Analisis isi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Isi Unsur Kekerasan dalam Film 9 Naga T1 362004014 BAB II

32 permasalahan film. Dalam sejarah perkembangan film terdapat tiga tema besar dan satu atau dua tonggak sejarah yang penting. Tema pertama ialah pemanfaatan film sebagai alat propaganda. Tema ini penting terutama dalam kaitannya dengan upaya pencapaian tujuan nasional dan masyarakat. Hal tersebut berkenaan dengan pandangan yang menilai bahwa film memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan popularitas yang hebat. Kedua tema lainnya dalam sejarah film ialah muculnya beberapa aliran seni film Huaco, 1963 dan lahirnya aliran film dokumentasi sosial Denis McQuail : 1987.

2.3 Analisis isi

Menurut Wazer dan Weiner Bulaeng, 2004:171, analisis isi adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Dan alat untuk menganalisis pesan dari komunikator tertentu sebagai pengganti menginterview orang atau meminta mereka untuk menjawab kuesioner Tankard, 2005:40. Menurut Ashadi Siregar 2006:15 asumsi tentang analisis isi: Kajian isi media disebut obyektif jika ketentuan-ketentuan dalam instrumen yang digunakan dirumuskan dengan kriteria yang dapat menghindari multi interpretasi, sehingga pengkaji berbeda dengan menjalankan instrumen yang sama atas obyek yang sama akan memperoleh data dan kesimpulan yang sama, dengan derajat eror yang rendah. Dengan kata lain, melalui kriteria kerja, interpretasi subyektif dari person-person yang berbeda dapat menghasilkan hal yang sama. Sedangkan pengertian 33 sistematik merupakan seleksi dan analisa data didasarkan pada langkah- langkah terencana dan tidak bisa. Sementara unsur kuantitatif yang menjadi ciri kajian analisis isi terlihat dari hasilnya yang diwujudkan dalam angka, dapat berupa distribusi frekuensi, tabel kontingensi koefisien korelasi, atau lainnya. Analisis isi terbagi atas 2 jenis yaitu analisis isi kuantitatif dan analisis kualitatif. 1. Analisis isi kuantitatif Menurut Barelson dan Kerlinger, analisis isi merupakan komunikasi secara sistematik, obyektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak Wimmer Dominick, 2003:135. Sedangkan menurut Budd 1967, analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi pelaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. a. Prinsip Sistematik Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis. Periset tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan perhatian dan minatnya, tetapi harus ada pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset. b. Prinsip Objektif Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya. Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang 34 sama dengan prosedur yang sama, makanya hasilnya harus sama, walaupun risetnya beda. c. Prinsip Kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif. d. Prinsip Isi yang Nyata Yang diriset dan di analisis adalah isi yang tersurat tampak bukan makna yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti menunjukkan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja. Namun semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang tampak. Penggunaan analisis isi mempunyai beberapa manfaat dan tujuan. Mc Quail dalam buku Mass Communication Theory 2000:305 mengatakan bahwa tujuan dilakukan analisis terhadap isi pesan komunikasi adalah :  Mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media.  Membuat perbandingan antara isi media dengan realitas sosial.  Isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya serta sistem kepercayaan masyarakat.  Mengetahui fungsi dan efek media.  Mengevaluasi media perfomance.  Mengetahui apakah ada bias media. 35 2. Analisis Isi Kualitatif Analisis isi kualitatif memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat tampak atau manifest. Karena itu tidak dapat digunakan untuk mengetahui isi komunikasi yang tersirat latent. Oleh karena itu diperlukan analisis isi yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan konteks sosialrealitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat. Karena semua pesan teks, simbol, gambar dan sebagainya adalah produk sosial dan budaya masyarakat. Inilah yang disebut dengan analisis kualitatif. Al theide 1996 : 2 mengatakan bahwa analisis isi kualitatif disebut pula Enthnografic Content Analysis ECA, yaitu perpaduan analisis isi obyekstif dengan observasi partisipan. Analisis kualitatif ini bersifat sistematis, analisis tapi tidak kaku seperti dalam analisis isi kuantitatif. Kategorisasi hanya dipakai sebagai guide, diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain muncul selama proses riset. Periset dalam melakukan analisis bersikap kritis terhadap realitas yang ada dalam teks yang dianalisis.

2.4 Originalitas Penelitian atau Penelitian Sebelumnya