Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sangat penting untuk menstimulasi perkembangan anak dimana anak usia dini merupakan masa the golden age atau masa yang sangat peka dengan rangsangan dan cepat menyerap informasi. Pembelajaran pada PAUD mengembangkan aspek kognitif, bahasa, fisik motorik, moral agama, dan sosial emosional. Salah satu pengembangan di pembelajaran pada PAUD yang sangat penting adalah kemampuan kreativitas anak. Elizabeth Hurlock 1978:3 menjelaskan kreativitas merupakan proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, dan orisinal.Kreativitas harus dipupuk dan dikembangkan sejak usia dini dimana anak mengalami masa yang sangat luar biasa untuk dapat berkembang dengan baik. Dalam hal ini PAUD menjadi pendidikan dengan tujuan untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga anak dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhannya Utami Munandar,1995:6. Selain itu GBHN 1993 dalam Utami Munandar, 1995:17 juga menyatakan bahwa ”pengembangan kreativitas daya cipta hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu di lingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan dalam pendidikan pra-sekolah ”. Dengan demikian GBHN 1993 menjelaskan bahwa kreativitas dimulai dari pendidikan di dalam keluarga yang menjadi sumber utama pendidikan bagi anak dan didukung dengan pendidikan pra- 2 sekolah. Keluarga sebagai tempat pendidikan utama bagi anak harus selaras dengan pendidikan pra-sekolah agar kreativitas anak dapat berkembang secara optimal. Menurut Suratno 2005: 82 kegiatan pengembangan kreativitas pada PAUD yaitu bermain kreatif aktif dan pasif. Kegiatan bermain kreatif aktif meliputi bermain bebas, bermain konstruktif, bermain peran, eksplorasi, bermain musik, dan mengumpulkan benda. Sedangkan kegiatan bermain kreatif pasif meliputi mendengar, melihat komik atau majalah, menonton TV dan film, dan mendengarkan musik. Bermain merupakan kegiatan yang serius tetapi mengasyikkan sekaligus kebutuhan bagi anak. Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunia bermainnya Conny R Semiawan, 2008: 20. Harun Rasyid 2009: 79 juga menjelaskan bahwa inti bermain bagi anak usia dini yaitu menyenangkan, bergembira, rileks, ceria, sukacita, mendidik, serta dapat menumbuhkan aktivitas dan kreativitas. Berdasarkan paparan di atas dapat dipahami bahwa bermain sangat dibutuhkan oleh anak. Dengan esensi bermain yang sangat penting bagi anak maka bermain dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan segala aspek perkembangan anak secara optimal. Bermain sebagai sarana pengembangan aspek dirancang menjadi metode bermain sambil belajar. Pembelajaran dengan konsep bermain sambil belajar adalah pembelajaran yang sangat sesuai dengan anak. Melalui bermain yang efektif terjadi sebuah proses anak akan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan pemecahan masalah yang dikonstruk oleh dirinya 3 sendiri. Bermain kreatif dapat dilakukan dengan merancang kegiatan bermain sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan bidang kreativitas dan bidang lain untuk menjadi kegiatan pembelajaran yang terpadu. Pendidik sebagai orang terdekat anak di sekolah merupakan pengaruh yang besar untuk memotivasi, memfasilitasi, dan memberikan pembelajaran yang terbaik untuk mengembangkan kreativitas. Pendidik haruslah memahami bahwa setiap individu memiliki potensi kemampuan yang berbeda-beda dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan Conny R. Semiawan, 2008: 13. Menurut George S. Morrison 2012: 88 konsep yang harus diterapkan oleh pendidik dalam pembelajaran yaitu harus berpusat pada anak, menarik, dan didasarkan pada minat anak. Berpusat pada anak yaitu anak sebagai subyek dalam pembelajaran dan memberikan keleluasaan kepada anak untuk berkarya. Pembelajaran yang dirancang oleh guru hendaknya menarik dan berdasarkan minat anak untuk merangsang perhatian dan rasa ingin tahu anak sehingga anak merasa enjoy dan tidak mudah bosan. Taman Kanak-kanak TK Puspasariadalah taman kanak-kanak yang terletak di Desa Margosari, Pengasih, Kulon Progo. Taman Kanak-kanak ini sudah lama berdiri dengan memiliki dua kelompok yaitu kelompok B1 dan B2, tetapi kegiatan pembelajaran kedua kelompok sering digabung. Aspek perkembangan yang dikembangkan oleh TK Puspasari sesuai dengan PERMEN 58 Tahun 2009 yaitu kognitif, fisik motorik, bahasa, nilai agama dan moral, dan sosial emosional. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan membuat program semester, rencana kegiatan mingguan RKM, dan 4 rencana kegiatan harian RKH. Guru melaksanakan RKH tersebut dalam kegiatan sehari-hari, tetapi kegiatan tersebut sangat disesuaikan dengan kondisi dan situasi saat hari pembelajaran. Salah satu bidang pengembangan yang diajarkan oleh TK Puspasari adalah kreativitas dimana kegiatan kreativitas termasuk dalam kegiatan terpadu yang mengembangkan seluruh aspek perkembangan terutama aspek kognitif dan seni. Pendidik berusaha memberikan pelayanan pengembangan kreativitas dengan melakukankegiatan menggambar bebas, mewarnai, melukis, melipat, dan bermain membentuk dengan plastisin. Akan tetapi kegiatan yang sangat mendominasi yaitu menggambar, mewarnai, dan melipat yang dilakukan dua kali dalam satu minggu. Kurangnya variasi kegiatan kreativitas sangat berpengaruh bagi perkembangan kreativitas anak. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelompok B1 dan B2 yang digabung didapatkan bahwa perkembangan kreativitas anak belum optimal. Hal ini ditandai dengan produk yang dihasilkan oleh anak masih sama dari kegiatan satu dengan yang lain, misalnya ketika kegiatan menggambar, anak menggambar bunga dan di kegiatan membentuk anak tetap membentuk bunga. Masalah utama yang didapatkan pada hasil observasi yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan kreativitas anak masih kurang bervariasi ditandai dengan pendidik hanya mendominasi kegiatan menggambar, mewarnai, dan melipat. Masalah yang lain yaitu keterbatasan media sebagai sumber bahan eksplorasi anak masih sebatas pada sumber bahan kertas. Keterbatasan sumber bahan membuat anak kurang mendapatkan pengalaman 5 dengan menggunakan bahan lain yang dapat mengeksplor keterampilan anak untuk berkreasi. Dengan masalah pembelajaran yang kurang bervariasi dan sumber bahan yang masih menggunakan kertas membuat sejumlah 75 dari jumlah anak perkembangan kreativitasnya belum optimal. Dengan ditemukannya berbagai masalah yang terjadi pada pembelajaran di bidang kreativitas maka perlu adanya sebuah kegiatan yang dirancangefektif untuk meningkatkan kreativitas anak. Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas yaitu bermain fun cooking. Bermain fun cooking yaitu bermain mengolah bahan makanan dengan cara yang menyenangkan. Bermain fun cookingmerupakan sebuah kegiatan yang baru bagi anak kelompok B di TK Puspasari. Kegiatan baru artinya anak belum pernah melakukan kegiatan bermain fun cooking di TK Puspasari. Dengan kegiatan yang baru akan menambah pengalaman anak dalam menemui pembelajaran yang berbeda dari biasanya, tidak hanya sekedar terbatas pada sumber bahan kertas, dan anak akan mengenal media bahan makanan sebagai bahan untuk mengeksplorasi kreativitasnya. Selain itu fun cooking mempunyai kelebihan yaitu dapat meningkatkan kreativitas anak, dapat mengenalkan alat dan bahan memasak, mengenalkan teknik memasak, dan memberikan pengalaman sains berupa perubahan bahan makanan mentah menjadi siap saji.Bermain fun cooking dapat memasukkan kegiatan menggambar dan membentuk dengan menggunakan bahan makanan. Dengan kegiatan yang baru diharapkan anak lebih antusias dalam mengembangkan aspek kreativitasnya. 6

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI BERMAIN SENI RUPA DI TK Upaya Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Kelompok B Melalui Bermain Seni Rupa Di TK Pertiwi 1 Musuk Sambirejo Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK NEGERI PEMBINA SRAGEN PADA KELOMPOK B TAHUN UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK NEGERI PEMBINA SRAGEN PADA KELOMPOK B TAHUN PELAJARANAN 2010/2011.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Finger Painting Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Blanceran Karanganom Klaten Tahun 2011-2012.

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI MELIPAT PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI TEGALREJO Upaya Meningkatkan Kreativitas Melalui Melipat Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Tegalrejo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI MELIPAT PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI TEGALREJO Upaya Meningkatkan Kreativitas Melalui Melipat Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Tegalrejo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Puzzle Pada Anak Kelompok B Di TK Trisula Perwari 2 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 17

SELF EFFICACY PADA ANAK TUNADAKSA DI SD NEGERI MARGOSARI, PENGASIH, KULON PROGO.

0 4 276

KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK TK KELOMPOK B GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KULON PROGO.

7 115 147

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HIDAYAH TERBAH, PENGASIH, PENGASIH, KULON PROGO.

0 1 140

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9