Faktor Internal Faktor Eksternal

2.1.5.5. Pengertian Pengembangan

Menurut PP No.32 Tahun 1998 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha kecil, maka Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah.

2.1.5.6. Komponen-komponen Pengembangan

Dalam PP No.32 Tahun 1998 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil, Bab II Pasal 5 menyatakan pembinaan dan pengembangan usaha kecil dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut : a Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil b Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil c Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan d Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan bagi usaha kecil

2.1.5.7. Faktor Pendukung Pengembangan UKM Usaha Kecil Menengah

Menurut Sartika dan Rachman dalam Suseno, 2005: 45, Upaya untuk mengembangkan UKM Usaha Kecil Menengah akan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu faktor dari dalam perusahaan faktor internal dan faktor luar perusahaan faktor eksternal, sebagai berikut :

2.1.5.7.1. Faktor Internal

1 Meningkatkan kemampuan manajemen dan kewirausahaan Universitas Sumatera Utara 2 Melakukan perencanaan usaha dan investasi dalam jangka panjang 3 Mengembangkan Research and Development

2.1.5.7.2. Faktor Eksternal

1 Menciptakan iklim yang kondusif untuk pengembangan usaha penyederhanaan perizinan dan birokrasi 2 Mengupayakan adanya program pendampingan 3 Mengupayakan tersedianya faktor-faktor produksi 4 Mengupayakan tersedianya produk-produk pendukung dalam proses produksi 5 Mengupayakan tersedianya infrastruktur sosial 6 Mengupayakan tersedianya biaya dari kredit 7 Perlu memberikan fleksibilitas dalam penerapan prinsip penyaluran kredit, diantaranya faktor kapasitas dan kemampuan debitor dalam menghasilkan keuntungan juga masalah agunan atau collateral kredit. 8 Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah yang mendukung pengembangan UKM Usaha Kecil Menengah Universitas Sumatera Utara 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi 1990: 64 metode deskriptif memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberi kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada: 1. Dinas Koperasi Dan UKM Kota Medan 2. PT. JAMSOSTEK PERSERO Cabang Kantor Medan 3. PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO Medan 4. UKM yang ada di Kota Medan

3.3. Satuan Kajian unit of analysis

Pada penelitian ini yang menjadi satuan kajian dalam penelitian ini adalah UKM Usaha Kecil Menengah yang berada pada 5 kecamatan di Kota Medan. Dimana, jumlah UKM Usaha Kecil Menengah yang telah dibina oleh DISKOPUKM Dinas Koperasi Dan UKM Kota Medan berjumlah 315 unit. Serta untuk memperlengkap data yang akan diperoleh, penulis mengikutsertakan BUMN sebagai mitra pembina yang melakukan kemitraan dengan Universitas Sumatera Utara