Pilihan yang keempat adalah menerbitkan kredit berdokumen tumpangan untuk kepentingan si suplayernya si eksportir, dalam hal ini pihak seperti si M di
Glassgow, supaya memungkinkan si eksportir memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada si M harga barang yang dia beli dari si M di Glasgow
berdasarkan perjanjian jual beli diantara mereka. Dengan ilustrasi seperti itu, maka terlihat dengan jelas bahwa suatu kaedah hukum dalam Trust Receipt
kadang- kala mengatur perdagangan Internasional yang super kompleks, njelimet.
2.14. Pembiayaan Melalui Surat Sanggup
Berikut, masih ada suatu bentuk dari wesel a bill yang dijual dengan harga diskonto dan memang sengaja dirancang untuk para eksportir dengan nama
forefeiting. Instrumen tersebut adalah suatu cara penyediaan pembiayaan melalui penjualan surat sanggup promissory notes tanpa hak regres yang dibuat oleh
importir, juga wesel bill of exchange yang ditarik oleh si importir. Mengingat si orang yang melakukan forefeiting, dalam hal ini disebut
forefeiter, membeli instrumen tersebut tanpa hak regres kepada si eksportir yang menerbitkan atau yang melakukan andosemen terhadap instrumen-instrumen
seperti itu, maka ia biasanya mengharuskan kepada si importir untuk menanggung kewajiban yang tertera di dalam surat sanggup notes tersebut atau yang tertera di
dalam wesel bill of exchange tersebut supaya ditopang lagi dengan garansi bank bank guarentee atau dengan suretyship yang telah diandosemen. Semua surat
yang berharga itu akan dirediskonto oleh si forefeiter pada pasar sekunder.
Penggunaan bill of exchange yang ditarik oleh para eksportir dari para importir telah menciptakan satu kesulitan sebab Konvensi Genewa tentang Bill of
Exchange yang mengatur mengenai berbagai jenis bill of exchange seperti itu tidak memungkinkan si penarik wesel itu untuk mengecualikan adanya hak untuk
regres. Namun, si orang yang melakukan andosemen, dibolehkan untuk melakukan hal itu, dalam hal ini mengecualikan hak regres, dan oleh sebab itu
biasanya para eksportir menerima surat sanggup untuk kepentingan dirinya dan kemudian mengandosement surat sanggup itu kepada si forefeiter.
2.15. Ciri-Ciri Pemberian Kuasa
Terkandung di dalamnya juga pengertian, bahwa si importir akan memegang konosemen dan dokumen-dokumen terkait dan akan menjual
konosemen dan dokumen-dokumen itu, terutama barang-barang dalam konosemen tersebut sebagai agen atau kuasa dari banknya si importir di Jakarta.
Selanjutnya, penguasaan si importir atas konosemen dan dokumen- dokumen itu juga berarti bahwa si importir akan memegang barang-barang itu
sampai dengan saat ketika barang-barang itu dijual, dan juga memegang hasil dari penjualan the proceeds barang-barang itu atas dasar perikatan perwaliamanatan
untuk kepentingan banknya si importir. Tegasnya, surat perwaliamanatan Trust Receipt itu mendirikan suatu
bangunan di atas prinsip bahwa dengan penyerahan konosemen dan dokumen- dokumen terkait yang dilakukan oleh banknya si importir kepada si importir
adalah untuk kepentingan, atau maksud dan tujuan yang merupakan maksud dan tujuannya bank si importir, dus dengan demikian bukan untuk kepentingan, atau
bukan untuk maksud dan tujuan yang merupakan maksud dan tujuannya si importir, si importir barang-barangnya si eksportir di Australia dalam ilustrasi di
atas. Mengacu kepada kaedah yang baru saja dikemukakan di atas itu, maka
surat perwaliamanatan itu harus dilihat sebagai suatu sarana atau alat yang didikte oleh hukum untuk menjamin keberlangsungan perikatan gadai antara si importir
dan banknya si importir di Jakarta. Dus, tidak bermaksud untuk menghapus gadai Surat perwaliamanatan itu, dengan demikian bukan suatu sarana atau alat
jaminan bersifat kontraktual yang baru, yang terpisah sama sekali dari jaminan yang bersifat kebendaan yang lama, dalam hal ini gadai antara si importir dan
banknya si impotir itu. Atas dasar itu pula lah, dan juga atas prinsip bahwa surat kepercayaan
seperti dalam trust antara si importir dan banknya si importir tidak perlu tunduk kepada rezim pendaftaran. Sebab, surat kepercayaan Trust Receipt itu bukanlah
suatu bill of sale atau, dalam sistem hukum Indonesia setara dengan akta perikatan jual beli yang dibuat di hadapan notaris, yang di dalam tradisi hukum wajib untuk
didaftarkan, supaya dapat berlaku bagi ketiga sebagai the real rights atau hak kebendaan yang droit de suit.
11
11
Droit de suit artinya hak atas benda mengikuti kemana saja benda itu berada.
Demikian pula, surat perwaliamanatan yang berkarakter Lex Mercatoria atau hukum perdagangan internasional itu tidak sama dengan suatu pemberian
jaminan atas pembukuan suatu perusahaan a charga on book debts, yang mana dalam tradisi hukum Inggris diharuskan adanya penundukan diri terhadap rezim
pendaftaran. Dalam praktek sebagaimana dicatat oleh hukum, ketika banknya si
importir melepas konosemen dan dokumen-dokumen terkait kepada si importir atas dasar surat perwaliamanatan itu, maka pihak bank biasanya menuntut kepada
si importir untuk menyimpan barang-barang itu dalam gudang, atas nama banknya si importir yang dalam Putusan 1887 adalah the Chartered Bank Jakarta.
2.16. Sedikit Mengenai Konversi