di nikmati oleh penduduk setempat. Hal ini di temukan di desa Balesari Kecamatan Bansari juga di Desa Tumiyang Kabupaten Banyumas.
7
3. Jual Beli
Jual beli merupakan salah satu cara yang di gunakan sebagian orang untuk memperoleh tanah pertanian secara absentee. Fakta yang di temukan di desa
Balesari dan desa Tumiyang, modus yang di gunakan dalam jual-beli tanah pertanian yang menyebabkan tanah menjadi absentee adalah dengan cara
meminjam nama orang lain yang berdomisili di mana letak tanah tersebut berada. Pembeli biasanya menunjuk seseorang yang dipercaya yang merupakan penduduk
dimana letak tanah tersebut berada. Kemudian setelah transaksi jual-beli serta sertifikat tanah tersebut keluar maka sertifikat akan di pegang oleh pembeli dan
warga yang dipinjam namanya akan diberikan imbalan yang sebelumnya telah mereka perjanjikan.
8
Sedangkan di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden jual-beli tanah pertanian dilakukan dengan cara jual-beli tanah di bawah tangan. Jual-beli
dibawah tangan ini dilakukan hanya antara pembeli dan penjual pemilik tanah di depan Kepala Desa dengan di hadiri oleh para saksi, kerabat, tetangga dan mereka
yang tanahnya berbatasan dengan tanah yang akan di jual.
9
Peralihan hak atas tanah dibawah tangan ini dilakukan dengan suatu perjanjian yang di buat di atas
kwitansi yang diberi materai atau kertas segel yang di dalamnya dituangkan perjanjian yang mengikat kedua belah pihak yang harus ditandatangani oleh para
pihak dan saksi-saksi. Alasan melakukan jual-beli dibawah tangan itu adalah: a.
Karena mudah pelaksanaanya.
7
Mintarsih Sri Kuntarti, Op. Cit., hal: 73.
8
Hasil wawancara dengan Sekdes Balesari Bapak Khanafi tanggal 5 Maret 2013.
9
Ariska Dewi, Op. Cit, hal: 74
b. Biaya lebih murah dibandingkan dengan jual-beli yang dilakukan di
depan PPAT. c.
Pelaksanaanya cepat dan tidak berbelit-belit.
4. Kemampuan Ekonomi
Sebagian besar penduduk desa Balesari berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian merupakan sumber utama pendapatan mereka. Dari hasi pertanian
mereka dapat menopang hidup mereka. Namun saat ini, hasil yang didapatkan dari hasil pertanian tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Harga hasil
pertanian yang naik turun tidak menentu menyebabkan penghasilan mereka sering minus dari biaya pengeluaran untuk pengelolaannya. Faktor cuaca juga
mempengaruhi hasil panen para petani, cuaca ektrim sering kali membuat gagal panen.
Ada sebagian petani yang tidak mempunyai biaya untuk mengolah tanahnya sehingga ada sebagian pemilik tanah lebih memilih untuk yang menjual
tanah miliknya kepada orang lain beralih menjadi buruh tani. Setelah mereka beralih menjadi buruh tani maka pemilik tanah yang baru akan membiayai segala
keperluan dari pengolaan tanahnya tersebut. Hasil pertaniannya akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Menurut mereka hasil
pertanian yang dihasilkan semakin meningkat daripada sebelum tanah tersebut di jual.
5. Investasi