Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Paradigma Penelitian

8 Sehingga penulis mengangkat judul “ KEMITRAAN USAHA KECIL MENENGAH DENGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DI KOTA MEDAN”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah “ Bagaimana Kemitraan Usaha Kecil Menengah UKM dengan BUMN PT. Jamsostek PERSERO Cabang Kantor Medan, PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO Medan di Kota Medan ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “Untuk menganalisis kemitraan UKM dengan BUMN PT. Jamsostek PERSERO Cabang Kantor Medan, PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO dalam pengembangan UKM di Kota Medan”.

1.4. Manfaat Penelitian

Disamping tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian harus mempunyai manfaat yang jelas. Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis sendiri adalah menambah wawasan dan pengetahuan tentang kemitraan UKM dengan BUMN di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 9 2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang kemitraan UKM dengan perusahaan besar, khususnya bagi Departemen Ilmu Administrasi Negara. 3. Memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Medan khususnya Dinas Koperasi dan UKM juga bagi BUMN diantaranya yaitu PT. Jamsostek PERSERO Cabang Kantor Medan, PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO Medan dalam menjalankan kemitraan dengan UKM Kota Medan.

1.5. Paradigma Penelitian

Paradigma menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2005: 49, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Paradigma kemitraan maksudnya adalah konsepsi yang dapat mendasari BUMN untuk mewujudkan keyakinannya dalam membina menjalin kemitraan dengan para pelaku UKM. Sehingga para pelaku UKM sebagai mitra binaan tidak lagi menyatakan bahwa adanya keterbatasan mendapatkan modal usaha, terjadinya kesenjangan gap antara usaha kecil dengan usaha besar, dan lain-lain. Pemanfaatan laba BUMN untuk pembinaan UKM merupakan salah satu upaya dalam menanggulangi kesenjangan pendapatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut dari kebijakan ini BUMN telah ditugaskan untuk membina dan mengembangkan usaha kecil melalui kemitraan. Pembinaan ini dilakukan dengan anggapan bahwa: Universitas Sumatera Utara 10 a Sebagian besar usaha kecil memiliki kelemahan- kelemahan b Belum bankable, sehingga sulit untuk mendapatkan pinjaman ke bank c Penghasilan masih relatif rendah d Mempunyai potensi penting dalam sistem perekonomian Nasional dan menjaga stabilitas Nasional e Menjaga atau menyeimbangkan struktur usaha Nasional, besar- menengah- kecil Departemen Keuangan : 1997 Pelaksanaan kemitraan dilakukan dengan harapan agar usaha kecil nantinya akan menjadi faktor pendukung bagi peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan menjadi dinamis dalam pengembangan perekonomian daerah serta mendorong tumbuh dan berkembangnya kemitraan antara BUMN sebagai mitra pembina dengan pelaku UKM sebagai mitra binaan. Dalam pelaksanaan kemitraan tersebut, setiap usaha kecil akan melalui suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh mitra pembina bersama- sama pihak terkait guna memperhatikan kebutuhan nyata mitra binaan yaitu peningkatan modal usaha, peningkatan kemampuan sumberdaya manusia SDM pengusaha kecil dalam aspek peningkatan kemampuan manajemen usaha kecil, peningkatan kemampuan dalam keterampilan teknik produksi, peningkatan kemampuan pemasaran atau bantuan pemasaran, serta pendidikan dan pelatihan. Dalam hal ini, mitra pembina memiliki alokasi dana yang digunakan untuk biaya pembinaan dan pengembangan usaha kecil, di mana biaya ini merupakan biaya untuk melaksanakan kegiatan pelatihan, magang, promosi, partisipasi dalam pameran, Universitas Sumatera Utara 11 dan apabila diperlukan dapat diberikan sebagai bantuan modal kerja untuk merangsang pertumbuhan usaha. Biaya pembinaan dan pengembangan yang dialokasikan dimaksudkan sebagai pinjaman guna membantu pengadaan bahan baku, pengadaan mesin dan peralatan, dan sebagai modal kerja. Di mana besarnya pinjaman yang diberikan bergantung pada kebutuhan nyata dari individual pengusaha kecil dengan tingkat suku bunga 3- 6 pertahun. Setelah dua belas bulan pelaksanaan binaan berlangsung pinjaman tersebut dapat diberlakukan sebagai hibah sesudah melewati penilaian yang dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari mitra binaan dengan pihak terkait lain dan selama masa binaan tersebut berlangsung pembinaan dan pengembangan usaha kecil tidak dibenarkan dialihkan kepada pihak lain. Demikian juga halnya dengan penentuan jenis binaan dan kelompok sasaran, monitoring dan evaluasi juga dilakukan oleh mitra pembina bersama pihak terkait lainnya. Untuk menjalankan kemitraan tersebut, menurut Bobo 2003 : 182 diperlukan unsur- unsur kemitraan diantaranya yaitu : 1. Kerjasama Usaha 2. Antara Pengusaha Besar atau Menengah Dengan pengusaha Kecil 3. Pembinaan dan Pengembangan 4. Prinsip Saling Memerlukan, Saling Memperkuat dan Saling Menguntungkan Dengan memperhatikan asumsi- asumsi dan penerapan berbagai kebijakan maupun teori di atas, apakah tugas BUMN dalam membina dan mengembangkan Universitas Sumatera Utara 12 usaha kecil yang juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Kota Medan dapat dicapai. Universitas Sumatera Utara 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA