c. Mewujudkan penghargaan terhadap pribadi orang lain
d. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya
e. Memahami lingkungan sekolah keluarga dan masyarakat
f. Mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya
g. Menyalurkan dirinya, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam
bidang-bidang kehidupan lainnya
Karena guru pembimbing atau konselor mempunyai tugas-tugas yang dapat membantu mengatasi masalah-masalah siswa disamping didukung oleh
semua pihak yang berada di lingkungan sekolah, maka penulis berpendapat sebaliknya dalam melaksanakan tugasnya, hendaklah didukung oleh guru-guru
yang lain karena keberhasilan dan kegagalan siswa merupakan tanggung jawab bersama.
a. Prosedur dan Langkah-langkah Membimbing Siswa yang Mengalami
Kesulitan belajar
Menurut Surya 1998 tugas guru yang paling penting dalam hubungan dengan kesulitan belajar ialah membantu siswa melalui prosedur
bimbingan. Dengan bimbingan yang baik, siswa dapat mengatasi masalah kesulitannya dan mampu berprestasi secara optimal sesuai dengan
kemampuannya. Menurut Surya 1998 secara garis besar prosedur bimbingan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Langkah pertama : Kenalilah siswa yang mengalami kesulitan belajar
Siswa-siswa yang nilainya kurang dari 60, dapat dinyatakan sebagai siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar.
b. Langkah kedua : Bagaimana sifat dan jenis kesulitannya ?
Guru harus dapat menemukan dalam mata pelajaran apa saja siswa mengalami kesulitan atau bagian mata pelajaran mana siswa mengalami
kesulitan. c.
Langkah ketiga : Apa latar belakangnya ? Berdasarkan gejala yang nampak untuk setiap subjek atau kasus,
lalu carilah latar belakang yang menjadi penyebab kesulitan belajar yang ada dalam dirinya internal atau diluar dirinya eksternal. Beberapa
pertanyaan berikut dapat dijadikan sebagai rujukan dalam upaya mencari latar belakang tersebut :
1. Bagaimana tingkah lakunya dalam ruang kelas ?
2. Bagaimana kemampuan dasarnya intelegensi dan bakatnya ?
3. Apakah ia mempunyai masalah pribadi ?
4. Apakah ia mempunyai kecacatan fisik atau mental ?
5. Bagaimana cara guru mengajar ?
6. Bagaimana keadaan keluarganya ?
d. Langkah keempat : bagaimana kemungkinan-kemungkinan usaha
bimbingan ? Berdasarkan informasi mengenai gejala dan latar belakang
kesulitan belajar, dapat diperkirakan beberapa kemungkinan tindakan- tindakan yang dapat dilaksanakan untuk memberikan bimbingan.
Tindakan yang dilakukan sudah tentu harus disesuaikan dengan informasi masing-masing individu siswa. Pertanyaan-pertanyaan berikut
dapat dijadikan rujukan dalam menetapkan langkah keempat ini : 1.
Apakah dilakukan pemeriksaan kesehatan ? 2.
Apakah perlu diberikan pelajaran tambahan secara khusus ? 3.
Apakah perlu diberikan konseling ? e.
Langkah kelima : Pelaksanaan pemberian bimbingan Selama proses pemberian bimbingan, haruslah diikuti dengan
penilaian yang cermat untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan. Sesuai dengan sifat dan jenis kesulitan yang dihadapi, beberapa aktivitas
pemberian bimbingan yang mungkin diberikan antara lain seperti : 1.
Memberikan tugas tambahan dalam pelajaran atau pengajaran perbaikan
2. Mengubah sesuai metode mengajar dengan metode lain yang lebih
sesuai dengan kemampuan siswa yang bersangkutan 3.
Meminta teman sebaya yang pandai untuk membantu dalam belajar 4.
Memberikan konseling dan bimbingan dalam kelompok
f. Langkah keenam : bagaimanakah hasilnya ?
Langkah keenam ini merupakan langkah untuk menilai keberhasilan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini sangat berguna
mengetahui keberhasilan upaya pemahaman dan pemberian bimbingan kepada siswa. Teknik atau cara yang boleh dilakukan dalam langkah
keenam ini antara lain dengan memberikan pemeriksaan atau tes prestasi belajar kepada siswa.
Agar pembimbing tidak mengalami kekeliruan dalam menolong siswa yang mengalami kesulitan belajar, diperlukan kerjasama antara guru bidang
studi, wali kelas dan guru-guru yang terkait lainnya. Dari informasi yang didapat maka guru pembimbing akan tahu siapa-siapa saja yang memerlukan
bimbingan belajar, bimbingan pribadi, sosial, serta bimbingan karier. Dengan demikian pelaksanaan bimbingan belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar akan teridentifikasi dengan baik.
4. Penelitian yang Relevan