12
tanda yang didasarkan pada konstituen yang berbeda sebagai penanda yang dapat dirujuk yang sedikit rancu, sama halnya dengan pengungkapan struktur yang
sedikit rancu yang menghasilkan penjelasan Strukturalismus klasik fonologi dan morfologi.ˈ
Kemudian Verhaar 2012: 385 berpendapat bahwa semantik merupakan cabang linguistik yang meneliti arti atau makna. Dari ketiga pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa semantik merupakan cabang dari ilmu linguistik yang mempelajari mengenai makna dari satuan-satuan bahasa seperti kata, frasa,
klausa, kalimat, dan wacana. Di dalam penelitian ini ilmu semantik sangat dibutuhkan oleh peneliti
untuk memperoleh makna dari kata, frasa, maupun kalimat yang tersaji di dalam bahasa iklan. Sebagian kata yang tersaji di dalam iklan ini memiliki makna kias
atau makna konotasi. Oleh karena itu, kajian semantik ini dirasa sangat penting untuk dikaji karena juga membahas tentang gaya bahasa.
C. Gaya Bahasa
1. Pengertian Gaya Bahasa
Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah
style
yang diturunkan dari bahasa Latin
stilus
, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Gaya bahasa atau
style
merupakan bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa, atau
klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu Keraf, 2009: 112. Widyamartaya 2009: 19 mengemukakan bahwa hal yang paling
menentukan dalam komunikasi tulis ialah cara membingkiskan gagasan, sedang
13
huruf dan tanda baca hanya bahan pembungkus. Kemudian lahirlah gaya bahasa yang digunakan sebagai alat untuk menyampaikan gagasan tertulis secara efektif
dan efisien. Gaya bahasa sendiri merupakan daya guna bahasa, yaitu kesanggupan dalam menyampaikan pengalaman batin supaya mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya. Bahasa tulis merupakan bahasa bergaya. Poerwadarminta dalam
Widyamartaya, 2009: 19 menerangkan bahwa yang dimaksud bahasa bergaya adalah bahasa yang digayakan, yang sengaja diperbesar daya gunanya. Segala
sesuatunya disusun, diatur dan digunakan seefisien-efisiennya supaya benar-benar sanggup menyalurkan berita batin.
Dari ketiga pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa gaya bahasa merupakan suatu cara yang digunakan seseorang untuk menyampaikan pikiran
atau gagasannya melalui pemakaian bahasa yang khas sehingga akan menimbulkan kesan dan efek tertentu terhadap pembaca atau pendengar. Gaya
bahasa memiliki beberapa jenis gaya bahasa. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai jenis gaya bahasa.
2. Jenis Gaya Bahasa
Gaya bahasa memiliki beberapa jenis yang ditinjau dari berbagai sudut pandang. Keraf 2009: 115-145 mengelompokkan gaya bahasa ke dalam dua
kategori utama, yaitu berdasarkan segi nonbahasa dan segi bahasa. Dari segi nonbahasa, gaya bahasa dibedakan menjadi tujuh kriteria, yaitu berdasarkan
pengarang, masa, medium, subyek, tempat, hadirin, dan tujuan. Dari segi bahasa, gaya bahasa dibedakan menjadi empat kriteria, yaitu gaya bahasa berdasarkan