21 Pemecahan masalah yang merupakan salah satu hasil kreativitas
mempunyai tahapan yang terjadi pada anak yang kreatif. Hal ini dapat diterapkan dalam pembelajaran anak di sekolah maupun di dalam keluarga ketika
menghadapi masalah sederhana. Masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari anak-anak atau ketika menyelesaikan tugasnya saat pembelajaran haruslah diolah
sehingga anak mempunyai solusi yang baik, tepat dan mungkin baru untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pertama yaitu anak dibiarkan untuk
mengumpulkan informasi atau mendalami masalah yang sedang dihadapi. Setelah informasi telah cukup maka saatnya bagi anak untuk memikirkan penanganan
masalah yang tepat barulah anak melakukan actionatas pemikiran solusi pemecahan masalah tersebut.
5. Cara Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini
Orang tua merupakan sosok yang sangat berperan untuk mengembangkan kreativitas anak di sekolah. Sedangkan guru merupakan sosokyang sangat
berperan ketika anak di sekolah. Berikut ini merupakan cara bagi guru untuk mengembangkan kreativitas
bagi anak di sekolah Siti Partini Suadirman, 2003:30 : a.
Menciptakan situasi kondisi yang merangsang rasa ingin tahu anak sehingga anak bertanya
b. Dengan sabar memberikan pelayanan berupa jawaban-jawaban yang
bijak atas pertanyaan anak c.
Hindarkan jauh-jauh sikap otoriter terhadap anak, sebaliknya terapkan pola asuh yang demokratik dan memberikan kebebasan bagi anak
untuk menyatakan pendapat d.
Berikan kesempatan seluas-luasnya agar anak mengekspresikan keinginannya
e. Hindarkan mencela atas apa yang dilakukan atau kegiatannya
f. Mendorong munculnya motivasi internal anak
g. Menghargai dan menyayangi anak sebagai pribadi yang baik
22 h.
Menciptakan kesempatan seluas-luasnya agar anak belajar dengan mengalami
i. Menciptakan suasana kelas yang nyaman, tanpa ada tekanan bagi anak
j. Menciptakan ruangan kelas yang mampu memberikan perangsang
positif secara visual bagi anak produk hasil karya anak yang sewaktu- waktu bisa diganti
Cara bagi guru untuk mengembangkan kreativitas yang telah dipaparkan di atas dapat juga diterapkan oleh orangtua maupun keluarga anak di rumah. Untuk
mengembangkan kreativitas anak diharapkan guru dan orangtua mempunyai misi yang sama agar anak tidak bingung dengan sikap pendamping di rumah dan di
sekolah. Anak yang akan meningkat kreativitasnya diberikan waktu dan kebebasan yang demokratis agar anak tidak merasa dikekang, dituntut, maupun
diberi sikap-sikap otoriter yang dapat menghambat dan mematikan gagasan anak. Anak yang kreatif akan timbul dari pendamping yang kreatif pula. Oleh
karena itu, pendamping haruslah memberikan cara yang kreatif seperti menyediakan bahan dan sumber informasi yang lengkap misalnya buku, alat
bermain, media belajar alam, serta memberikan metode yang sesuai dengan perkembangan anak. Pendamping hendaknya menggali potensi yang tampak pada
anak dan memunculkan motivasi anak untuk mendorong dirinya sendiri secara natural untuk mengembangkan bakat kreativitasnya. Dengan dukungan yang telah
ada dari pribadi anak akan lebih baik dengan ditambah dukungan dari pendamping, sehingga perkembangan kreativitas anak akan lebih optimal.
Menurut Lara Firdani dan APE Lestari 2009: 7 anak perlu diberi keleluasaan dalam berkarya, bergerak, dan berpindah-pindah. Selanjutnya
menjelaskan bahwa guru perlu memberikan kegiatan yang dapat memberikan
23 kesempatan untuk mendorong rasa ingin tahu, eksplorasi, dan memecahkan
masalah. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini
mengembangkan kreativitas anak dengan bermain fun cooking. Dalam bermain fun cookingguru menyediakan bahan berupa bahan makanan mentah dan matang
yang akan dieksplor oleh anak dan menyediakan tempat yang nyaman dan nyaman. Selain itu guru memberikan dorongan motivasi dan membebaskan anak
untuk berkarya sesuai dengan gagasannya, serta memberi pujian atas peningkatan kreativitas anak.
B. Fun Cooking