaan yang biasanya terjadi adalah usaha
Universitas Sumatera Utara
tidak hanya kelebihan persediaan, tetapi kelebihan itu terdapat pada jenis barang yang salah.
8. Ketidakmampuan untuk melakukan entrepreneurial transition
Sebuah skala akan membutuhkan gaya manajemen yang berbeda dibandingkan ketika usaha tersebut dimulai. Perkembangan suatu bisnis memerlukan
keefektifan manajerial dalam menjalankan usaha, seperti pendelegasian kewenangan. Usaha kecil sering kali tidak mempunyai kemampuan untuk
melakukan hal tersebut. Sementara itu, BPS Biro Pusat Statistik Tahun 2003, mengidentifikasikan
delapan permasalahan umum yang dihadapai oleh UKM Usaha Kecil Menengah. Masalah-masalah tersebut adalah :
1 Kurang permodalan
2 Kesulitan pemasaran
3 Persaingan usaha
4 Kesulitan bahan baku
5 Kurangnya kemampuan teknis produksi dan keahlian
6 Kurangnya ketrampilan manajerial
7 Kurangnya pengetahuan manajemen keuangan
8 Iklim usaha yang kurang kondusif perijinan, aturan perundangan
Menurut Abdullah 2005:99 UKM merupakan salah satu usaha yang berada di sektor privat tetapi keberadaannya dilindungi oleh pemerintah. Untuk lebih
jelasnya hubungan tersebut dapat kita lihat pada bagan berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Pola hubungan UKM dengan Pemerintah
Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa yang menjadi permasalahan UKM selama ini adalah; 1 secara eksternal: permasalahan premanisme, pungutan liar,
perizinan, retribusi yang tidak kondusif selalu menekan para pelaku UKM sehingga menghambat perkembangan UKM; 2 secara internal: permasalahan permodalan,
manajemen usaha, akses pasar menjadi persoalan klasik. Kedua permasalahan ini tentu dapat diatasi jika pemerintah mau memiliki komitmen untuk melakukan
perubahan kebijakan terhadap UKM di masa yang akan datang dengan menciptakan regulasi peraturan yang mendukung UKM itu sendiri, serta melakukan tindakan yang
tegas terhadap aksi premanisme yang selama ini mengganggu pelaku UKM. Dengan adanya hubungan yang harmonis antara pemerintah dan UKM akan menjadi inspirasi
bagi perkembangan UKM yang kuat sehingga UKM dapat menjadi pilar ekonomi yang kuat.
Kebutuhan UKM •
Akses Modal •
Pemasaran •
Pelatihan •
Teknologi Beban UKM
• Premanisme
• Pungutan
• Perizinan
UKM PEMERINTAH
• Pemberantasan
premanisme dan pungutan liar.
• Penyederhanaan
perizinan usaha.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5.5. Pengertian Pengembangan