3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan
dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Sedangan dokumentasi
dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
3.5 Definisi Operasional Variabel dan Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Independen Bebas
Variabel independen bebas adalah varibel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
mekanisme corporate governance kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, dan komite audit ditambah
dengan ukuran komite audit sebagai salah satu variabel yang bersifat pengawasan dari mekanisme corporate governance.
1. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak
manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola Boediono, 2005. Secara teoritis ketika kepemilikan saham oleh
manajerial tinggi maka kemungkinan terjadinya perilaku opportunistic manajer manajemen laba. Indikator yang digunakan untuk mengukur
kepemilikan manajerial adalah : Kepemilikan Manajerial =
Total Saham yang beredar Saham yang dimiliki manajemen
Universitas Sumatera Utara
2. Komposisi Anggota Dewan komisaris Komposisi dewan komisaris BOD adalah susunan keanggotaan yang
terdiri dari komisaris dari luar perusahaan outside director dan komisaris dari dalam perusahaan inside director. Variabel dewan
komisaris diukur dengan jumlah dewan komisaris yang terdapat pada perusahaan sampel, yang berarti variabel ini menggunakan skala
nominal. 3. Komposisi Komite Audit
Keberadaan komite audit AC sekurang-kurangnya terdiri dari 3 anggota, seorang diantaranya komisaris independen perusahaan
tercatat sekaligus menjadi ketua komite, sedangkan yang lain adalah pihak ekstern yang independen dan minimal salah seorang memiliki
kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan. Komposisi komite audit diukur dengan menggunakan indikator :
Komposisi komite audit= Seluruh anggota komite audit
Persentase anggota komite audit
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel Terikat Dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Independen. Variabel terikat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan
tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan
dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai
Universitas Sumatera Utara
angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa Setiawati dan Na’im, 2000. Manajemen laba dapat diukur dengan
discretionary accrual yang dalam penelitian ini menggunakan model Jones yang dimodifikasi Dechow et al, 1995 yang dinyatakan dengan
persamaan berikut: TAC it =
TA it NI it –CA it
TAC it = Total Akrual perusahaan i pada periode perusahaan t
NI it = Laba bersih perusahaan i pada tahun t CA it = Aset lancar perusahaan i pada tahu t
TA it = Aktiva tetap perusahaan i pada tahun t Perusahaan dikategorikan melakukan manajeman laba dengan
memperbesar pelaporannya jika nilai TAC 0 Adapun defenisi operasional dan pengukuran variabel peneletian
penelitian diperlihatkan pada tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3 Defenisi Operasional Penelitian
Nama Variabel
Variabel Penelitian
Defenisi Parameter
Skala Ukuran Independen
Kepemilikan Manajerial
X1 Proporsi
Dewan Komisaris
Jumlah persentase
kepemulikan saham yang
dimiliki oleh manajemen
perusahaan dari seluruh
total saham Komposisi
dewan komisaris
Persenatse jumlah saham
yang dimiliki pihak
manajemen dari seluruh
modal saham
Persentase jumlah dewan
Rasio Rasio
Universitas Sumatera Utara
Dependen X2
Komite Audit X3
Manajemen Laba Y
BOD adalah susunan
keanggotaan yang terdiri
dari komisaris dari luar
perusahaan outside
director dan komisaris dari
dalam perusahaan
inside director.
Keberadaan komite audit
AC sekurang-
kurangnya terdiri dari 3
anggota, seorang
diantaranya komisaris
independen perusahaan
tercatat sekaligus
menjadi ketua komite,
sedangkan yang lain
adalah pihak ekstern yang
independen dan minimal
salah seorang memiliki
kemampuan di bidang
akuntansi dan keuangan.
Tindakan `campur tangan
manajemen
komisaris independen
dengan total anggota
dewan komisaris.
Persentase anggota
komite audit
terhadap seluruh
anggota komite audit.
Rasio Rasio
Universitas Sumatera Utara
dalam proses pelaporan
keuangan eksternal
dengan tujuan untuk
menguntungkan dirinya sendiri.
TAC it = TA
it NI it –
CA it
Sumber :diolah peneliti tahun 2012 3.6 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Metode Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali 2006. Statistik deskriptif
akan memberikan gambaran umum dari setiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata mean, nilai minimum dan
maksimum serta standar deviasi.
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara teoritis akan menghasilkan nilai parameter model penduga yang valid
bila terpenuhinya asumsi klasik regresi oleh model statistik yang teruji terlebih dahulu, meliputi:
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
Universitas Sumatera Utara
adalah dengan menggunakan analisis grafik Histogram dan P- Plot kemudian uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov K-S . a. Pada uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik,
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. b. Cara pengambilan keputusan pada uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov K-S : 1.Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 artinya data residual
tidak berdistribusi normal. 2. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 artinya data residual
berdistribusi normal.
3.6.2.2 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi Ghozali, 2005. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson DW
test. Uji autokorelasi dengan Durbin-Watson DW test hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan
adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada
Universitas Sumatera Utara
variabel lag diantara variabel independen. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu:
Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan Uji
Durbin-Watson DW-Test
Hipotesis Nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi poitif Tidak ada
keputusan dl d du
Tidak ada korelasi negatif Tolak
4 - dl d 4 Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada keputusan
4 - du d 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif Tidak ditolak
du d 4 – du
3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian
heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik scatterplot dan Uji Gletser. Dasar analisis yang digunakan untuk
mengambil keputusan dalam grafik scatterplot adalah sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu , seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik–titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser dilakukan dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Dalam pengambilan keputusan dapat dilihat dari koefisien parameter, jika nilai probabilitas signifikansinya di
atas 0,05 makadapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah
0,05 maka dapat dikatakan telah terjadi heteroskedastisitas
3.6.2.4 Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam regresi adalah melihat tolerance value dan varian inflation factor VIF, suatu model regresi yang bebas dari
masalah multikolonieritas apabila mempunyai tolerance value 0,10 dan nilai VIF 10.
Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan analisis linear berganda. Analisis linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa nesar hubungan antara
variable independen dengan variable dependen. Persamaan regeresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y
1
= α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ є
Keterangan : Y
1 =
Manajemen laba α = Konstanta
β
1
,β
2,
β
3 =
koefisien regresi dan variable independen X
1 =
kepemilikan manajerial X
2 =
proporsi dewan komisaris X
3 =
komite audit Є = error
3.6.3.1 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen Ghozali,2006. Lebih lanjut Ghozali 2006 menjelaskan bahwa nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan sampai dengan satu. Nilai adjusted R2 yang mendekati satu berarti
kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.6.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2005 : 84. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F
Universitas Sumatera Utara
hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan nilai
signifikansi 0,05. Dengan cara sebagai berikut: a. Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig
≤ 0,05, maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. b. Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig
≥ 0,05, maka hipotesis tidak dapat diterima, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.6.3.3 Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji-t
Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel
dependen. Jika tingkat probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN