Komponen kehidupan Materi Pembelajaran 1.

penghijauan diharapkan dapat memengaruhi tanah sebagai komponen biotiknya dengan cara mengubah struktur tanah dan mengurangi erosi. Sisa-sisa tumbuhan yang berupa daun kering yang gugur dan jatuh ke tanah akan mencegah cucuran air hujan yang jatuh langsung ke permukaan tanah. Tanpa ada daun itu, tanah akan terpadatkan oleh air hujan sehingga daya serapnya berkurang. Jika daun-daun tersebut membusuk dan bercampur dengan tanah maka akan membentuk humus, yaitu lapisan tanah yang sangat subur untuk pertanian. Disamping itu, akar-akar tumbuhan juga dapat menahan partikel-partikel tanah dari erosi. Contohnya kasus banjir, air sebagai komponen abiotik yang merupakan komponen vital yang dibutuhkan makhluk hidup justru sebagai penyebab banjir. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya lahan resapan akibat penggundulan hutan atau penebangan tanaman komponen biotik, belum lagi kebiasaan buruk manusia terhadap lingkungan yang dapat mengakibatkan banjir. Akibat dari banjir tentu saja merugikan seluruh lapisan masyarakat. 2. Pengaruh Komponen Abiotik terhadap Komponen Biotik Air merupakan salah satu contoh komponen abiotik dalam ekosistem. Air sangat berguna bagi makhluk hidup. Tumbuhan sangat memerlukan air, misalnya untuk bahan baku fotosintetis. Akar tumbuhan menembus ke dalam tanah untuk menyerap air dan zat-zat hara. Jika tanah mengandung cukup air maka tumbuhan akan tumbuh subur. Sebaliknya, jika kekurangan air, tumbuhan tidak akan tumbuh dengan baik. Selain berguna bagi tumbuhan, air juga berguna bagi hewan dan manusia. Hewan memerlukan air untuk minum. Bagi hewan air seperti udang, ikan dan ketam; air merupakan tempat tinggal bagi mereka. manusia memerlukan air untuk berbagai keperluan, seperti minum, memasak, mandi dan mencuci. Contoh lain komponen abiotik yang berpengaruh terhadap komponen biotik adalah udara. Di dalam udara terdapat gas oksigen dan karbon dioksida. Oksigen merupakan gas yang diperlukan untuk pernapasan, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Adapun karbon dioksida merupakan gas yang menjadi salah satu bahan baku fotosintetis tumbuhan hijau

7. Cara Mempelajari Gejala Alam

Untuk mempelajari gejala alam, membutuhkan keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah untuk dapat mempelajari gejala-gejala alam tersebut, yaitu sebagai berikut: 1 Mengamati Kegiatan pengamatan merupakan proses untuk mengenal objek dan peristiwa melalui indra. Kegiatan pengamatan dapat dilakukan dengan melihat, mendengar,mencicipi, meraba, mencium, dan mengukur. Pengukuran membutuhkan alat bantu, misalnya thermometer dan onemometer. 2 Mengelompokkan Mengelompokkan merupakan cara menggolongkan suatu objek dengan mengamati persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki. Objek dengan ciri sama akan digolongkan pada kelompok yang sama. 3 MenggunakanAlat Pemilihan alat dalam kerja ilmiah bergantung pada percobaan yang dilakukan. Jika alat sudah ditetapkan, kalian harus tahu cara menggunakan alat tersebut secara benar. 4 Menafsirkan Menafsirkan adalah kegiatan menginterpretasi atau menjelaskan data pengamatan sehingga data tersebut mempunyai makna. Interpretasi data membutuhkan suatu patokan atau acuan. 5 Memprediksi atau Meramalkan Memprediksi adalah meramalkan berdasarkan data yang diperoleh melalui cara-cara tertentu yang sudah baku. 6 Menganalisis dan Mensintesis Analisis merupakan kegiatan menguraikan data-data yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk membuat suatu kesimpulan. Analisis data memerlukan. Perhitungan secara matematik dan statistik. Data yang Telah dianalisis digunakan untuk membuat kesimpulan sintesis. 7 Melakukan Percobaan atau Penyelidikan Percobaan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui dalam melakukan penyelidikan. Tahap- tahap ini akan dipelajari dalam metode ilmiah. 8 Mengomunikasikan Hasil Hasil penelitian dapat dikomunikasikan dengan berbagai cara berikut: a Secara tertulis, dapat berupa laporan penelitian atau publikasi melalui majalah, koran, atau jurnal. b Secara lisan, melalui presentasi dalam pertemuan ilmiah atau lomba KIR Karya Ilmiah Remaja.