37 3
Penyelesaian Pada tahap ini anak dipersilakan untuk menyajikan produk bermain fun
cooking. Setelah kegiatan selesai anak melakukan cleaning upatau membersihkan ruangan yang digunakan untuk bermain fun cooking. Kemudian guru
mempersilakan kepada anak untuk menceritakan proses dan hasil yang telah dilakukan saat bermain fun cooking.
C. Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun
Menurut Kamtini dan Husni Wardi Tanjung 2006:24 secara umum bahwa karya kreativitas anak usia 5-6 tahun bersifat ekspresif dan dinamis.
Ekspresif adalah karya yang umumnya merupakan suatu ungkapan yang kuat, jujur, langsung, dan berangkat dari dalam dirinya.Karya anak bersifat dinamis
artinya karya mereka umumnya mengesankan sesuatu yang bergerak terus.Pada pemilihan warna, anak suka pada yang kontras, tajam, dan mencolok.Selanjutnya
Kamtini dan Husni Wardi Tanjung 2006:24 menjelaskan bahwa anak berkarya sesuai dengan suasana hati dan emosinya, tidak realistis dan tidak cocok dengan
kenyataan serta bersifat spontan.Misalnya, rumput berwarna biru. Berdasarkan Tingkat Pencapaian Perkembangan yang telah dirumuskan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2009 anak usia 5-6 tahun telah mencapai perkembangan kreativitas sebagai berikut :
1. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
2. Menggambar sesuai gagasannya
3. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
38 5.
Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik seperti:apa yang terjadi ketika air ditumpahkan
6. Menyusun perancanaan kegiatan yang akan dilakukan
7. Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan seperti: “ayo kita
bermain pura-pura 8.
Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari 9.
Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks 10.
Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung
11. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide dengan orang
lain 12.
Dapat melanjutkan sebagian ceritadongeng yang telah diperdengarkan 13.
Bangga terhadap hasil karyanya
D. Kerangka Berpikir
GBHN 1993 dalam Utami Munandar, 1995: 17 menyatakan bahwa pengembangan kreativitas daya cipta hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu di
lingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan dalam pendidikan pra-sekolah. Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sebagai penyelenggara
pendidikan pra-sekolah memiliki peran penting dalam pengembangan aspek perkembangan anak secara optimal.
Salah satu bidang pengembangan yang penting bagi anak dan diberikan di pendidikan pra sekolah yaitu bidang kreativitas. Conny R. Setiawan 2008: 125
menjelaskan pentingnya kreativitas yaitu ditinjau dari keterkaitannya dengan
39 pertumbuhan dan perkembangan anak serta tuntutan perkembangan masyarakat.
Menurut Siti Partini Suadirman 2003:23 menjelaskan bahwa secara komprehensif kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan berfikir, bersikap,
dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa unsual guna memecahkan masalah, sehinggadapat menghasilkan penyelesaian yang
orisinil dan bermanfaat. Kreativitas dalam penelitian ini yaitu suatu daya pikir manusia yang unik dan perwujudan dari kreativitas tersebut yaitu dapat
menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, orisinil, dapat memecahkan masalah, dan dapat berkomunikasi lisan dengan lancar.
Terdapat banyak kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas. Salah satu cara meningkatkan kemampuan kreativitas anak adalah
dengan bermain. Menurut Conny R. Setiawan 2008: 20 bermain adalah suatu kegiatan yang serius tetapi mengasyikkan, dipilih sendiri oleh anak, dan sebagai
salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk pertumbuhannya. Selanjutnya menjelelaskan bahwa bermian dilakukan dengan menggunakan permainan yang
dirancang secara sengaja intentionally dengan maksud agar anak meningkatkan beberapa kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman belajar tersebut. Dengan
demikian pembelajaran di PAUD mengedepankan konsep bermain sambil belajar. Konsep bermain sambil belajar yaitu anak melakukan kegiatan bermain yang
didalamnya mengandung sebuah pembelajaran yang tidak terasa belajar secara formal dan menegangkan. Di dalam bermain, anak akan mendapat pengetahuan
dan sekaligus dapat mengembangkan aspek perkembangannya secara sadar
40 maupun tidak sadar. Pengetahuan tersebut merupakan hasil dari proses
mengkonstruksi media bermain dan hasil produk bermain. Bermain yang dibutuhkan oleh anak adalah bermain yang berpusat pada
anak. Bermain yang berpusat pada anak yaitu bermain yang memberikan kesempatan kepada anak secara menyeluruh untuk mengeksplorasi materi.
Menurut Lara Firdani dan APE Lestari 2009: 7 anak perlu diberi keleluasaan dalam berkarya, bergerak, dan berpindah-pindah. Selanjutnya menjelaskan bahwa
guru perlu memberikan kegiatan yang dapat memberikan kesempatan untuk mendorong rasa ingin tahu, eksplorasi, dan memecahkan masalah. Kegiatan ini
dapat dirancang dalam kegiatan bermain untuk anak. Bermain yang digunakan untuk mengembangkan kreativitas dalam
penelitian ini yaitu bermain fun cooking. Fun cookingadalah kegiatan memasak ringan yang disajikan secara menyenangkan. Pemilihan kegiatan fun cooking
karena kegiatan ini masih baru bagi anak kelompok B TK Puspasari dan kegiatan ini sesuai dengan prinsip bermain yaitu menyenangkan bagi anak. Kegiatan yang
baru bagi anak akan menambah tantangan dan rasa ingin tahu anak. Selain itu kegiatan fun cooking dapat mencakup kegiatan melukis, membentuk, dan
mencetak.Kelebihan menggunakan fun cooking yaitu mengembangkan semua aspek perkembangan, anak menyenangi kegiatan bermain, dan dapat bereksplorasi
sesuai dengan keinginan anak. Dengan kegiatan yang berprinsip sesuai dengan anak diharapkan fun
cookingdapat menarik minat anak untuk mengembangkan kreativitas sehingga anak dapat menuangkan ide gagasannya dalam kegiatan pembelajaran,
41 mempunyai ide yang baru dan berkembang, lancar berkomunikasi, dan tidak cepat
bosan dalam mengerjakan tugas.
Gambar 1. Alur Berpikir
E. Hipotesis Tindakan