b. Biaya lebih murah dibandingkan dengan jual-beli yang dilakukan di
depan PPAT. c.
Pelaksanaanya cepat dan tidak berbelit-belit.
4. Kemampuan Ekonomi
Sebagian besar penduduk desa Balesari berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian merupakan sumber utama pendapatan mereka. Dari hasi pertanian
mereka dapat menopang hidup mereka. Namun saat ini, hasil yang didapatkan dari hasil pertanian tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Harga hasil
pertanian yang naik turun tidak menentu menyebabkan penghasilan mereka sering minus dari biaya pengeluaran untuk pengelolaannya. Faktor cuaca juga
mempengaruhi hasil panen para petani, cuaca ektrim sering kali membuat gagal panen.
Ada sebagian petani yang tidak mempunyai biaya untuk mengolah tanahnya sehingga ada sebagian pemilik tanah lebih memilih untuk yang menjual
tanah miliknya kepada orang lain beralih menjadi buruh tani. Setelah mereka beralih menjadi buruh tani maka pemilik tanah yang baru akan membiayai segala
keperluan dari pengolaan tanahnya tersebut. Hasil pertaniannya akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Menurut mereka hasil
pertanian yang dihasilkan semakin meningkat daripada sebelum tanah tersebut di jual.
5. Investasi
Pada jaman sekarang ini banyak orang yang beranggapan kalau tanah merupakan investasi yang paling menguntungkan. Tanah saat ini menjadi incaran-
incaran para pengusaha untuk memperluas usaha mereka. Apalagi tanah
merupakan benda yang sejatinya tidak memerlukan suatu perawatan yang khusus.
Maka dari itu ada banyak orang terutama orang-orang kaya ingin memiliki tanah sebanyak-banyaknya dijadikan sebagai investasi. Untuk memperoleh tanah-
tanah tersebut mereka tidak menghirauakn adanya larangan kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Asal mereka suka dengan letak tanah serta harganya
maka dengan segera mereka akan membelinya. Dengan begitu ini akan menyebabkan kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Hal ini di temukan di
Desa Balesari juga di Desa Ledug Kecamatan Kembaran.
6. Kemudahan yang diberikan oleh Aparat desa
Mengenai persoalan dan permasalahan tanah absentee, sebenarnya keberadaan CamatKepala Desa sangat berperan dalam membantu terlaksananya
ketentuan masalah tanah absentee. Misalnya aparat desa dan kecamatan dianggap sebagai penyebab terjadinya pemilikan KTP ganda sehingga menyebabkan adanya
peralihan tanah pertanian pada pihak lain yang secara fisik tidak bertempat tinggal di kecamatan yang sama tetapi secara materiil telah sah adanya jual beli tanah
tersebut. Ternyata pemilikan KTP ganda ini sulit untuk dipantau karena dari Kantor
Pertanahan sendiri tidak dapat mengetahui secara pasti apakah KTP itu asli atau palsu. Pada prinsipnya Kantor Pertanahan hanya memproses berkas yang sudah
memenuhi syarat formal yaitu salah satunya dengan adanya bukti identitas dari pemilik tanah yang bersangkutan. Sehingga hal tersebut berakibat banyaknya
tanah-tanah absentee yang terselubung. Hal ini di temukan di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas.
10
10
Ariskha Dewi, Op. Cit., hal: 83.
Selain itu karena adanya hubungan baik antara aparat desa dengan pemilik tanah absentee. Biasanya pemilik tanah absentee adalah orang yang berada
sehinga sungkan untuk menolaknya, menyebabkan lancarnya proses pemilikan tanah absentee. Pertolongan kepala desa terhadap pihak luar ataupun bekas
warganya misalnya dengan mengakui bekas warganya adalah penduduk desanya, sangat mendukung terjadinya pemilikan tanah absentee. Hal ini ditemukan di
Desa Balesari Kecamatan Bansari dan juga di Desa Karanggintung Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.
7. Adanya kepedulian kepada saudara di desa.