11
B. Semantik
Kata
semantik
berasal dari bahasa Yunani
sema
kata benda yang berarti “tanda” atau “lambang”. Kata kerjanya adalah
semaino
yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Fredinand de Saussure menyebut padanan kata
sema
itu adalah tanda linguistik Perancis:
signé linguistique
yang terdiri dari 1 komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan 2
komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini merupakan tanda atau lambang; sedangkan yang ditandai atau
dilambanginya adalah sesuatu yang berada di luar bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang dirujuk. Di dalam bidang linguistik telah disepakati bahwa
semantik merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Dengan kata lain, semantik
merupakan bidang studi linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa Chaer, 2009: 2.
Pendapat di atas juga diperkuat oleh Pelz 2002: 171 yang menyatakan bahwa,
Die linguistische Semantik untersucht die Bedeutung sprachlicher Zeichen und Zeichenfolgen. Das Wesen eines Zeichens als untrennbarer Einheit
von Ausdrucks- und Inhaltsseite wobei, jenach dem Zeichenmodell, das man zugrunde legt, noch verschiedene andere Konstituenten in das Zeichen mit
ein
bezogen sein kӧnnen ist zunächst weni
g problematisch; vergleichsweise wenig problematisch ist auch die Struktur der Ausdrucksseite, deren Beschreibung der
klassische Strukturalismus zuerst geleistet hat Phonologie, Morphologie Pelz, 1984: 171.
ˈSemantik secara linguistik meneliti mengenai makna dari penanda dan petanda bahasa. Keberadaan sebuah tanda merupakan suatu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pengungkapannya dan isi pesannya dalam masing-masing model
12
tanda yang didasarkan pada konstituen yang berbeda sebagai penanda yang dapat dirujuk yang sedikit rancu, sama halnya dengan pengungkapan struktur yang
sedikit rancu yang menghasilkan penjelasan Strukturalismus klasik fonologi dan morfologi.ˈ
Kemudian Verhaar 2012: 385 berpendapat bahwa semantik merupakan cabang linguistik yang meneliti arti atau makna. Dari ketiga pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa semantik merupakan cabang dari ilmu linguistik yang mempelajari mengenai makna dari satuan-satuan bahasa seperti kata, frasa,
klausa, kalimat, dan wacana. Di dalam penelitian ini ilmu semantik sangat dibutuhkan oleh peneliti
untuk memperoleh makna dari kata, frasa, maupun kalimat yang tersaji di dalam bahasa iklan. Sebagian kata yang tersaji di dalam iklan ini memiliki makna kias
atau makna konotasi. Oleh karena itu, kajian semantik ini dirasa sangat penting untuk dikaji karena juga membahas tentang gaya bahasa.
C. Gaya Bahasa
1. Pengertian Gaya Bahasa
Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah
style
yang diturunkan dari bahasa Latin
stilus
, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Gaya bahasa atau
style
merupakan bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa, atau
klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu Keraf, 2009: 112. Widyamartaya 2009: 19 mengemukakan bahwa hal yang paling
menentukan dalam komunikasi tulis ialah cara membingkiskan gagasan, sedang