Berikut ini definisi orisinil Kontrak sebagai nama Ilmu Hukum dalam thesis Doktor tersebut:
“It is the group of kind of obligations all concerned with legal duties undertaken by persons, by promises to, or agreement
with, another, to give or do refrain from doing something to or for another or with legal duties impossed by law to give or do
something to or for another where justice required it though
there is no promises”.
5
Mengingat Trust Receipt pada hakikatnya adalah suatu kontrak a contract sebagaimannya pengertiannya telah dikemukakan di atas, maka berikut
di bawah ini Penulis berusaha sedapat mungkin menganalisis kepustakaan yang membahas Trust Receipt tersebut berdasarkan struktur suatu kontrak.
Ada pun struktur analisis kontraktual tersebut akan Penulis mulai dengan menggambarkan terlebih dahulu para pihak the party of contract.
2.3. Para Pihak dalam Suatu Trust Receipt
Para pihak dalam suatu Trust Receipt, pada prinsipnya terdiri pihak perbankan yang kegiatan usahanya adalah dalam bidang pembiayaan atas
perdagangan jual-beli Internasional. Dalam praktek sehari-hari, bisnis pembiayaan dalam perdagangan
internasional yang dijalankan oleh dunia perbankan itu dikenal dengan istilah Corporate Banking.
5
Jeferson Kameo SH.LLM.Ph.D, Kontrak Sebagaimana Ilmu Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, hal. 2.
Dalam rangka Penulis memahami lebih jelas akan keberadaan para pihak perbankan sebagai pihak atau the parties to contract dalam perdagangan yang
terlibat dalam Trust Receipt dimaksud, maka ilustrasi berikut ini barang kali akan sedikit membantu bagi Penulis.
2.4. Kausa Surat Perwaliamanatan The Letter of Trust
Berikut ini, dalam kaitan yang sangat erat dengan permasalahan karya tulis kesarjanaan ini, Penulis mengemukakan apa yang belum terlalu lama di kenal di
Indonesia, jika tidak mau dikatakan belum dikenal sama sekali, apa yang di sebut dengan surat perwaliamanatan atau the letter of trust. Yang hakikatnya telah
penulis gambarkan diatas. Jalan yang dibuka oleh hukum dan bernama Surat perwaliamanatan ini
muncul, mengingat si Bank PT. Bank Sejahtera Umum, kembali kepada ilustrasi di atas, yang telah menggadaikan konosemen dan dokumen-dokumen
pengangkutan barang yang dia impor dari si Pihak Phospate Mining Co.Ltd., di Australia itu kepada banknya di Jakarta the Chartered Bank Jakarta, sangat
membutuhkan dokumen-dokumen itu. Pihak PT. Bank Sejahtera Umum sebagai importir butuh konosemen dan
dokumen-dokumen itu, sebab dengan dia memegang konosemen dan dokumen- dokumen terkait, maka pihak PT. Bank Sejahtera Umum dapat memeroleh
penguasaan, dalam hal ini, konkretnya, bisa mengambil barang impornya dari pihak perusahaan Pengangkutan laut.
Sudah barang tentu, di balik semua itu, si PT. Bank Sejahtera Umum ingin, kalau bisa dia menguasai barang-barang impor yang sudah tiba di Jakarta
tersebut dan menjual barang-barang tersebut kepada pembeli dalam hal ini PT. Gespamindo, atau pihak-pihak yang sudah terlebih dahulu memesan dari PT.
Gespamindo, dalam hal ini ketiga PT. tanpa ijin impor itu. Hal ini sangat masuk akal, sebab hasil dari penjualan yang dilakukan oleh
PT. Bank Sejahtera Umum atas barang-barang impor itu, akan mendatangkan uang dan dengan uang itu dia PT. Bank Sejahtera Umum gunakan untuk
membayar kembali pinjaman yang dibukanya dari banknya di Jakarta tersebut, dalam hal ini the Chartered Bank Jakarta.
2.5. Trust Receipt Jalan Pemecah Soal