Uji Instrumen HUBUNGAN AKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN.

62 keatifan siswa pada web e-elearning sekolah. Angket selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 4. Tes Instrumen tes ini adalah soal ujian ulangan yang digunakan pada standar kompetensi mengoperasikan bahasa pemrograman berbasis web. Soal tes dibuat oleh guru yang mengampu standar kompetensi mengoperasikan bahasa pemrograman berbasis web. Tes terdiri dari tes terori dan tes praktik. Lember tes selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

E. Uji Instrumen

1. Validitas Dalam Sukardi 2010:121 disebutkan bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur, Gay 1983. Validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Validasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian, sehingga data yang didapat dapat di- pertanggungjawabkan. Dalam mengukur validitas instrumen yang diguna- kan untuk mengukur keaktifan siswa, peneliti menggunakan teknik expert judgment kepada 5 dosen ahli di bidang e-learning. 63 Menurut Riduwan 2011:97 untuk menguji validitas konstruksi construct validity, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts. Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara atau hypotetical construct. Secara definitif, merupakan suatu sifat yang tidak dapat diobservasi, tetapi dapat dirasakan pengaruhnya melalui satu atau dua indra Sukardi, 2010:123. 2. Reliabilitas Dalam sukardi 2010:127-128 juga disebutkan sarat lain dari sebuah penelitian adalah reliabilitas. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliable suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin bahwa dapat menyatakan bahwa dalam suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali. Uji reliabilitas dilakukan pada instrumen angket yang digunakan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi siswa dalam meng- gunakan e-learning. Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas instrumen anget adalah rumus KR 20 Kuder Richardson. Rumus tersebut digunakan karena instrumen yang digunakan menghasilkan skor dikotomi 1 dan 0 jawaban ya dan tidak. Berikut ini rumus yang digunakan, 64 1 Dimana : k = jumlah item dalam instrumen p i = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 q i = 1 – p i s t 2 = varians total Untuk menginterpersentasikan koefisiensi reliabilitas digunakan kategori Sugiyono yaitu : Tabel 6 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Nilai Koefisien Interpretasi Koefisien 0,800 – 1,000 Reliabilitas sangat tinggi 0,600 – 0,799 Reliabilitas tinggi 0,400 – 0,599 Reliabilitas cukup tinggi 0,200 – 0,399 Reliabilitas rendah 0,000 – 0,199 Reliabilitas sangat rendah Sugiyono 2010:216 Instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien keandalan atau reliabilitas sebesar 0,600 atau lebih. Sebaliknya, instrumen dikatakan tidak reliabel jika memiliki nilai koefisien keandalan atau reliabilitas kurang dari 0,600. 65

F. Pengujian Persyaratan Analisis

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ) DI SMK KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 26

HUBUNGAN KEMAMPUAN DASAR KOMPUTER DENGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DENGAN MENGGUNAKAM AUTOCAD PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 26

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 30

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

0 2 39

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF SISWA DI KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PEMBAHARUAN PURWOREJO.

0 0 135

PENGARUH BUKU ELEKTRONIK DENGAN KREATIVITAS DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DALAM BELAJAR DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 115

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

2 3 143

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) KELAS IX TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 172

PENGARUH METODE MENGAJAR GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 121

PEMBELAJARAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI SISTEM KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN SISWA KELAS XI TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN

1 1 14