Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Restorasi Klas I Sistem Adhesif self-etch two-step • Memodifikasi smear layer • Tidak membuka tubulus dentin secara keseluruhan • Melarutkan sebagian hidroksiapatit • Jaringan kolagen tidak terekspos • Lapisan hibrid dangkal Tensile Bond Strength ? Resin komposit berbasis silorane Self-etch Primer Silorane • Dirancang berdasarkan matriks resin silorane • Memiliki monomer asam yang membantu pembukaan cincin pada saat polimerisasi • Memiliki silane sebagai filler,menambah kekuatan mekanis silorane Self-etch Primer Methacrylate • Dirancang berdasarkan matriks resin methacrylate • Tidak memiliki monomer asam yang membantu pembukaan cincin pada saat polimerisasi • Tidak memiliki silane sebagai filler Universitas Sumatera Utara Penelitian ini dilakukan pada restorasi klas I. Bahan restorasi yang digunakan adalah resin komposit berbasis silorane. Bahan dasar matriks resin yang digunakan resin komposit berbasis silorane merupakan gabungan monomer siloxane dan oxirane. 4 Monomer saling terhubung dengan cara oxirane yang bentuknya seperti cincin membuka, meluruskan dan memperluas monomer. Hasilnya penyusutan yang terjadi kecil pengerutan berkurang. 5 Sistem adhesif self-etch menggunakan asam primer untuk memodifikasi smear layer, mendemineralisasikan permukaan dentin dan mengekspos kolagen. Aplikasi bahan adhesif akan berikatan dengan kolagen yang terekspos dan membentuk lapisan hybrid. Selain itu, asam primer akan menginfiltrasi smear plug dan mempersiapkan jalur bagi penetrasi bahan adhesif ke dalam smear plug dan kemudian berpolimerisasi membentuk resin tag. Perlekatan resin komposit pada jaringan gigi berbeda yaitu pada enamel dan dentin sangat bervariasi karena perlekatan resin komposit terhadap enamel lebih baik dibandingkan dengan dentin dan adanya kontraksi polimerisasi dari material restorasi berbahan dasar resin menyebabkan polimerisasi shrinkage yang dapat mempengaruhi tensile bond strength antara permukaan gigi yang direstorasi dan bahan restorasi resin komposit. Salah satu upaya untuk meningkatkan perlekatan resin komposit pada jaringan gigi adalah penggunaan tehnik etsa asam dan bahan bonding adhesive. 15,17 Oleh karena terhalang oleh smear layer, maka asam primer tidak dapat merembes lebih dalam sehingga lapisan hybrid yang terbentuk lebih pendek jika dibandingkan dengan sistem total-etch. Sistem adhesif yang digunakan untuk resin komposit silorane adalah sistem adhesif silorane self–etch two-step . Sistem adhesif silorane terdiri dari dua bagian, 15 Universitas Sumatera Utara bagian yang pertama adalah bahan etsa dan primer yang bersifat hydrophilic dengan pH ±2,7. Pada prinsipnya, monomer asam dari bahan primer yang melekat pada jaringan gigi akan menciptakan pola retensi untuk kemudian menghasilkan perlekatan mikromekanis pada gigi. Bahan primer ini berisi methacrylate terfosforilasi, vitrebond copolymer. Selanjutnya BisGMA dan HEMA, sistem pelarut yang terdiri dari air dan etanol untuk melembabkan dan penetrasi ke jaringan gigi, sistem fotoinisiator pada camphorquinone untuk mengaktifkan mekanisme pengerasan. Partikel filler dalam bahan primer adalah lithium aluminium silicate yang ukuran partikelnya ±7 nm. Bahan filler ini berguna untuk menambah kekuatan mekanis. 5 Bagian yang kedua adalah resin bonding yang bersifat hydrophobic. Resin bonding memiliki monomer hydrophobic guna menyesuaikan dengan resin komposit silorane yang bersifat hydrophobic juga. Komponen lainnya, monomer asam yang memulai pembukaan cincin dari resin komposit silorane sehingga menghasilkan ikatan kimia. Resin bonding memiliki partikel filler yaitu lithium aluminium silicate yang berguna untuk menambah kekuatan mekanis dan mempertahankan viskositas bahan bonding.

3.2. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) Sebagai Basis Restorasi Klas II dengan Sistem Adhesif Self-Etch One-Step Terhadap Tensile Bond Strength

2 58 76

Perbandingan Tensile Bond Strength Antara Resin Komposit Berbasis Methacrylate Dan Silorane Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Yang Berbeda Pada Restorasi Klas I Insisivus

4 53 74

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Perbedaan Pengaruh Waktu Pengeringan Bahan Adhesif Terhadap Shear Bond Strength Restorasi Klas I Resin Komposit

2 42 78

Penggunaan Bahan Tumpatan Resin Komposit Dengan Prosedur Etsa Asam

3 27 38

Kekuatan Tarik Perlekatan (Tensile Bond Strength) Antara Dentin Dan Komposit Resin Dengan Memakai Bahan Adhesif Yang Berbeda

0 38 76

Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching Primer/Adhesive Pada Bonding Breket Ortodonti

4 99 90

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

0 0 17

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13