Pengertian UKM Usaha Kecil Menengah

penjamin kredit yang diajukan oleh usaha kecil sebagai penerima waralaba kepada pihak ketiga.

2.1.4.5. Pola Keagenan

Berdasarkan penjelasan Pasal 27 huruf e Undang-Undang Nomor. 9 Tahun 1995, pola keagenan adalah “hubungan kemitraan, yang di dalamnya Usaha Kecil diberi hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya”. Dalam pola keagenan, usaha menengah dan atau usaha besar dalam memasarkan barang dan jasa produknya memberi hak keagenan hanya kepada usaha kecil. Dalam hal ini usaha menengah atau usaha besar memberikan keagenan barang dan jasa lainnya kepada usaha kecil yang mampu melaksanakannya.

2.1.4.6. Bentuk- Bentuk Lain

Selain daripada pola-pola seperti yang telah disebutkan di atas, seiring dengan semakin berkembangnya lalu lintas usaha bisnis dimungkinkan pula dalam perjalanannya nanti adanya timbul bentuk pola-pola lain yang mungkin saat ini atau pada saat yang mendatang akan atau sudah berkembang tetapi belum dibakukan.

2.1.5. Pengembangan UKM Usaha Kecil Menengah

2.1.5.1. Pengertian UKM Usaha Kecil Menengah

Defenisi yang berkaitan dengan UKM Usaha Kecil Menengah tersebut adalah : Ketentuan Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan kemudian dilaksanakan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun Universitas Sumatera Utara 1997 tentang Kemitraan, di mana pengertian UKM adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 sebagai berikut : 1 Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. 2 Usaha Menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan-penjualan tahunan lebih besar dari kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil. Biro Pusat Statistik BPS Indonesia Tahun 2003, menggambarkan bahwa perusahaan dengan: a Jumlah tenaga kerja 1 – 4 orang digolongkan sebagai industri kerajinan dan rumah tangga b Perusahaan dengan tenaga kerja 5 – 19 orang sebagai industri kecil c Perusahaan dengan tenaga kerja 20 – 99 orang sebagai industri sedang atau menengah d Perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang sebagai industri besar. Menurut Badan Pusat Statistik BPS Tahun 2003, yang mendefenisikan UKM menurut dua kategori, yaitu : a Menurut omset. Usaha kecil adalah usaha yang memiliki aset tetap kurang dari Rp 200 juta dan omset per tahun kurang dari Rp 1 milyar b Menurut jumlah tenaga kerja. Usaha kecil adalah usaha yang memiliki tenaga kerja sebayak 5 sampai 9 orang. Industri rumah tangga adalah industri yang memperkerjakan kurang dari lima orang. Usaha kecil menengah UKM adalah usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai kekayaan asset yang kecil dan jumlah pekerja yang kecil terbatas, nilai modal asset atau jumlah pekerjanya sesuai dengan defenisi yang diberikan oleh pemerintah atau institusi lain dengan tujuan tertentu Sukirno, 2004: 365. Universitas Sumatera Utara Longenecker dkk, 2001: 15, mengatakan UKM Usaha Kecil Menengah adalah usaha yang berpendapatan pertahun 100 juta sampai dengan 200 juta dengan tenaga kerja kurang dari 100 orang. Sedangkan Ball dkk, 2001: 494, berpendapat bahwa UKM Usaha Kecil Menengah adalah yang memiliki omset lebih dari 300 juta dengan karyawan lebih dari 100, dengan kekayaan bersih 100 juta di luar tanah dan bangunan. Sebagai bahan perbandingan menurut Susana Suprapti 2005: 48, UKM Usaha Kecil Menengah adalah badan usaha baik perorangan atau badan hukum yang memiliki kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan sebanyak 200 juta dan mempunyai omsetnilai output atau hasil penjualan rata-rata pertahun sebanyak Rp 1 Milyar dan berdiri sendiri. Pengertian UKM Usaha Kecil Menengah menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 261UKK Tanggal 29 Mei 1993 adalah : -. Usaha Kecil adalah yang memiliki total aset maksimum Rp 600 Juta, tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. -. Usaha menengah adalah usaha ekonomi yang dikembangkan dengan perhitungan aset di luar tanah dan bangunan mulai dari 200 juta sampai kurang dari 600 juta dengan jumlah tenaga kerja mulai 20 orang sampai dengan 99 orang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan defenisi UKM adalah kegiatan usaha berskala kecil yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dengan tenaga kerja kurang dari 100 orang, memiliki kekayaan bersih 200 juta di luar tanah dan bangunan, dengan pendapatan 100 juta-200 juta. Universitas Sumatera Utara

2.1.5.2. Karakteristik UKM