serotonin, α1  dan  α2  adrenoseptor,  muscarinic  cholinergic receptors,
histamin, GABA, sigma reseptor opioid, dan sistem glutamat.
5
Sementara  hampir sebahagian besar antipsikotik  menimbulkan hiperprolaktinemia,  antipsikotik  atipikal  yang paling  tidak menyebabkan
elevasi  berkelanjutan dalam  kadar prolaktin.  Menurut penelitian Goldstein pada tahun 1999 bahwa,  risperidon  menginduksi  hiperprolaktinemia
setidaknya  ke tingkat yang sama  dengan yang ada pada  neuroleptik konvensional.
5
1.2. Perumusan masalah
Hal inilah yang membuat penulis ingin melakukan penelitian tentang  peningkatan  kadar prolaktin pada pasien skizofrenik  yang diobati
dengan risperidon walaupun telah kita ketahui bahwa kadar prolaktin memang lebih tinggi pada perempuan. Namun dalam hal ini penulis
bermaksud untuk mengetahui berapa kali peningkatan kadar prolaktin pada laki-laki dan perempuan pasien skzofrenik yang diterapi dengan risperidon.
Apakah terdapat perbedaan peningkatan kadar prolaktin antara pasien skizofrenik laki-laki dan perempuan yang diterapi dengan risperidon?
1.3. Hipotesis
Terdapat perbedaan peningkatan  kadar  prolaktin  antara  pasien skizofrenik laki-laki  dengan pasien skizofrenik perempuan.
1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui perbandingan peningkatan kadar prolaktin pada pasien skizofrenik  laki-laki dan perempuan yang diterapi dengan risperidon.
1.4.2. Tujuan Khusus Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik demografik subjek penelitian 2. Untuk mengetahui kadar prolaktin pada pasien skizofrenia laki-laki
yang diterapi dengan risperidon 3. Untuk mengetahui kadar  prolaktin pada pasien skizofrenia
perempuan yang diterapi dengan risperidon 4. Untuk mengetahui peningkatan kadar prolaktin pada pasien
skizofrenik laki-laki yang diterapi dengan risperidon 5. Untuk   mengetahui   peningkatan   kadar   prolaktin    pada   pasien
skizofrenik perempuan yang diterapi dengan risperidon 6. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kadar prolaktin pada
pasien skizofrenik laki-laki dan perempuan yang diterapi dengan risperidon.
1.5. Manfaat Penelitian
1.  Hasil penelitian ini diharapkan  dapat memberikan informasi mengenai peningkatan kadar prolaktin pada pasien skizofrenik.
2.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya atau penelitian serupa atau peneliti lain yang
menggunakan penelitian ini sebagai bahan acuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1.  Skizofrenia
Gejala khas dari skizofrenia melibatkan berbagai disfungsi kognitif, perilaku, dan emosional tetapi tidak ada gejala tunggal yang patognomonik
dari gangguan.  Diagnosis melibatkan adanya pengakuan sekumpulan tanda dan gejala yang berhubungan dengan gangguan pada fungsi pekerjaan atau
sosial. Individu dengan gangguan tersebut akan beragam secara substansial pada kebanyakan gambaran, seperti skizofrenia adalah sindrom klinis yang
heterogen. Individu yang menderita skizofrenia mungkin menampilkan afek yang
tidak sesuai, mood  yang disforik yang dapat berbentuk depresi,  ansietas, atau kemarahan, pola tidur yang terganggu, dan kurangnya minat untuk
makan atau penolakan terhadap makanan. Depersonalisasi, derealisasi dan kekuatiran somatik dapat terjadi dan kadang-kadang sampai mencapai
proporsi waham, ansietas dan fobia umum dijumpai.
6
Pedoman diagnosis berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa –III PPDGJ-III:
6
a.  Pikiran bergema thought echo, penarikan pikiran atau penyisipan thought  withdrawal  atau  thought insertion, dan penyiaran pikiran
Universitas Sumatera Utara