perusahaan manufaktur selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun
20011. Maka dalam penelitian ini mengambil judul dengan “Analis Pengaruh Mekanisme
Good corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2011” 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah mekanisme Good Corporate Governance dalam hal ini Kepemilikan Manajerial berpengaruh signifikan terhadap Manajemen laba ?
2. Apakah mekanisme Good Corporate Governance dalam hal ini Proporsi Dewan Komisaris berpengaruh signifikan terhadap Manajemen laba ?
3. Apakah mekanisme Good Corporate Governance dalam hal ini Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap Manajemen laba ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 1. Membuktikan secara empiris tentang pengaruh Kepemilikan Manajerial
terhadap Manajemen Laba. 2. Membuktikan secara empiris tentang pengaruh Proporsi Dewan Komisaris
terhadap Manajemen laba. 3. Membuktikan secara empiris tentang pengaruh Komite Audit terhadap
manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Kegunaan Penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti
Diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengenai pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap manajemen laba.
2. Bagi Para Akademis Dapat digunakan sebagai informasi dan pengembangan untuk penelitian
selanjutnya, serta sebagai penambah khasanah baca bagi mahasiswa. 3. Bagi Perusahaan
Menyampaikan bahwa penerapan corporate governance merupakan salah satu praktek yang sangat penting terutama dalam menjalankan operasi
perusahaan. 4. Bagi Calon Investor
Memberikan bukti mengenai pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap manajemen laba, dan dapat juga sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Agensi
Hubungan antara pemilik dan pemegang saham principal dan manajemen agent di bahas dalam Teori Agensi. Teori agensi
merupakan teori yang digunakan perusahaan untuk memahami corporate governance. Dalam hal ini hubungan keagenan merupakan sebuah
kontrak antara satu orang atau lebih principal yang mempekerjakan orang lain agent untuk memberikan suatu jasa dan kemudian
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut Jensen and Meckling, 1976.
Pihak prinsipal mempunyai kepentingan untuk meningkatkan kemakmuran perusahaannya dengan cara mengadakan kontrak dengan
agen, sedangkan agen cenderung bersifat oportunis yaitu berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi dan psikologinya.
Hubungan keagenan agency relationship juga digambarkan sebagai hubungan yang timbul karena adanya kontrak yang ditetapkan
antara principal yang menggunakan agen untuk melakukan jasa atas nama principal yang meliputi pendelegasian wewenang pengambilan
keputusan kepada agen. Walaupun terdapat kontrak, agen tidak akan melakukan hal yang terbaik untuk kepentingan principal Wedari, 2004.
Universitas Sumatera Utara