Bimbingan di SMK dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

e. Learning disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala.

2.2. Bimbingan di SMK dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

pai kesejahteraan hidupnya. Sedangkan Totok Santoso 1988 berpendapat bahwa bimbingan belajar adalah suatu proses pertolongan dari pembimbing kepada peserta bimbing dalam memecahkan kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah agar peserta bimbing dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajarnya, dapat mengembangkan ketrampilan belajarnya, dan membentuk kebiasaan-kebiasaan belajar dengan sistematik dan dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin sesuai dengan potensi dan kemampuan dirinya. Dengan demikian guru pembimbing memegang peranan penting, di samping guru-guru bidang studi yang terkait lainnya. Pembimbing harus peka terhadap kesulitan belajar yang dialami oleh para remaja. Untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa, maka pembimbing harus memberikan layanan bimbingan belajar bagi siswa yang bermasalah. Tujuan pelayanan bimbingan di ambil dari buku rambu-rambu BK 2008 ialah agar konseli dapat : a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa akan datang b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja Bimbingan merupakan sebuah istilah yang sudah umum digunakan dalam dunia pendidikan. Bimbingan pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Bimbingan yang lebih luas dikemukakan oleh Good Thantawi, 1995 yang menjabarkan bahwa bimbingan adalah: a. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis b. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid c. Perbuatan atau teknik yang dilakukan untuk menuntun murid terhadap suatu tujuan yang diinginkan dengan menciptakan kondisi lingkungan yang membuat dirinya sadar tentang kebutuhan Supriadi 2004 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor pembimbing kepada konseli agar konseli dapat: a. Memahami dirinya b. Mengarahkan dirinya c. Memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya d. Mengambil manfaat dari peluang yang dimilkinya sesuai dengan potensi-potensinya Dari uraian yang telah disebutkan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa faktor-faktor kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sangat banyak ragamnya baik yang bersumber dari diri siswa itu sendiri atau di luar diri siswa. Untuk dapat menolong siswa-siswa yang mengalami kesulitanbelajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa, khususnya siswa SMK yang memasuki usia remaja. 2.3.Bimbingan Belajar 1. Pengertian Bimbingan Belajar Menurut Santoso 1988 bimbingan belajar adalah suatu proses pertolongan dari pembimbing kepada peserta bimbing dalam memecahkan kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah agar peserta bimbing dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajarnya, dapat mengembangkan ketrampilan belajarnya, dan membentuk kebiasaan-kebiasaan belajar dengan sistematik dan dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin sesuai dengan potensi dan kemampuan dirinya.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Belajar

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Belajar Siswa Kelas XI Program IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 162012021 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Pelita Salatiga T1 162009026 BAB II

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Self Efficacy dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 T1 132009103 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Sertifikasi Guru dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga T1 162009034 BAB II

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pembimbing dalam Membimbing Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Salatiga yang Mengalami Kesulitan Belajar

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pembimbing dalam Membimbing Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Salatiga yang Mengalami Kesulitan Belajar T1 132008028 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pembimbing dalam Membimbing Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Salatiga yang Mengalami Kesulitan Belajar T1 132008028 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pembimbing dalam Membimbing Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Salatiga yang Mengalami Kesulitan Belajar T1 132008028 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pembimbing dalam Membimbing Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Salatiga yang Mengalami Kesulitan Belajar

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing yang Diinginkan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012 T1 132008039 BAB II

0 0 46