Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
atas sepasang frase”. Menurut Wicaksono 2013: 4, phrase digolongkan dalam 2 jenis, yaitu :
Phrase Anteseden adalah phrase tanya atau phrase depan dalam suatu kalimat yang merupakan pembuka kalimat,
dan biasanya diakhiri dengan kadens tengah. Phrase Konsekwen adalah phrase jawab atau phrase
belakang dalam suatu kalimat yang merupakan penutup kalimat, dan biasanya diakhiri dengan kadens sempurna.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk
musik merupakan suatu wujud yang berupa ide atau gagasan yang nampak dan dipersatukan menjadi sebuah komposisilagu.
Lagu terdiri atas kalimat-kalimat yang tersusun dan kalimat terbentuk atas phrase tanya dan phrase jawab.
1 Musik Iringan “Pengertian iringan adalah berjalan berturut-turut, bersama-sama
diikuti dengan iringan: sisi, lambung, samping. Berdasarkan sudut pandang sebagai tata lagu orkes, iringan berarti yang
mengiringi atau yang menyertai atau yang mengikuti” Prier, 1996:102.
Dalam hal musik sebagai pengiring, musik dapat dikreasikan dengan berbagai cara dan berbagai jenis musik yang
disesuaikan dengan bentuk irama taridramaketoprak dalam gerak dan temanya. Walaupun musik berfungsi hanya sebagai
pengiring atau membantu dalam menguatkan ekspresi ataupun penjiwaan dan tema dalam suatu pertunjukan, tidak berarti
keberadaan musik tidak penting dalam suatu pertunjukan tersebut, karena dalam praktiknya, perpaduan antara musik
iringan dan seni dramatariketoprak adalah suatu kesatuan yang
utuh dan akan memberi dampak terhadap pertunjukannya. Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat
dipisahkan, keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu dorongan atau naluri ritmis. Menurut Jazuli 1994:10, fungsi
musik dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1 Sebagai pengiring tari berarti peranan musik hanya untuk
mengiringi tari atau menunjang penampilan tari sehingga tidak hanya menentukan isi tarianya.
2 Sebagai ilustrasi atau pengantar tari maksudnya tari yang menggunakan musik baik sebagai pengiring atau pemberi
suasana pada saat-saat tertentu saja tergantung kebutuhan garapan tari.
3 Sebagai pemberi suasana tari. Dari berbagai pendapat tentang musik iringan tersebut,
maka dapat dikatakan bahwa musik iringan merupakan musik yang berfungsi sebagai pengiring dari sebuah tarian, tidak hanya
keluar sebagai suara saja, namun musik inilah yang mengatur gerak suatu tarian, sebagai penegas, pembentuk karakter penari,
sehingga maksud dari satu tarian itu dapat dipahami oleh penonton.
2 Alat musik pada kesenian Campak Alat musik yang terdapat pada kesenian Campak tergolong
dalam: 1. Aerophone, yaitu alat musik dimana sumber bunyinya berasal
dari udara yang bergetar dengan cara di tiup atau dipompa. Contoh dalam alat musik kesenian Campak: acordion
2. Chordophone, yaitu alat musik dimana sumber bunyinya
berasal dari rangkaian dawai yang bergetar karena dipetik, digesek maupun ditekan. Contoh dalam alat musik kesenian
Campak: biola 3. Membranphone, yaitu alat musik dimana sumber bunyinya
bersumber pada geteran pada selaput tipis yang terbuat dai kulit atau plastik yang berbunyi dengan cara dipukul. Contoh
dalam alat musik kesenian Campak: tamborin, gendang, simbal, gong.
4. Elektrophone, yaitu alat musik dimana sumber bunyinya berasal dari rangkaian elektronika yang terdapat di dalam alat
tersebut. Perkembangan teknologi saat ini membuat alat ini bisa mengeluarkan suara dari berbagai jenis alat musik.
Contoh dalam alat musik kesenian Campak: bass 2. Pantun
Dalam pengertian umum, pantun merupakan salah satu bentuk sastra rakyat yang menyuarakan nilai-nilai dan kritik budaya masyarakat.
Pantun adalah puisi asli Indonesia Waluyo, 2006:9. Pantun juga terdapat dalam beberapa sastra daerah di Indonesia seperti “parika”dalam
sastra jawa atau “paparikan”dalam sastra sunda. Sedangkan dalam Kamus Istilah Sastra 2006: 173 menjelaskan
bahwa: Pantun adalah Puisi Indonesia Melayu, tiap bait kuplet biasa terdiri atas empat baris yang bersajak a-b- a- btiap larik biasanya
berjumlah empat kata; baris pertama dan baris kedua biasanya tumpuan
sampiran saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi; setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata; merupakan peribahasa sindiran; jawab pada
tuduhan dan sebagainya. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi.
Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya, dan biasanya tak
punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rimasajak. Dua baris terakhir merupakan isi,
yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Sudjana, 2010: 31. a. Struktur
Pantun Menurut Alisjahbana 1978:25, fungsi sampiran terutama
menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan
sastra lisan. Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi.
b. Ciri-ciri Pantun
Pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran, karena
ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata hingga sedemikian rupa, sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Menurut Abdul
Rani 2006:23 ciri-ciri pantun sebagai berikut: 1 Terdiri atas empat baris.
2 Tiap baris terdiri 9 sampai 10 suku kata. 3 Dua baris pertama disebut sampiran dan dua berikutnya berisi
maksud si pemantun. Bagian ini disebut isi pantun.