1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2.
Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan
landasan didalam pengambilan keputusan. 3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
2.3 Persediaan
Persediaan adalah
sejumlah barang jadi, bahan baku, barang
dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut Rudianto, 2009.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk
dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah
diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan
diguanakan dalam proses produksi SAK No. 14, 2007.
2.4 Manajemen Persediaan
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi tenaga manusia
dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan Basu, 1995. Menurut Jusup 1987 persediaan adalah barang atau bahan
yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu dengan
maksud untuk dijual kembali baik secara langsung maupun melalui proses produksi dalam siklus operasi normal perusahaan.
Sementara itu menurut Harsono 1984 Persediaan dapat diartikan sebagai barang atau bahan yang harus ada sebelum
diperlukan yang meliputi raw material, material in process, supplies inventory
dan final goods. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka persediaan
bahan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sejumlah bahan atau barang yang harus disediakan oleh perusahaan dalam satu
periode waktu proses produksi yang meliputi bahan baku dan bahan penolong supplies inventory dengan jumlah dan jenis tertentu,
sehingga perusahaan terhindar dari resiko kehabisan bahan. Manajemen persediaan pada hakekatnya adalah suatu cabang
dari usaha manajemen perusahaan yang disertai dengan kebijakan untuk menentukan persediaan perusahaan disesuaikan dengan
tujuan. Usaha manajemen tersebut dilaksanakan dengan merencanakan, melaksanakan dan mengawasi persediaan dalam
jangka waktu tertentu Magge Boddman, 1982. Manajemen persediaan menurut Lock dan Farrow 2000
adalah pengelolaan berbagai aktifitas dalam perencanaan, pembelian, pengangkutan dan penanganan bahan yang diperlukan
dalam organisasi. Bahan di sini diartikan sebagai keseluruhan barang atau jasa yang diperoleh dari luar perusahaan untuk menghasilkan
produk akhir yang siap dijual.
2.5 Akuntansi Persediaan